Warisan Spritual dan Sejarah, Trah Amangkurat I Gelar Haul Hamangkurat Agung ke-9
keturunan trah Amangkurat I mengelar tahlil dan selawat untuk memperingati wafatnya Raja Hamangkurat Agung.
Penulis: Reza Deni
Editor: Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keturunan Amangkurat I yang dimotori oleh beberapa elemen masyarakat bersinergi dengan para keturunan trah Amangkurat I mengelar tahlil dan selawat untuk memperingati wafatnya Raja Hamangkurat Agung.
Acara Wilujengan Pengetan Dinten Surud Dalem Kanjeng Susuhunan Hamangkurat Agung digelar di Pendopo Makam Tegal Arum Pesarean Adiwerna, Tegal.
Haul Kanjeng Susuhunan Hamangkurat Agung Raja Mataram ke-4 tersebut diisi dengan tausiyah Kyai Darim Jati adalah salah satu ulama dari Tegal Arum, Jawa Tengah.
Wilujengen Surud Dalem atau peringatan hari wafatnya Kanjeng Susuhunan Hamangkurat I ini merupakan bagian tradisi trah Amangkurat I yang diselenggarakan untuk mendoakan serta memuliakan raja Mataram di dalam makam eyang Hamangkurat Agung.
Ustaz Darim Jati sebagai Ketua Tokoh Masyarakat sekaligus alim ulama mengatakan Wilujengan Surud Dalem ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Hamangkurat Agung atau Haul dari Raja Amangkurat I 1646-1677 ini bertepatan dengan HUT Kemerdekaan RI ke 79.
Menurut Darim, sebagai warga biasa yang tidak mempunyai pangkat namanya orang muslim kita punya keyakinan bahwa Hamangkurat Agung seorang walinya Allah SWT, insyaallah ada keberkahan dengan didasari itulah kami mengadakan haul.
"Dari tahun 2015 sampai sekarang alhamdulillah haul yang ke-9 meningkat sampai sekarang. Sebenarnya sebelumnya kyai saya juga menyampaikan bilamana meng-hauli seseorang makin tahun makin meningkat insya Allah itu menunjukkan kebesarannya ataupun menunjukkan kewaliannya," kata Darim di Pendopo Makam Tegal Arum, dalam keterangannya, Senin (2/9/2024).
"Tujuan haul Kanjeng Susuhunan Hamangkurat Agung ini, kami sebagai masyarakat biasa ikhlas menghormati serta mendoakan sebagaimana yang masyarakat banyak ketahui, beliau adalah putra seorang Sultan Agung di besarkan dilingkungan Islam," kata dia.
Darin menyebut Sultan agung adalah seorang wali besar.
"Kami punya keyakinan insyaAllah buah jatuh tak jauh dari pohonnya beliau putra seorang wali besar dan juga insya Allah Kanjeng Raden Mas Sayiddin sampai sekarang ini banyak dari ulama yang menyampaikan bahwa beliau memang benar-benar wali besar. Semoga tahun demi tahun adanya haul ini semakin berkembang," kata dia.
Haul ke 9 Kanjeng Susuhunan Hamangkurat Agung di Pendopo Tegal Agung dihadiri oleh trah dari Jakarta, Cilacap, Cirebon, Tegal, Solo, Malang, Salatiga serta Kyai Agus Soleh dari pondok Malang Jawa Timur, Kyai H. Hamim Syafi'I, Kyai Ja’far Shodiq dan masyarakat setempat.
Dia menambahkan bahwa Hamangkurat Agung ini sudah selayaknya menjadi pahlawan nasional.
Menurut Darim, Hamangkurat Agung ini jadi pahlawan nasional sangat setuju memang kenyataan beliau seorang wali besar dan banyak peninggalan sejarah seperti membangun Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Pelabuhan Tanjung Kodok, Lamongan, Bendengan Serayu di Puebalingga, Pelabuhan Tanjung Emas Kendal, Semarang dan banyak lagi.
Sementara itu, KRAy. Utami Suryo Negoro perwakilan trah Amangkurat I menyampaikan bahwa acara haul yang ke 9 diadakan di Pendopo Makam Tegal Arum untuk memuliakan serta mendoakan eyang Hamangkurat Agung dan selalu mengingat jasa-jasa beliau pada bangsa.
Baca juga: Istilah Raja Jawa Viral usai Diucapkan Bahlil Lahadalia, Ini Tanggapan Sri Sultan HB X
"Sudah selayaknya, bukan saja dari trah Amangkurat I, namun seluruh trah Mataram (putra wayah) serta lapisan masyarakat untuk bersatu bersama – sama meluruskan sejarah tentang perjuangan eyang Amangkurat I. Dalam waktu dekat ini kami akan mengadakan Simposium nasional, untuk mewujudkan eyang Amangkurat I menjadi pahlawan nasional serta meluruskan sejarah," kata KRAy Utami. (*)