Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Buat Laporan ke Polda Jateng, Keluarga Dokter Aulia Serahkan Bukti, Ini Pihak-pihak yang Dilaporkan

Pihak keluarga menyerahkan sejumlah bukti terkait kasus perundungan, intimidasi, dan pemalakan terhadap Dokter Aulia. Laporkan sejumlah pihak.

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Buat Laporan ke Polda Jateng, Keluarga Dokter Aulia Serahkan Bukti, Ini Pihak-pihak yang Dilaporkan
Handout/Tribun Jateng
Dokter Program Pendidikan Spesialis (PPDS) Anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro (Undip), Aulia Risma Lestari (30), ditemukan tewas diduga bunuh diri di kamar kos kawasan Lempongsari, Gajahmungkur, Semarang, Jawa Tengah, Rabu (14/8/2024). -- Keluarga resmi melapor ke polisi 

"Dia mengumpulkan uang sebesar Rp 30 juta per bulan dari teman-temannya. Bukan seniornya, tapi untuk makan mereka sendiri," katanya di FK Undip, Senin (2/9/2024).

Iuran hingga puluhan juta rupiah itu menjadi kewajiban mahasiswa semester awal.

Mereka diwajibkan membayar iuran Rp 3 juta per bulan selama 1 semeter.

Kemudian, uang yang terkumpul digunakan untuk biaya makan bersama para tenaga kerja yang bertugas di bidang anestesi.

Untuk semester berikutnya, mereka tidak diwajibkan membayar iuran lagi lantaran sudah ada mahasiswa baru.

Diketahui, penerimaan PPDS Anestesi Undip dibuka setiap semester, bukan setahun.

"Jadi mereka yang semester 1 iuran ada 10 sampai 12 orang. Tiap bulan Rp 3 juta untuk biaya makan 84 orang."

Berita Rekomendasi

"Itu hanya dilakukan selama 1 semester atau 6 bulan. Satu angkatan, bukan per orang," tandasnya.

Lebih lanjut, Zaenal menjelaskan, uang tersebut digunakan untuk membeli makanan karena dokter residen memiliki jadwal yang padat.

Dia menyatakan, tidak semua tenaga kesehatan anestesi dapat beristirahat di waktu yang sama.

Menurutnya, uang iuran itu dikelola sendiri oleh mahasiswa di satu angkatan.

"Uang itu mereka kelola sendiri kok, bukan dikelola seniornya, atau departemennya, dan itu kesepakatan tiap bagian akan berbeda karena siklus kerja tiap departemen tidak sama."

"Nanti kalau mereka tahun kedua itu tidak lagi, giliran yang tahun pertama, mereka mendapatkan uang yang mereka tabung itu," jelasnya.

Zaenal pun menyayangkan pernyataan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang menyebut iuran itu sebagai pemalakan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Keluarga dr Aulia Risma Bikin Laporan ke Polda Jateng : Ada Perundungan, Intimidasi dan Pemerasan

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunJateng.com/Iwan Arifianto, Kompas.com/Muchamad Dafi Yusuf)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas