Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Fakta Pembunuhan Siswi SMP di Palembang: Pelaku Pamer Aksi hingga Datang ke Acara Tahlilan Korban

Berdasarkan hasil penyelidikan ditemukan bekas luka akibat pukulan benda tumpul di bagian leher. Tak hanya dibunuh, AA ternyata korban pemerkosaan.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in 3 Fakta Pembunuhan Siswi SMP di Palembang: Pelaku Pamer Aksi hingga Datang ke Acara Tahlilan Korban
Kolase Tribunnews.com
Kronologi dan fakta pembunuhan siswi SMP berinisial AA (13) di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan pada Minggu (1/9/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kronologi dan fakta pembunuhan siswi SMP berinisial AA (13) di Tempat Pemakaman Umum (TPU), Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan pada Minggu (1/9/2024).

Kematiannya sungguh tragis. Berdasarkan hasil penyelidikan ditemukan bekas luka akibat pukulan benda tumpul di bagian leher. Tak hanya dibunuh, AA ternyata korban pemerkosaan.

Pelakunya diketahui adalah empat orang remaja yang masih di bawah umur! Mereka adalah yakni IS (16), MZ (13), NS (12), dan AS (12).

Bagaimana kronologi peristiwa sadis ini bisa terjadi?

Dirangkum dari berbagai sumber, pembunuhan tersebut berawal saat AA datang untuk menonton kesenian tradisional kuda lumping yang berada di kawasan Jalan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, pada Minggu (1/9/2024) siang.

  • Saat menonton kuda lumping, AA bertemu IS yang dikenalnya sejak dua pekan yang lalu dari rekannya yang berinsial M. IS pun menyimpan rasa cinta pada AA.
  • Saat bertemu di acara kuda lumping, IS pun mengajak AA jalan-jalan di krematorium diiringi oleh tiga pelaku lainnya.
  • Ketika tiba di TPU Talang Kerikil, IS membujuk AA untuk melakukan hubungan intim, namun ajakan itu ditolak oleh korban.
  • Lalu AA dibekap oleh IS dan tubuh AA dipegangi oleh ketiga pelaku lainnya.
  • AA yang tak bisa bernapas akhirnya meninggal dunia, tapi keempat pelaku mengira korban dalam kondisi pingsan.
  • Setelah itu keempat pelaku membopong jasad korvan ke kuburan yang berjarak 30 menit dengan berjalan kaki.
  • Mereka melakukan itu agar aksinya tak diketahui orang lain.
  • Di tempat kedua, jasad korban kembali diperkosa untuk kedua kalinya oleh pelaku secara bergantian.

Menurut Harryo, pelaku melakukannya karena kecanduan film porno.

"Setelah melalukan aksi sadisnya, keempat pelaku kembali menonton kuda lumping. Ironisnya, mereka dengan bangga menceritakan perbuatannya ke rekan-rekannya."

BERITA TERKAIT

Ia menambahkan, cerita tersebut menjadi awal polisi dapat mengungkap peran para pelaku.

Ia juga membenarkan info yang menyebut pelaku utama yakni IS sempat mendatangi rumah korban untuk ikut tahlilan.

"Benar, usai peristiwa pembunuhan tersebut, tanpa dosa salah pelaku ini IS datang ikut Yasinan di malam pertama," ujar dia.

Sosok Korban

Kepala Sekolah SMP di Palembang, Siti Aisyah, mengatakan AA dikenal sebagai siswi yang aktif dan baik.

"Anaknya lumayan kalau di sekolah, aktif, agak pendiam. Dia kelas 8," tuturnya, Selasa (3/9/2024), dikutip dari TribunSumsel.com.

Terkait pakaian futsal yang dikenakan korban, Siti Aisyah menyatakan, di sekolahnya tak ada eskul futsal untuk putri.

"Kalau cerita orang tuanya memang dia suka pakai pakaian olahraga futsal seperti itu," lanjutnya.

Salah satu teman korban, Novita (13), menceritakan AA sempat memberikan pesan terkait kematian.

"Dia pernah bercanda dengan kami beberapa hari lalu, katanya kalau aku mati gek kuhantui kamu. Kalau soal baju futsal, memang dia suka pakai baju olahraga, tidak ikut futsal," bebernya.

Dua hari sebelum meninggal, AA mengajaknya bermain ke luar rumah.

"Dari hari Jumat sama Sabtu dia nemuin kami ngajak main terus di dekat-dekat sini, tapi kami tidak ada yang mau. Tiba-tiba hari Minggu dapat kabar kalau AA meninggal, " tuturnya.

Keluarga korban, Nurpan, mengatakan AA sehari-hari berjualan balon untuk tambahan biaya sekolah.

AA berjualan balon ditemani adiknya sejak lulus SD.

"Setiap pulang sekolah dari jam 2 sampai jam 8 malam dia jualan balon untuk uang tambahan jajan dan keperluan sekolah dia. Diantar jemput sama anak saya yang laki-laki," ungkapnya.

Ibu korban, Winarti (39), mengaku mendapat kabar penemuan jasad anaknya dari keponakan.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, tadi keponakan saya, Petik, mampir ke rumah mengatakan bahwa AA di temukan sudah meninggal di kuburan Cina," tuturnya.

Winarti kemudian mendatangi lokasi penemuan jasad dan turut mengevakuasi jasad ke RS Bhayangkara.

Sebelum ditemukan tewas, korban keluar dari rumah tanpa pamit orang tua.

"Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," jelasnya.

Hasil Autopsi

Dokter forensik RS Bhyangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution mengatakan, korban diduga meninggal akibat kekurangan oksigen.

"Di lihat dari kondisinya, kuat mengarah korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen berat, dan ada jeratan pada bagian leher korban," ungkapnya.

Ditemukan juga luka bekas kekerasan di bagian sensitif korban.

"Yang jelas pada leher korban. Untuk cairan yang keluar dari hidung korban, dan darah itulah tadi tanda seseorang yang kekurangan oksigen berat," sambungnya.

Diduga korban tak melakukan perlawanan saat mengalami kekerasan.

"Ada (kekerasan) tetapi itu bukan untuk konsumsi kita, yang jelas sudah kita lakukan vagina swab dan rektal swab, dan sudah kami serahkan lab," imbuhnya.

Terkait waktu meninggal, dokter Indra menduga AA tewas 6 jam sebelum ditemukan.

"Tidak ada perlawanan. Untuk luka di bagian dagu sebelah kanan itu luka memar, dan untuk di bagian korban mengigit lidah karena nahan sakit. Namun untuk di tangan tidak ada ditemukan," tukasnya.

Sumber: Tribun Sumsel

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas