Kehidupan Tragis Gadis Penjual Balon di Palembang, Dibunuh 4 Bocah lalu Dirudapaksa Beramai-ramai
Kehidupan tragis menimpa seorang gadis penjual balon asal Palembang, Sumatera Selatan. Ia dibunuh dan dirudapaksa beramai-ramai 4 bocah.
Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kehidupan tragis menimpa seorang gadis penjual balon asal Palembang, Sumatera Selatan.
Korban diketahui berinisial AA (14) yang masih duduk di bangku kelas 8 SMP itu dibunuh dan dirudapaksa beramai-ramai.
Adapun pelakunya berjumlah 4 orang bocah di bawah umur IS (16), MZ (13), MS (12) dan AS (12).
Paman korban, Nurpan mengungkap sosok dari keponakannya itu.
AA merupakan anak yang baik, bahkan rela membantu perekonomian keluarga.
Korban sehari-hari menjual balon sepulang sekolah untuk mendapatkan uang.
Rupiah demi rupiah AA kumpulkan untuk membiayai sekolahnya.
"Setiap pulang sekolah dari jam 2 sampai jam 8 malam dia jualan balon untuk uang tambahan jajan dan keperluan sekolah dia. Diantar jemput sama anak saya yang laki-laki," ungkap Nurpan, dikutip dari TribunSumsel.com, Kamis (5/9/2024).
AA sudah menjual balon selama betahun-tahun, ia melakoni kegiatan tersebut semenjak lulus sekolah dasar.
Baca juga: 5 Fakta Baru Kasus Siswi SMP Dibunuh di Palembang: Jasadnya Disetubuhi, Terungkap Sosok 4 Pelaku
Ia berpindah ke tempat satu ke tempat lain saat berjualan.
AA hanya libur ketika hari Minggu tiba.
Nurpan juga mengungkap, keponakannya anak yang suka membantu.
AA tidak sungkan ikut merawat istri pamannya yang kini jatuh sakit.
"AA merawa istri saya, dia ikut bantu gantikan pampers istri," ungkapnya.
Sempat bercanda soal kematian
Kepergian AA tidak hanya menyisakan duka di keluarganya.
Teman-teman SMP korban turut merasakan kehilangan atas kepergian AA secara tragis.
Sahabat dari AA, Novita menceritakan momen terakhir bersama korban.
Belakangan terungkap, AA sempat bercanda soal kematian beberapa hari sebelum dirinya tewas.
"Dia pernah bercanda dengan kami beberapa hari lalu, katanya kalau aku mati gek kuhantui kamu," ucap Novita, dikutip dari TribunSumsel.com.
Sedangkan pertemuan terakhir Novita dengan AA terjadi pada Sabtu (31/8/2024).
Kala itu, AA mendatangi Novita untuk mengajak bermain.
"Dari hari Jumat sama Sabtu dia nemuin kami ngajak main terus di dekat-dekat sini, tapi kami tidak ada yang mau."
"Tiba-tiba hari Minggu dapat kabar kalau AA meninggal," ungkap dia.
Novita menyebut sahabatnya sebagai sosok yang baik.
Kematian AA tak ayal membuat dirinya kaget tidak percaya.
"Orangnya baik, ramah dan tidak pelit sama kawan. Aku gemeter pas tau kalau Ayu meninggal, dak nyangka," katanya.
Baca juga: Fakta Baru Kematian Siswi SMP di Palembang: 4 Orang Diamankan, Diduga Mantan Pacar Terlibat
Dibunuh dan dirudapaksa
Kejadian nahas bermula saat AA berkenalan dengan seorang pelaku berinisial IS.
Keduanya kemudian memutuskan untuk berpacaran padahal baru kenal dua minggu.
Singkat cerita, AA dan IS menonton pertunjukan kuda kepang pada Minggu (19/9/2024).
Di lokasi tersebut, sudah ada tiga pelaku lainnya.
Korban lantas dibawa ke kawasan krematorium sampurana yang ada di kawasan Kuburan Cina, TPU Talang Kerikil, Kota Palembang.
Di sinilah, korban dibunuh dan jasadnya dirudapaksa.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihhartono, menjelaskan para pelaku membawa korban dari tempat pembunuhan ke TKP penemuan mayat.
"Korban sengaja dipindah tempatkan agar tidak diketahui oleh orang lain."
"Dari tempat kremasi ke TKP penemuan mayat, berjarak sekitar 30 menit, disana korban lagi-lagi dirudapaksa," urainya, dikutip dari TribunSumsel.com.
"Korban meninggal dunia, namun pelaku IS dan tiga temannya itu masih saja melakukan perbuatan itu," lanjut Kombes Pol Harryo.
Baca juga: Fakta Penemuan Jasad Siswi SMP di Kuburan Cina Palembang, Diduga Tewas Kekurangan Oksigen
Diketahui keempat pelaku semuanya masih di bawah umur.
Mereka adalah IS (16), MZ (13), MS (12) dan AS (12).
IS adalah pacar korban yang baru dua minggu berkenalan.
Sementara pelaku sisanya adalah teman-teman dari IS sendiri.
Dalam kasus ini, keempatnya memiliki peran berbeda-beda.
IS melakukan penganiayaan dengan cara menyekap korban dengan kedua tangannya.
Sedangkan tiga temannya memegangi tangan dan kaki korban, yakni MZ, MS dan A.
Keempatnya kini sudah ditetapkan sebagai tersangka.
Mereka dijerat pasal 76 C junto pasal 80 ayat 3, pasal 76 D Junto Pasal 81, Pasal 76 E Junto Pasal 82 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara atau denda senilai Rp3 Miliar.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Keseharian AA Siswi SMP Ditemukan Tewas di Kuburan Cina, Jualan Balon Demi Tambahan Biaya Sekolah
(Tribunnews.com/Endra)(TribunSumsel.com/Rachmad Kurniawan)