Pekerja Kebun di Siak Nyaris Dimangsa Harimau, Paman Korban Ungkap Detik-detik Kejadian
Seorang pekerja kebun di Siak nyaris dimangsa harimau Sumatera saat istirahat, korban alami luka akibat cakaran dan berikut kronologi lengkapnya
Penulis: tribunsolo
Editor: Endra Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM - Salah seorang pekerja kebun, Jon Hendri (43), nyaris menjadi santapan harimau di lokasi kerjanya pada Rabu (4/9/2024).
Jon Hendri adalah warga Kampung Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau.
Kronologi penerkaman tersebut diceritakan langsung oleh paman korban, Bahar.
Kejadian bermula saat Bahar bersama korban sedang mencari kayu mahang sekaligus memikat burung punai di dalam hutan yang berada di perbatasan kampung Rawa Mekar Jaya dan Mengkapan.
Bahar dan keponakannya sudah sering keluar masuk di hutan tersebut.
Keduanya tidak pernah menyangka pada hari kesekian masuk hutan itu mereka bertemu musibah.
“Sekitar pukul 12.00 WIB, kami istirahat dan makan di camp yang ada di sana,” kata Bahar, Kamis (5/9/2024), dilansir TribunSiak.com.
Setelah itu korban berbaring di camp.
Tak lama tiba-tiba seekor harimau yang panjangnya kurang lebih dua meter menghampiri korban.
Lantaran takut, Jon Hendri langsung berlari dan berteriak meminta tolong menyelamatkan diri.
Tetapi, harimau berhasil menangkapnya dalam posisi tertelungkup dan taring sudah berada di kepalanya.
Saat korban berteriak, Bahar mengaku langsung bergerak ke arah korban.
Bahar melihat keponakannya hampir dimangsa oleh sang harimau.
“Harimau, lepaskan, itu manusia, lepaskan itu manusia,” teriak Bahar.
Setelah beberapa kali diteriaki Bahar, akhirnya harimau melepaskan korban.
Bahar mengaku harimau tidak langsung pergi meninggalkan mereka, tetapi sempat bertatapan dengannya dalam waktu yang cukup lama.
Setelah harimau pergi menjauh, Bahar langsung menolong korban yang dalam posisi tertelungkup.
Baca juga: Penyebab Buaya di Kalteng Terkam Bocah 10 Tahun, Perubahan Perilaku hingga Kerusakan Lingkungan
“Waktu itu saya takut, tetapi saya berani karena keponakan saya sudah hampir dimakannya,” jelas dia.
“Jika waktu saya diterkam, mungkin saya terbunuh. Syukurnya harimau itu pergi cukup lama sambil menatap saya,” sambungnya.
Dia menjelaskan keponakannya itu mengalami luka cakar dan luka gigit di kepala bagian belakang.
Selain itu, luka cakar juga terdapat pada tangan korban.
Cerita Rekan Korban
Diketahui korban pergi ke hutan tidak hanya bersama pamannya saja, melainkan juga bersama empat rekannya.
Rekan Jon Hendri, Hamid, mengungkapkan sebelumnya mereka memang sudah melihat keberadaan harimau dari kejauhan.
Mereka tetap melanjutkan aktivitas karena merasa harimau sudah pergi menjauh.
Saat Hamid akan melaksanakan salat zuhur, tiba-tiba ia mendengar teriakan Jon Hendri.
“Saya langsung bergegas menghampiri Jon Hendri,” terang Hamid, dikutip dari TribunSiak.com.
Sesampainya di lokasi kejadian, ia melihat korban sudah dalam posisi tertelungkup dan harimau menerkam bagian kepala korban.
Hamid bersama rekan kerjanya yang lain langsung berteriak untuk mengusir harimau.
“Saya melihat harimau berada di atas badan korban, kami langsung menghalau harimau tersebut. Syukurnya harimau mau melepaskan rekan kami,” ujarnya.
Dia menyebut kejadian itu terjadi baru lima menit setelah meninggalkan Jon Hendri untuk salat di bawah.
Korban Langsung Mendapat Perawatan
Plt Kalaksa BPBD Siak, Heriyanto, mengkonfirmasi bahwa korban sudah mendapat perawatan di Puskesmas Pembantu di Kampung Rawa Mekar Jaya.
“Sorenya Jon Hendri sudah pulang ke rumahnya, dan luka di kepalanya sudah dijahit,” tutur Heriyanto, dikutip dari TribunSiak.com.
Dia mengungkapkan setelah kejadian tidak ada pekerja kebun yang berani masuk ke lokasi.
“Kami langsung menurunkan tim animal rescue yang dipimpin dan berkoordinasi dengan BBKSDA Provinsi Riau dan Kepala Desa setempat,” pungkasnya.
Baca juga: Sosok AS, Majikan Pemilik Harimau yang Terkam Suprianda, Bos Kayu yang Sukses dan Dikenal Tertutup
Pemasangan kamera trap
Ketua Tim Animal Rescue Siak, Irwan Priyatna, mengaku pihaknya langsung bergerak cepat setelah mendapat kabar mengenai korban yang hampir dimangsa harimau.
Ia bersama timnya turun ke lokasi untuk mendeteksi keberadaan harimau Sumatera tersebut.
“Kami memasang kamera trap di beberapa titik untuk memantau pergerakan satwa liar harimau Sumatra tersebut,” jelas Irwan, dilansir TribunSiak.com.
Selain itu, ia juga menelusuri kemungkinan lintasan harimau setelah kejadian.
Ia mengimbau kepada warga setempat agar tidak beraktivitas dulu di hutan dan perkebunan.
BBKSDA Riau Keluarkan Imbauan
Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Genman S Hasibuan, meminta kepada warga agar tidak bertindak secara anarkis kepada satwa liar.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar kantong habitat harimau sumatera agar bisa beradaptasi dengan keberadaan harimau sumatera dengan cara menghindari aktivitas di dalam hutan secara sendiri-sendiri dan atau pada saat waktu aktif harimau sumatera, yaitu pada malam," ungkap Genman, Kamis, dilansir TribunPekanbaru.com.
Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak melakukan perburuan liar lagi.
"Semoga kedepannya tidak terjadi lagi interaksi negatif antara manusia dengan satwa liar," harap dia.
Dia juga mengkonfirmasi pihaknya akan memasang kamera jebak di sekitar lokasi.
"Tim akan melakukan pemasangan kamera jebak (camera trap) pada lokasi kejadian dan sekitarnya," ucapnya.
"Petugas turut melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat setempat tentang mitigasi awal terhadap interaksi negatif dengan satwa liar khususnya harimau sumatera," tandas Genman.
Sebagian artikel telah terbit di TribunSiak.com dengan judul Kesaksian Sang Paman, Minta Harimau Agar Lepaskan Jon Hendri yang Sudah Luka Bagian Kepala Belakang
(mg/Pradita Aprilia Eka Rahmawati)
Penulis adalah peserta magang Universitas Sebelas Maret (UNS).