Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Soal Prajurit TNI yang Tenteng Senjata di Makassar, Andi Amar: Ada Pengepungan Anggota Geng Motor

Andi Amar Maruf sebut Harmansyah diduga pernah mengepung dirinya. Harmansyah diduga memobilisasi 100 anggota geng motor

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Soal Prajurit TNI yang Tenteng Senjata di Makassar, Andi Amar: Ada Pengepungan Anggota Geng Motor
Istimewa
Andi Amar Ma'ruf Sulaiman memperlihatkan bukti saat dikepung kelompok bermotor yang diduga dimobilisasi Harmansyah 

TRIBUNNEWS.COM - Nama Andi Amar Maruf Sulaiman dikaitkan dengan viralnya anggota TNI yang tentang senjata ke Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra, Kota Makassar, Sulawesi Selatan bernama Harmansyah.

Dikaitkannya Andi Amar dengan hal ini lantaran anggota TNI yang viral tersebut adalah pamannya, Serma Andi Arifuddin Sulaiman.

Pihak Andi Arifuddin pun memberikan klarifikasi, bahwa ada kejadian yang melibatkan Harmansyah dengan Andi Amar Maruf sebelum fenomena viral itu berlangsung.

Mengutip Tribun-Timur.com, sebelumnya ada 100 anggota geng motor yang diduga dimobilisasi oleh Harmansyah untuk mengepung Andi Amar pada 1 September 2024 malam.

Andi Amar juga mengonfirmasi hal tersebut.

Ia menuturkan, kejadian tersebut terjadi di lokasi debat Calon Ketua Hipmi Sulsel di Jl Ujung Pandang Makassar.

Andi Amar juga punya bukti video ketika anggota geng motor Harmansyah melakukan teror dengan berteriak-teriak dan meletupkan petasan.

BERITA TERKAIT

"Saya tak tahu apa penyebab mereka melakukan itu," ujar Andi Amar.

Sementara itu, perwakilan dari keluarga Andi Amar, Andi Rasdi mengatakan, Harmansyah mengaku dibekingi oknum polisi.

Rasdi menambahkan, ia membantah bahwa Andi Arifuddin akan menculik Harmansyah.

"Tidak mungkin ada penculikan di siang bolong, dan juga pengancaman. Bagaimana bisa diancam sementara Harmansyahnya tidak ada," ucapnya.

Baca juga: Tampang Prajurit TNI yang Tenteng Pistol ke Kader Gerindra di Makassar, Punya Hubungan dengan Mentan

"Keluarga datang itu untuk menanyakan baik-baik kepada Harmansyah soal pengepungan terhadap Andi Amar dan pelemparan mercon," jelas Andi Rasdi.

Kasus pengepungan Andi Amar oleh geng motor juga sudah dilaporkan di Polrestabes Makassar.

Viral TNI Geruduk Rumah Kader Partai Gerindra

Diwartakan sebelumnya, viral di media sosial sejumlah prajurit TNI geruduk rumah kader Partai Gerindra di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Diketahui, kader Partai Gerindra tersebut bernama Harmansyah yang menjabat sebagai Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra Sulsel.

Dalam video yang beredar tersebut, terlihat ada empat prajurit TNI yang datangi rumah Harmansyah dengan menggunakan pakaian dinas lapangan (PDL).

Terlihat juga, satu prajurit yang menenteng senjata api laras pendek dan mengacung-acungkannya beberapa kali.

Mengutip Tribun-Timur.com, prajurit TNI yang acungkan senpi di rumah Harmansyah tersebut adalah Serma Andi Arifuddin Sulaiman.

Andi Arifuddin Sulaiman sendiri merupakan adik kandung Menteri Pertanian, Amran Sulaiman.

Serma Andi Arifuddin ini diketahui bertugas di Minvet Bulukumba.

Ia bertugas untuk mengurus veteran supaya mendapatkan tunjangan dari pemerintah.

Sementara itu, Kepala Penerangan Kodam XIV Hasanuddin, Kolonel Inf Mangapul Hutajulu mengatakan bahwa prajurit TNI yang datangi rumah Harmansyah sudah dipanggil dan diperiksa Detasemen Polisi Militer (Denpom).

"Sementara untuk oknum anggota yang bersangkutan tersebut, saat ini sedang dalam pemanggilan oleh pihak Denpom IV/Makassar untuk dilakukan pemeriksaan dalam proses penyelidikan," ujarnya kepada Tribun-Timur.com.

Sementara itu, Harmansyah sendiri tak mengenal prajurit TNI yang melakukan teror di rumahnya, di Keamatan Manggala, Kota Makassar, Sulsel pada Rabu (4/9/2024) tersebut.

"Saya juga tidak paham permasalahannya apa, oknum ini saya tidak kenal, motivasi dan tendensinya apa sehingga melakukan hal-hal yang serupa yang di luar dari nalar saya," ucap Harmansyah, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Oknum Anggota TNI yang Acungkan Pistol di Depan Rumah Ketua Bapilu DPD Gerindra Sulsel Diperiksa

Ia menyesalkan, Serma Andi bersama rekannya yang sesama TNI diduga melakukan pengancaman dengan menggunakan senpi.

"Sebagai penegak hukum bergerak di luar dari pada garis komando memakai seragam mengeluarkan senjata api yang bukan pada peruntukannya," imbuh dia.

Harmansyah juga mengaku tak mengetahui bahwa prajurit TNI yang datangi rumahnya tersebut mempunyai hubungan keluarga dengan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman atau tidak.

Tangkap layar sejumlah oknum TNI geruduk rumah kader Partai Gerindra di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Satu di antara oknum tersebut menenteng pistol dan melakukan pengancaman.
Tangkap layar sejumlah oknum TNI geruduk rumah kader Partai Gerindra di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Satu di antara oknum tersebut menenteng pistol dan melakukan pengancaman. (Tribunnews.com/Istimewa)

"Saya enggak paham, yang saya paham ini adalah oknum yang berseragam sehingga harus diselesaikan dengan teman-teman Denpom," harap dia.

Ia juga tak paham soal masalah apa yang membuatnya mendapatkan teror tersebut.

"Tendensinya saya tidak paham, saya tidak kenal oknum ini. Katanya sekitar 10 orang,"

"Kalau berbicara Hipmi, Hipmi enggak perlu pakai loreng,"

"Hipmi pengusaha, tidak ada uniform (seragam),"

"Jadi saya tidak paham, sekali lagi saya tidak paham tendensinya sepeti apa," tukasnya.

Kini, Harmansyah pun menempuh jalur hukum soal apa yang ia alami.

"Saya hanya menempuh jalur hukum saja karena ini ada institusi yang lebih berwenang. Saya selaku korban merasa terancam," pungkasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Andi Amar Tunjukkan Bukti Pernah Diteror Geng Motor, Diduga Dimobilisasi Harmansyah

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunTimur.com, Ilham Arsyam/Sakinah Sudin)(Kompas.com, Darsil Yahya M)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas