Nia Kurnia Sari Dibunuh saat Jual Gorengan, Keinginan Kuliah dan Bantu Ekonomi Keluarga Pupus
Penemuan jasad terkubur di semak-semak sempat menggegerkan warga Padang Pariaman. Korban merupakan gadis penjual gorengan yang baru lulus SMA.
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
Hal senada diucapkan guru Nia sewaktu SMP yang datang ke pemakaman.
Menurut guru tersebut, Nia sosok pekerja keras dan selalu membantu keluarga.
“Setelah Nia tamat, sosok sepertinya cukup susah untuk ditemukan pada siswa di sekolah yang sama,” kenang guru korban.
Korban merupakan anak kedua dari tiga bersaudara.
Walinagari Guguak Kayutanam, Ahmad Yuni Kamil, menyatakan korban dikenal sebagai sosok yang penurut dan sudah bekerja sejak SMP.
"Dari SMP dia (almarhumah) sudah dagang gorengan, sampai tamat SMA tahun ini. Nia juga merupakan tulang punggung keluarga, sebab beliau ini memang dikenal rajin, itu setahu kami," ucapnya.
Baca juga: VIRAL Video Nia Kurnia Sari Jajakan Gorengan, Suara Lembutnya Terdengar Jelas : Tahu Isi…Bakwan
Penyebab Kematian Diselidiki
Sebelumnya, Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Padang Pariaman, Efendi, menjelaskan salah satu warga sempat melihat korban pada Jumat (6/9/2024) sore, tetapi hingga pukul 20.00 WIB korban tak kunjung pulang ke rumah.
Setelah dilakukan pencarian, ditemukan kuburan tak jauh dari lokasi korban terakhir terlihat.
Di sekitar kuburan terdapat sejumlah barang korban seperti pakaian, jilbab, gorengan, dan peralatan jualan.
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan penyebab kematian korban masih diselidiki dan sejumlah saksi telah diperiksa.
"Korban ditemukan dalam kondisi terkubur, tanpa busana sore hari setelah ditemukan pakaian korban."
"Melalui hasil autopsi pihaknya baru bisa mengetahui penyebab dari kematian korban," paparnya, Senin (9/8/2024), dikutip dari TribunPadang.com.
Kedalaman kuburan sekitar 1 meter dan letaknya hanya 500 meter dari rumah korban.
Baca juga: Perempuan Ditemukan Tewas Terkubur tanpa Busana di Padang Pariaman, Diduga Gadis Penjual Gorengan
Sebelumnya, seorang warga bernama Safril mengatakan warga bersama-sama mencari keberadaan korban pada Minggu (8/9/2024).