Tangis Histeris Kakak Beradik saat Jenazah Ayahnya PMI di Malaysia Tiba di Kupang: Ayah, Bangun Ayah
Dua jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa (10/9/2024) dari Malaysia.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Rosalia Andrela
TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Dua jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) tiba di Bandara El Tari Kupang, Selasa (10/9/2024) dari Malaysia.
Kedua jenazah itu dibawa oleh pesawat Garuda GA 448 dan tiba sekitar pukul 12.45 Wita.
Dua jenazah tersebut yakni Stefanus Nahak (41), warga Kelurahan Lidak, Kecamatan Atambua Selatan, Kabupaten Belu dan Donatus Goa (38) warga Desa Jengharonggo, Kecamatan Nangapanda, Kabupaten Ende.
Kedua jenazah PMI tersebut diterima oleh Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Provinsi NTT.
Baca juga: Hoaks Video Bantuan Rp 1,5 Miliar Bagi PMI, BP2MI Lapor Kemenkominfo dan Polda Metro Jaya
Pantauan Pos Kupang, dua keluarga PMI ini berkumpul di terminal kargo Bandara El Tari Kupang.
Terlihat kakak beradik, Fara (10) dan Viona (7) memangis saat jenazah ayahnya, Donatus Goa diantar menuju mobil ambulance yang disediakan oleh petugas BP3MI.
Keduanya memeluk erat peti jenazah yang telah terbungkus tersebut.
"Ayah, ayah, ayah," teriak histeris kakak dan adik itu diikuti isak tangis keluarga yang menjemput di bandara.
Berkali-kali keduanya menyebut kata yang sama, sambil memegang selempang tenun berwarna merah yang diletakkan di atas peti itu.
Tangis keluarga semakin kencang saat sang kakak Fara, meminta ayahnya bangun.
Keluarga hanya mampu mengusap air mata sambil berusaha mengabadikan momen-momen terakhir, sebelum jenazah tiba di rumah duka.
"Ayah bangun ayah," teriak Fara berulang kali, sambil menyandarkan kepalanya di atas peti jenazah.
Petugas dan keluarga yang hadir berusaha menenangkan keduanya, meminta mereka memberi ruang agar jenazah tersebut diletakkan di ambulans untuk d bawa ke tempat persemayaman.
Baca juga: PMI Manufaktur RI Jeblok Akibat Relaksasi Impor, Ekonom Dradjad Wibowo: Masalah Dilematis
Kedua kakak beradik tersebut saling berpelukan ditemani oleh mama kecilnya, adik dari ayahnya.
Sedangkan ibunya masih berada di Malaysia.
"Mereka berdua dekat dengan ayahnya. Kakaknya duduk di kelas 4 sekolah dasar, adik baru kelas 1. Jenazah ini akan kami bawa ke Tanah Merah karena rumah mereka di sana," ujar Reni, salah satu keluarga sambil terbata.
Reni enambahkan Donatus pernah mengunjungi anak dan keluarganya di Indonesia, dan rutin berkomunikasi dengan kedua anaknya.
Sebelum jenazah ayahnya dibungkus dengan terpal, Viona sempat meminta agar bisa melihat jenazah ayahnya.
Permintaan itu dikabulkan oleh petugas BP3MI NTT. Mereka memotong sebagian kain pembungkus di bagian kepala.
Di dalam kain pembungkus itu terdapat peti kayu. Di balik peti kayu dilapisi kaca tebal, agar wajahnya bisa terlihat.
Viona kembali meraung usai melihat wajah ayahnya.
Saat pembungkus kembali ditutup, dia memeluk mama kecilnya erat menyembunyikan wajahnya.
Sementara itu Maria Nahak, menerima jenazah kakak kandungnya Stefanus Nahak.
Sambil berderai air mata keduanya turut dalam doa bersama yang dipimpin oleh Sr. Laurensia dari Yayasan Penyelenggara Ilahi yang konsen terhadap isu pekerja migran Indonesia.
"Kakak saya dikabarkan meninggal pada 1 September 2024. Sebelumnya di tanggal 30 Agustus 2024 kami masih intens berkomunikasi. Tetapi setelah itu pesan saya lewat media sosial tidak direspon," kata Maria.
"Salah satu tetangga saya ada yang kenal dengan bos di perusahaan tempat kakak saya bekerja, mereka mengabarkan kakak saya meninggal dunia karena penyakit jantung," ujarnya.
Ketua Tim Perlindungan BP3MI NTT, Yonas Bahan mengatakan kedua pekerja migran ini meninggal akibat penyakit jantung.
"Hari ini kami menerima dua pekerja migran non prosedural dari Malaysia. Keduanya meninggal akibat permasalahan di bagian jantung. Sejak Januari 2024 hingga tanggal 10 September 2024 BP3MI Provinsi NTT sudah menerima total 84 jenazah pekerja migran dari Malaysia. Dari total 84 ini hanya 2 yang berangkat secara legal," jelas Yonas.
Yonas mengingatkan kepada para pekerja yang akan bekerja ke luar negeri, agar mencari informasi secara resmi di dinas terkait.
"Kami dari pihak pemerintah menyampaikan kepada masyarakat yang akan bekerja ke luar negeri, agar mencari informasi yang benar di Dinas Ketenagakerjaan yang ada di kabupaten atau kota masing-masing. Berangkatlah melalui jalur yang resmi," pesan Yonas.
Jenazah Donatus akan akan diberangkatkan ke kampung halamannya di Ende dengan kapal ferry, Kamis (12/9/2024).
Yonas menambahkan di tanggal 12 September 2024 akan ada 2 pekerja imigran lagi yang dipulangkan dari Malaysia ke Provinsi NTT. (cr19)
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Kakak Beradik Anak PMI Ilegal Tangisi Jenazah Ayahnya yang Baru Tiba dari Malaysia