Kaltim Diguncang 2 Gempa Beruntun, Berpusat di Semenanjung Mangkahilat
Semenanjung Mangkahilat di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, diguncang dua gempa tektonik berturut-turut, Minggu (15/9/2024).
Penulis: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Wilayah Semenanjung Mangkahilat di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, diguncang dua gempa tektonik berturut-turut, Minggu (15/9/2024).
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan gempa pertama terjadi pukul 18:28:55 WIB atau 19:28:55 WITA dengan kekuatan M 4,1.
Sedangkan gempa kedua di Berau terjadi pukul 20:08:09 WIB atau 21:08:09 WIB dengan kekuatan lebih besar, yaitu M 5,6.
"Dua gempa beruntun guncang Semenanjung Mangkalihat Kalimantan Timur gempa pertama Mag 4,1 disusul gempa lebih besar M5,6."
"Kedua pusat gempa sangat berdekatan, shg tipe gempa pembuka kemudian gempa utama," ungkap Daryono, Minggu malam.
Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi kedua memiliki parameter update dengan magnitudo M5,5.
Episenter gempabumi terletak pada koordinat 1,30 derajat LU dan 118,46 derajat BT.
"Tepatnya berlokasi di darat 147 km tenggara Berau, Kalimantan Timur pada kedalaman 11 km," ungkapnya.
Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal diduga akibat aktivitas sesar Mangkalihat.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," ungkap Daryono.
Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Berau, Tanjung Redep, Teluk Bayur , Tanjung Selor, Tarakan, Bulungan dengan skala intensitas III-IV MMI.
Baca juga: BMKG Sebut Gempa Sukabumi M 5,3 Dipicu Deformasi Batuan Dalam Lempeng Indo-Australia
Pada skala ini, gempa dirasakan oleh orang banyak dalam rumah.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkap Daryono.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbau Daryono.
(Tribunnews.com/Gilang Putranto)