IS Jadi Tersangka Pembunuh Gadis Penjual Gorengan, Dua Kali Masuk Penjara
Reskrim Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat, akhirnya menetapkan tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, PADANG PARIAMAN - Reskrim Polres Padang Pariaman, Sumatera Barat, akhirnya menetapkan tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan.
Tersangka pembunuh Nia Kurnia Sari tersebut berinisial IS, yang juga warga Padang Pariaman.
"Berdasarkan fakta, barang bukti, dan keterangan saksi, kami telah menetapkan tersangka dalam kasus ini dengan inisial IS," kata Kasat Reskrim Polres Padang Pariaman, Iptu AA Reggy, melalui keterangan resmi kepada TribunPadang.com pada Minggu (15/9/2024).
Reggy mengatakan, polisi saat ini terus melakukan pengejaran terhadap tersangka.
Baca juga: Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Sempat Terlihat Berada di Gubuk Hutan, Polisi Kantongi Petunjuk Baru
Kapolres Padang Pariaman, AKBP Ahmad Faisol Amir, mengatakan pihaknya telah menyisir sejumlah lokasi yang dicurigai.
Penyisiran ini melibatkan tim gabungan serta masyarakat, yang menyusuri beberapa titik yang diduga merupakan tempat pelarian tersangka.
Sejumlah barang bukti pun telah ditemukan salah satunya adalah tas milik pelaku. "Di dalamnya ada barang bukti pendukung lainnya," kata Faisol.
Sosok IS
Sebelumnya sosok IS telah diungkap oleh sejumlah orang. Keluarga korban juga disebut mengenal pelaku dari wajahnya, karena sering lewat di depan rumah korban.
Sementara Koordinator Tagana Padang Pariaman, Donald Debra mengatakan, IS adalah pemuda yang sering nongkrong di dekat TKP.
Berdasarkan keterangan warga, Donald mengatakan bahwa ia sempat bersama tiga rekannya di sekitar musala saat hujan deras Pada hari Jumat (6/9/2024), hari terjadinya pembunuhan.
Baca juga: Identitas Pembunuh Gadis Penjual Gorengan Diketahui tapi Belum Tertangkap, Pelaku Disebut Cerdik
Tiga rekan IS mengatakan, bahwa ia sempat membuntuti Nia dari belakang saat melihat korban berjalan menuju arah rumahnya.
Usai penemuan jasad Nia, pemuda itu bergelagat tak wajar. Ia menghilang seperti bermaksud melarikan diri.
"Makanya disangkakan ke dia, kenapa dia yang menghilang saat itu. Sampai sekarang dia gak ada lagi," ungkap Donald Debra.
Berdasarkan laporan warga, jelas Donald, IS merupakan pemuda yang bereputasi buruk.
Pemuda ini dilaporkan sering mengnggau warga, bahkan sering terjadi pencurian. Ia yang sering dicurigai sebagai pelakunya. IS dilaporkan sudah dua kali masuk penjara.
"Di surau itu sering nongkrong setiap sore sampai malam. Menurut warga residivis juga, ada yang cerita bekas pencabulan, pencurian. Termasuk orang kurang baik juga," paparnya. (Tribun Padang/Tribun Bogor)