Tim Khusus Mabes Polri Dinilai Lamban Tangani Kasus Vina, Toni RM: Publik Tunggu Hasil Penyelidikan
Praktisi hukum, Toni RM desak Mabes Polri untuk segera umumkan hasil penyelidikan tim khusus yang sudah berjalan selama dua bulan lebih.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pekan lalu, para terpidana kasus Vina Cirebon menjalani sidang Peninjauan Kembali (PK) di Pengadilan Negeri (PN) Cirebon, Jawa Barat.
Pada sidang yang digelar Rabu (11/9/2024), enam terpidana mengungkapkan pengalaman mereka yang alami penyiksaan saat di Polres Cirebon Kota dan Polda Jabar.
Praktisi hukum, Toni RM pun menanggapi hal tersebut.
Ia mendesak Mabes Polri untuk segera umumkan hasil penyelidikan tim khusus yang sudah berjalan selama dua bulan lebih.
Toni RM menilai, Polri lambat untuk menyampaikan hasil penyelidikan dari tim khusus ini.
"Pengungkapan kasus Vina oleh tim khusus Mabes Polri saya nilai memang sangat lama, karena sudah 2 bulan lebih Mabes Polri belum juga mengumumkan hasilnya, padahal publik menanti, publik menunggu," ujar Toni RM, Senin (16/9/2024).
Kuasa hukum Pegi Setiawan ini juga mengatakan, pengungkapan penyiksaan oleh para terpidana ini harusnya tak terjadi apabila tim khusus mabes polri bertindak cepat dalam menyampaikan hasil penyelidikan.
"Menurut saya, tim khusus Mabes Polri harus segera mengumumkan hasilnya, jangan sampai para terpidana ini keburu membongkar ke publik melalui persidangan PK," ujar Toni RM, dikutip dari TribunJabar.id.
Tim khusus dari Mabes Polri, lanjut Toni, dianggap mampu mengungkap lebih dulu sebelum para terpidana membeberkan kesaksian di sidang.
Apabila hal tersebut terjadi, maka akan menjadi prestasi luar biasa.
Meski begitu, ia tetap berharap Mabes Polri bisa memanfaatkan keterangan dari para terpidana sebagai petunjuk untuk memperdalam penyelidikan.
Baca juga: Video Sebut Mirip Pertunjukan Sulap, Pegacara Terpidana Bongkar Kejanggalan Besar Kasus Vina Cirebon
"Tidak ada kata terlambat buat tim khusus Mabes Polri."
"Jadikan keterangan para terpidana dan saksi-saksi di persidangan PK ini sebagai petunjuk untuk memeriksa kembali saudara Rudiana dan anggota-anggotanya yang disebut oleh para terpidana melakukan penyiksaan," katanya.
Diwartakan sebelumnya, ada satu orang yang mengaku ikut melakukan penganiayaan terhadap para terpidana kasus Vina Cirebon.
Ia adalah Afifullah, salah satu mantan napi yang melihat para terpidana kasus Vina Cirebon disiksa saat berada di dalam sel.
Afifullah saat itu berada di dalam sel dan mengaku pernah ikut memukuli para terpidana karena terbawa emosi.
"Jadi pas saya udah di sana, mereka datang, tapi belum ada Ucil, anak Majasem semua," kata Afifullah.
Mengutip TribunnewsBogor.com, saat itu, penjaga mengatakan bahwa para terpidana tersebut merupakan pembunuh anak Iptu Rudiana.
"Penjaga itu pun ngomong ceweknya lagi sekarat diperkosa, otomatis semua tahanan emosi, jadinya kesel," tutur dia.
Ia mengatakan, kala itu, setiap malam para terpidana disiksa oleh polisi.
"Seinget saya itu mereka suruh jongkok, itu pokoknya pas udah ada Rifaldy tiap malem mereka dipukulin," ungkapnya.
Afifullah juga menyaksikan tahanan lain ikut memukuli.
"Iya lah (ikut mukulin), kalau tahanan lain kan mungkin karena gemes," kata dia lagi.
Meski dipukuli terus-menerus, lanjut Afifullah, para terpidana ini tetap tak mengakui pembunuhan tersebut.
"Tapi mereka kayak mau dipukulin gimana pun, disiksa gimana pun, jawabnya Demi Allah saya gak ngelakuin, gitu terus," ungkapnya.
Baca juga: Buktikan Ucapan Mengejutkan Terpidana Pembunuhan Vina Cirebon, Hakim Didesak Hadirkan Iptu Rudiana
Afifullah pun memastikan bahwa kesaksiannya ini benar dan tak dibuat-buat.
"Saya berani disumpah bagaimana pun berani, karena saya benar ada di dalam situ," ungkap dia lagi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kasus Dugaan Penyiksaan pada Terpidana Kasus Vina, Tim Khusus Mabes Polri Seharusnya Sampaikan Hasil dan di TribunnewsBogor.com dengan judul Ikut Pukul Terpidana Kasus Vina, Mantan Napi Sempat Emosi Dengar Cerita Penjaga: Tiap Malam Dipukuli
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Eki Yulianto)(TribunnewsBogor.com, Vivi Febrianti)