Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Santri Tewas Dianiaya Senior di Sukoharjo, Kapolres Bantah Bullying, Dipicu Gara-gara Rokok

Berikut fakta-fakta santri tewas dianiaya senior di Sukoharjo. Kapolres bantah adanya bullying hingga dipicu gara-gara rokok.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Santri Tewas Dianiaya Senior di Sukoharjo, Kapolres Bantah Bullying, Dipicu Gara-gara Rokok
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit dalam konferensi pers di Mapolres Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (17/9/2024) dan (Kanan) Proses pemakaman Santri SMP Pesantren Tahfidz Ponpes Az-Zayadiyy, Sanggrahan, Sukoharjo Abdul Karim Putra Wibowo meninggal dunia diduga menjadi korban penganiayaan oleh seniornya. 

TRIBUNNEWS.COM - Kasus seorang santri tewas dianiaya seniornya dilaporkan terjadi di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Diketahui korban Abdul Karim Putra Wibowo (13) dianiaya oleh senior berinisial MG (15).

Keduanya merupakan santri Pondok Pesantren (Ponpes) Tahfidz Az-Zayadiyy, Sukoharjo.

Kasus sampai saat ini masih didalami oleh unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Sukoharjo.

Berikut fakta-fakta santri tewas dianiaya senior di Sukoharjo dirangkum dari TribunSolo.com dan Kompas.com, Rabu (18/9/2024):

Kronologi kejadian

Kasus bermula saat MG sedang melintas di lorong kamar pondok pada Senin (16/9/2024) pukul 11.00 WIB kemarin.

Langkah kakinya terhenti saat dia mencium bau asap rokok dari salah satu kamar santri.

Berita Rekomendasi

Dalam kamar itu, ada korban dan satu temannya.

MG lantas meminta rokok kepada juniornya itu.

Korban tidak memberi rokok, sedangkan temannya sekamar menyerahkan dua batang rokok ke MG.

MG yang sudah mendapatkan rokok tetap emosi.

Baca juga: Fakta Santri di Makassar Tewas Jatuh dari Atap Ruko, Disebut Terima Tantangan Parkur Rp 150 Ribu

Ia langsung melakukan penganiayaan kepada korban.

MG awalnya menendang tubuh korban.

Tidak sampai di situ, MG juga memukul korban hingga tidak sadarkan diri.

Korban sempat dibawa ke klinik Ngudi Sehat.

Namun takdir berkata lain, belum sempat mendapatkan pertolongan, ia dinyatakan meninggal dunia pada Senin siang.

Jenazah korban sudah dibawa RSUD Dr Moewardi Solo guna menjalani autopsi.

Kapolres Bantah Bullying

Santri SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayidiyy Sanggrahan Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo yang diduga tewas dianiaya senior.
Santri SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayidiyy Sanggrahan Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo yang diduga tewas dianiaya senior. (TRIBUNSOLO.COM/Ahmad Syarifudin)

Kapolres Sukoharjo AKBP Sigit dalam konferensi pers menegaskan kasus ini bukanlah bullying.

Polisi menyebut tewasnya korban usai dianiaya.

"Ini bukan perundungan, dari hasil pemeriksaan pelakunya satu, seniornya," ungkap dia.

MG kini telah ditetapkan sebagai anak yang berlawanan hukum.

Polisi menerapkan pasal Undang-Undang Anak. Pelaku terancam hukuman 15 tahun penjara.

"Penerapan Pasal UU Anak. Pasal yang dikenakan 76 C juncto 80 ayat 3 UU Nomor 17 Tahun 2016 tentang Peraturan Pemerintah pengganti UU Nomor 1 Tahun 2016 dan menjadi UU Pasal 351 ayat 3 pidana dengan ancaman 15 tahun penjara," katanya.

Baca juga: 4 Santri di Bantul Terkena Ledakan Petasan, 1 Korban Luka Serius dan Dirujuk ke RSUP Dr Sardjito

Penjelasan pihak ponpes

Pengasuh Pondok Pesantren Az-Zayadiyy KH Abdul Karim atau Gus Karim buka suara terkait tewasnya salah satu santrinya.

Ia menegaskan, sudah menyerahkan sepenuhnya kasus ini ke kepolisian.

“Sudah diserahkan ke Polres,” katanya singkat.

Gus Karim dalam kesempatannya juga menyampaikan rasa belasungkawa atas kepergian korban.

“Saya atas nama segenap pengurus Yayasan Az-Zayadiyy, segenap pengurus Pondok Pesantren Az-Zayadiyy, segenap dewan guru SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiyy mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya meninggalnya santri kami anak kami murid kami teman belajar kami Abdul Karim Putra Wibowo,” tandasnya.

Penyebab kematian masih misteri

Ayah korban, Tri Wibowo mengaku sampai detik ini belum mengetahui penyebab pasti tewasnya korban.

Ia masih menunggu penjelasan polisi terkait hal ini.

“Saya belum mendapat kepastian dari kepolisian. Saya menunggu hasil autopsi," katanya.

Meskipun demikian, keluarga mendapatkan informasi korban tewas karena dianiaya senior.

Tri berharap, polisi mengusut tuntas kasus tewasnya sang anak.

Baca juga: Kronologi Pengasuh Ponpes Rudapaksa Santri di OKU Selatan, Dilakukan saat Santri Lain Pulang

Suasana pemakaman Santri SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiyy Sanggrahan Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo, yang diduga tewas gegara dianiaya senior, Senin (18/9/2024).
Suasana pemakaman Santri SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiyy Sanggrahan Sukoharjo, Abdul Karim Putra Wibowo, yang diduga tewas gegara dianiaya senior, Senin (18/9/2024). (TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Ia berharap kekerasan di lingkungan pondok tidak terulang kembali.

“Bukan saya dendam bukan saya ingin memusuhi. Saya ingin anak saya yang terakhir. Jangan ada lagi,” tegasnya.

Informasi tambahan, jenazah  Abdul Karim Putra Wibowo sudah dimakamkan pada Selasa (17/9/2024).

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Santri Ponpes Az-Zayadiyy di Sukoharjo Tewas Dianiaya Senior, Ayah Korban Ingin Pelaku Diadili

(Tribunnews.com/Endra)(TribunSolo.com/Ahmad Syarifudin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas