Ibunya Lawan Jambret, Bayi 3 Bulan Tewas Jatuh dari Gendongan, Kejadiannya di Kalimantan Selatan
Jambret terjadi di Jalan Muhibbin, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, pada Sabtu (21/9/2024).
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, BANJAR - Siti Munawarah (31) masih tak kuasa menahan sakit memar di tubuhnya.
Sesekali dia meringis kesakitan.
Siti adalah korban jambret.
Warga Gang Pelita, Tanjung Rema Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, ini masih trauma dengan kejadian naas yang dialaminya.
Siti tiba-tiba menangis lagi saat mengingat bayinya, Muhamad Rizky Akbar.
Bayi berusia tiga bulan itu meninggal dunia dalam aksi penjambretan.
Kronologi Penjambretan
Peristiwa tragis itu terjadi di Jalan Muhibbin, Kelurahan Sekumpul, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan, pada Sabtu (21/9/2024).
Jambret mengakibatkan seorang bayi bernama ARA, berusia 3 bulan meninggal dunia.
Sementara ibunya, Siti mengalami luka-luka.
Adapun kronologi kejadian sekitar pukul 09.30 WITA.
Berawal saat satu keluarga yang terdiri dari M Fausal (24), Siti (31), bayi ARA, dan anak mereka yang lain Syifa baru saja pulang dari berobat di Puskesmas Sungai Ulin, Banjarbaru.
"Saat itu saya baru saja bertolak dari Puskemas Sungai Ulin periksa bayi saya yang batuk. Sesudah berobat saya langsung menuju rumah," cerita Siti.
Mereka menggunakan sepeda motor matic.
Seingat Siti saat jambret menarik tas, pelaku menggunakan helm dengan pakaian hitam dan memakai motor gede sejenis Nmax atau Aerox.
"Penjambretnya langsung kabur ke arah Sekumpul ke Gunung Ronggeng," jelas Siti.
Siti duduk di belakang sambil menggendong bayi ARA, serta membawa anaknya Syifa di depan.
Ketika mereka melintas di Jalan Muhibbin, tiba-tiba sepeda motor mereka dipepet oleh pelaku yang mengendarai sepeda motor lainnya.
"Saat itu jalan agak sepi dari pemotor lain. Jambret itu datang dari belakang dan menarik tas saya di sebelah kanan dengan kuat, di situ lah saya langsung terjatuh, dan tali tas sampai putus," cerita Siti.
Pelaku kemudian mencoba merampas tas milik Siti.
Siti berupaya mempertahankan tas tersebut.
Dia lalu terlibat tarik-menarik dengan pelaku, yang mengakibatkan sepeda motor mereka jatuh.
Siti dan bayi ARA terhempas ke jalan beraspal.
Walau tas milik SM tidak berhasil dirampas, akibat dari insiden tersebut bayi ARA mengalami luka parah dan akhirnya meninggal dunia setelah dibawa ke Rumah Sakit Pelita Insani, Martapura.
Setelah Siti jatuh, dia langsung memastikan anak-anaknya.
Siti mengira bayinya masih bisa tertolong.
Disaat itu pula Siti mengaku histeris dengan keadaan sang bayi tidak bernafas.
"Saya sudah kebumikan si bayi kemarin juga di kuburan muslim di Jalan Tembus Sungai Ulin, " jelasnya.
Sementara itu, Siti mengalami luka-luka dan mendapatkan perawatan.
Jambret tidak berhasil mengambil tasnya yang hanya ada isi uang Rp 50 ribu.
Tapi jambret itu sudah tega membuatnya dan bayi yang digendongnya jatuh sampai ke aspal.
Dia minta pihak kepolisian segera menangkap si raja tega itu dan dihukum seberat beratnya.
"Ini soal nyawa anak saya, " lugas Siti sapaanya.
Soal kejadian ini, masih didalami oleh kepolisian. Kepolisian masih memburu pelaku.
Kapolres Banjar AKBP M Ifan Hariyat melalui Kasat Reskrim AKP Bara Pratama mengatakan bahwa, hingga saat ini pelaku penjambretan masih dalam penyelidikan intensif oleh Unit Pidana Umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Banjar Polda Kalsel.
Polisi tengah mencari informasi lebih lanjut terkait identitas pelaku dan sepeda motor yang digunakan dalam aksi kejahatan tersebut.
Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini untuk segera melapor.