Sebelum Meninggal, Santri yang Dilempar Kayu Berpaku di Blitar Sempat Koma, Polisi Bergerak
Seorang santri di ponpes Kecamatan Ponggok, Blitar tewas setelah dilempar kayu berpaku oleh guru ngaji atau ustaz. Sempat kritis selama 2 hari.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
"Kemarin sudah kami sampaikan ke keluarga soal otopsi, tapi keluarga korban menolak autopsi. Penyidik sudah koordinasi dengan rumah sakit dan dokter untuk kepentingan proses penyelidikan dan penyidikan, mungkin sudah cukup (tidak perlu autopsi)," ujarnya.
Diwartakan sebelumnya, kasus ini terjadi ketika korban dan santri lainnya sedang melakukan olahraga, selepas salat subuh.
Karena sudah pukul 06.00 WIB, pelaku mengingatkan para santri untuk segera mandi karena ada jam kunjungan orang tua dan melakukan salat dhuha.
"Biasanya, habis salat subuh, para santri olahraga, ada yang main bola, ada yang badminton dan ada yang voli,"
"Kebetulan pagi itu, sudah pukul 06.00 WIB, salah satu ustaz memperingatkan santri untuk segera mandi, karena ada jam kunjungan orang tua dan salat dhuha," ujar Kasi Humas Polres Blitar Kota, Iptu Samsul Anwar.
Karena tak mengindahkan perkataan pelaku, salah satu ustaz akhirnya mengambil kayu dan melemparkannya ke para santri.
Kayu yang dilemparkan tersebut terdapat paku dan menancap di kepala bagian belakang korban.
"Kebetulan korban lewat dan mengenai kepala bagian belakang. Kayu ada pakunya dan menancap di kepala bagian belakang korban," katanya.
Setelah paku dicabut, korban langsung tak sadarkan diri dan langsung dilarikan ke RSUD Srengat Kabupaten Blitar.
"Karena kondisi sudah tidak memungkinkan, akhirnya korban dibawa ke RSKK (RSUD Kabupaten Kediri)," pungkasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Penyelidikan Intensif Polisi Kasus Santri Meninggal setelah Dilempar Kayu Berpaku di Blitar
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Samsul Hadi)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.