Fakta Ekshumasi Makam Siswa SMP di Deli Serdang, Korban Tewas usai Dihukum Squat Jump 100 kali
Polresta Deli Serdang melakukan ekshumasi atau pembongkaran makam untuk mengungkap penyebab kematian siswa SMP berinisial RSS (14), Selasa (1/10/2024)
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
"Untuk ekshumasi, nanti dokter forensik yang akan menyampaikan secara detail bagaimana dan seperti apa ananda kita bisa meninggal dunia. ekshumasi nanti dokter forensik yang menjalankannya," tukasnya.
Pengakuan SW
SW juga dipanggil ke kantor Ombudsman Sumatra Utama untuk memberikan keterangan.
Kepala Ombudsman Sumut, James Panggabean, menjelaskan RSS setiap hari bekerja sebagai pengangkut pakan ternak.
Baca juga: Sosok Guru Penghukum Siswa Squat Jump 100 Kali, Gaji Hanya Rp 500 Ribu, Dibayar 4 Bulan Sekali
"Anak itu selain pelajar juga pekerja angkat pakan ternak keluarganya, bisa dibilang tulang punggung. Secara fisik pasti ngaruh. Soal kematiannya kita menunggu forensik," tuturnya, Selasa.
Menurut James, kepala sekolah hingga guru BK dianggap lalai sehingga mengakibatkan siswa meninggal.
"Pertama mereka akui kesalahan itu. Lalu peran kepala sekolah kurang pengawasan. Ketiga guru BK, anak ini bukan sekali gak ngerjai tugas, harusnya BK masuk membimbing dan konsuling apa yang jadi beban anak, dan jadi kendala ngerjakan tugas sekolah, karena antar pakan pakai pundak dan becak ke tempat orang," tandasnya.
Dalam pertemuan tersebut, SW menceritakan awal mula muncul hukuman squat jump.
Para siswa yang tidak mengerjakan tugas enggan untuk diberi hukuman menghafal dan memilih dihukum squat jump.
"Dari teman korban. Karena tidak mengerjakan tugas menulis dan menghafal, dan si murid belum menghafal, dari pada menghafal, ada kawannya yang minta squat jump saja. Saya bilang bisa," papar SW.
RSS mengiyakan hukuman tersebut karena tidak sanggup menghafal.
Baca juga: Nasib Guru Honorer di Deli Serdang usai Beri Hukuman Siswa Squat Jump, Gaji Hanya Rp1 Juta per Bulan
"Squat jump diikuti oleh RSS, daripada menghafal, saya quat jump saja buk. Dari pada dihukum-hukum lagi," lanjutnya.
Salah satu siswa sempat bertanya berapa squat jump yang harus dilakukan dan SW menjawab 100 kali.
Berdasarkan hasil pemeriksaan, para siswa pernah mendapat hukuman serupa dengan syarat diberi jeda istirahat.
Sementara itu, setelah mendapat kabar kematian RSS, SW mengaku mendapat teror melalui nomor WhatsApp tak dikenal.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.