Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Sosok Guru Ngaji Pelaku Pencabulan di Tangsel, Beri Air dan Asap agar Murid Tertidur

M (40), oknum guru mengaji di Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mencabuli delapan muridnya. Pelaku beri air dan asap agar korban tertidur.

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Sosok Guru Ngaji Pelaku Pencabulan di Tangsel, Beri Air dan Asap agar Murid Tertidur
Warta Kota via Tribunnews
Ilustrasi pelecehan seksual. Warga jalan Muali, Ciputat, Tangerang Selatan digegerkan oleh oknum guru ngaji berinisial MH (40) yang diduga mencabuli muridnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang guru ngaji di Ciputat, Tangerang Selatan, Banten berinisial MH (40) ditangkap usai mencabuli murid perempuannya.

Kasatreskrim Polres Tangsel, AKP Alvino Cahyadi, mengatakan korban membuat laporan pada Minggu (29/9/2024) lalu dan kasus ini masih diselidiki unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Tangsel.

Ketua RW setempat, Rachman, menyatakan ada 8 murid perempuan yang mengaku dicabuli M.

Modus yang digunakan M yakni memberikan air serta asap dengan dalih ritual.

"Dia bilang ke korban kalau air dan asapnya itu supaya pintar dan lain-lain lah, kaya diiming-imingi," ujarnya, Selasa (1/10/2024).

Air tersebut mengakibatkan para korban tertidur dan mereka terbangun dalam kondisi tanpa pakaian.

"Saya tanya kenapa, dan mereka jawab katanya dikasih air minum, terus pingsan. Pas sadar, sudah telanjang," lanjutnya.

BERITA REKOMENDASI

Kasus pencabulan dilakukan M selama setahun terakhir.

Rachman menjelaskan M dikenal sebagai sosok yang religius dan sering menawarkan jasa mengaji secara privat.

M sering terlibat dalam acara keagamaan di lingkungannya.

Selain sebagai guru ngaji, M juga menjadi marbot masjid di kawasan Ciputat.

Baca juga: Fakta Ponpes di Bekasi Lokasi Pelecehan Santriwati, Ayah dan Anak jadi Tersangka

Kasus pencabulan terungkap usai salah satu korban mengadu ke ketua RT.

"Ibu RT lapor ke saya, terus saya kumpulin semua. Setelah dikumpulin, barulah mereka ngaku kalau mendapatkan tindakan asusila," tuturnya.

Selama ini para korban tak berani melapor karena diancam akan dibunuh M.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas