Perpustakaan Dibangun di PLBN Entikong Guna Tingkatkan Literasi dan Nilai Pancasila
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bakal membangun perpustakaan di SDN 12 Entikong yang lokasinya berbatasan dengan negara Malaysia.
Penulis: willy Widianto
Editor: Erik S
Laporan Wartawan Tribunnews, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, ENTIKONG - Guna meningkatkan literasi peserta didik di sekolah, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bakal membangun perpustakaan di SDN 12 Entikong yang lokasinya berbatasan dengan negara Malaysia.
Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi, dan Jaringan BPIP, Ir. Prakoso, M.M. mengatakan dengan adanya perpustakaan tersebut menjadi awal yang baik bagi penanaman nilai-nilai Pancasila bagi generasi penerus bangsa khususnya yang berada di perbatasan negara.
“Kita berharap semua murid senantiasa meningkatkan literasi sejak dini, dengan beragam bacaan. Saya ingin semuanya menjadi orang hebat dimulai dengan membiasakan membaca sejak kecil sehingga ilmu pengetahuannya menjadi luas dari buku bacaan di perpustakaan yang akan kita bangun,” ujar Prakoso dalam pernyataannya, Kamis(3/10/2024).
Baca juga: PMI Sanggau Kekurangan Stok Darah, Imigrasi Entikong Ajak Warga dan Abdi Negara Donor Darah
BPIP lanjut Prakoso juga telah melaksanakan kunjungan kerja di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, sekaligus memonitor distribusi Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila di SDN 12 Entikong pada bulan September 2023 lalu.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Antonius, S.Sos menyampaikan apresiasi atas kunjungan dan dipilihnya Kabupaten Sanggau sebagai lokasi kegiatan pembinaan ideologi Pancasila di perbatasan.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini, karena sangat baik dan strategis, sebagai salah satu upaya pembumian serta penguatan nilai-nilai Pancasila kepada masyarakat perbatasan lintas negara di Kecamatan Entikong dalam rangka merawat kebhinekaan, mempererat persatuan dan kesatuan bangsa,” ujarnya.
Selain itu, Antonius mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi bangsa dan salah satu dari empat pilar kebangsaan masih sering mendapat ujian berupa gangguan dari suatu kelompok atau paham yang tidak menginginkan Pancasila sebagai ideologi negara.
“Karena itu, adalah menjadi kewajiban kita bersama untuk mewaspadai itu dengan jangan sampai terjadi apalagi sampai meruntuhkan kedaulatan negara,” tegasnya.
Antonius menyebut program BPIP telah tepat menyasar generasi muda yang rentan dipengaruhi oleh paham yang bertentangan dengan Pancasila. Ia menyebut nilai-nilai Pancasila harus mengakar kuat dalam hati dan pikiran generasi muda.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.