Sosok Carol Colleen, WNA Amerika yang Ditemukan Tewas dalam Perut Hiu, Hilang di Perairan Maluku
Carol Colleen, WNA Amerika yang ditemukan tewas dalam perut hiu hilang saat menyelam di Perairan Maluku, Kamis (26/9/2024).
Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Carol Collen Monfore (68), Warga Negara Asing (WNA) asal Amerika Serikat, ditemukan tewas di dalam perut ikan hiu, Minggu (6/10/2024).
Potongan tubuh perempuan dalam hiu tersebut ditemukan oleh nelayan Timor Leste.
Sebelum ditemukan dalam perut hiu, Carol dilaporkan hilang di Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku, Kamis (26/9/2024).
Carol terakhir kali diketahui sedang menyelam bersama rekan-rekannya di Perairan Pulau Reong, Kamis.
Melansir New York Post, berdasarkan keterangan dari sahabat Carol, Rick Sass, pihak berwenang berhasil mengidentifikasi Carol dari sidik jari di tubuhnya.
Carol memiliki seorang suami dan dua anak, serta empat orang cucu.
Semasa hidupnya, Carol telah banyak melakukan perjalanan di antaranya Bali, Filipina, hingga Bikini Atoll.
Carol sudah pensiun dari pekerjaannya dan tengah menikmati hidup dengan menjelajahi lautan.
"Kami biasa memanggilnya 'Saint Colleen'. Ia adalah wanita yang luar biasa," kata Rick Sass.
"Ia mencintai alam dan hewan. Saya tahu ia tidak akan pernah mau hiu disalahkan atas tragedi ini," sambungnya.
Saat ini, suami Carol berharap bisa membawa jenazah istrinya pulang.
Baca juga: Potongan Tubuh Penyelam Ditemukan di Perut Hiu, Ini Kata UPTD Taman Perairan Kepulauan Alor
"Dia hampir tidak bisa tidur sama sekali, sebagian karena dia menelepon Indonesia, yang memiliki perbedaan waktu 12 jam."
"Dia menjawab panggilan telepon di tengah malam, dan berbicara dengan kami di siang hari, dan bukan hanya tidak bisa tidur karena kejadian mengerikan ini," urai Rick Sass.
Sementara itu, Kapolsek Wetar, Ipda Giovani B M Toffy mengatakan, Carol hilang terseret arus saat melakukan aktivitas diving bersama enam orang.
"Penyelaman dilakukan saat kondisi laut sedang buruk karena adanya pergerakan arus bawah air yang kencang, sehingga diduga korban terseret arus," ujarnya, Jumat (4/10/2024), dilansir Kompas.com.
Tim SAR gabungan sempat melakukan pencarian selama lima hari, namun tak membuahkan hasil.
Sehingga mereka menghentikan pencarian.
"Kami juga mengarahkan warga untuk membantu pencarian, tetapi setelah lima hari, korban tidak ditemukan."
"Kami berkoordinasi dengan pihak Basarnas dan operasi pencarian dinyatakan ditutup," jelasnya.
Sebelum kejadian, korban dan rekannya berlayar menggunakan KM Phinisi Tiare milik korban dan KM Seemore serta KM Neiomi dengan tujuan Kepulauan Banda.
Mereka kemudian singgah di Pulau Reong untuk menyelam hingga terjadi insiden tersebut.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Kompas.com/Rahmat Rahman Patty)