Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pilkada Sumbar Diikuti 2 Pasangan Calon, Simak Peta Persaingan Mahyeldi-Vasco dan Epyardi-Ekos

Pilkada Sumbar hanya diikuti dua pasangan calon yakni Mahyeldi Ansharullah - Vasco Ruseimy dan Epyardi Asda – Ekos Albar.

Editor: Erik S
zoom-in Pilkada Sumbar Diikuti 2 Pasangan Calon, Simak Peta Persaingan Mahyeldi-Vasco dan Epyardi-Ekos
Ilustrasi AI
Ilustrasi Pilkada 2024 - Pilkada Sumatra Barat (Sumbar) hanya diikuti dua pasangan calon yakni Mahyeldi Ansharullah - Vasco Ruseimy dan Epyardi Asda – Ekos Albar. 

TRIBUNNEWS.COM, PADANG-  Pilkada Sumatra Barat (Sumbar) hanya diikuti dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yakni Mahyeldi Ansharullah - Vasco Ruseimy dan Epyardi AsdaEkos Albar.

Pasangan Mahyeldi-Vasco Ruseimy didukung oleh 5 partai politik yaitu Partai Gerindra, PKS, Partai Demokrat, Perindo, dan PBB.

Mahyeldi adalah politikus dari PKS yang saat ini menjabat sebagai gubernur Sumbar.

Baca juga: PKS Resmi Usung Mahyeldi-Vasco Ruseimy Maju Pilgub Sumatra Barat 2024

Sementara Vasco Ruseimy merupakan pengusaha, politikus, dan YouTuber Indonesia yang dikenal dengan nama 'Macan Idealis'.

Sementara pasangan Epyardi Asda-Ekos Albar didukung 7 parpol yaitu Golkar, PAN, Nasdem, PDI Perjuangan, Gelora, Buruh, dan Prima.

Epyardi Asda adalah politikus PAN yang menjabat sebagai Bupati Solok periode 2021–2024.

Sementara Ekos Albar merupakan Wakil Wali Kota Padang sejak 9 Mei 2023 hingga 13 Mei 2024.

BERITA REKOMENDASI

Bagaimana peta persaingan kedua pasangan calon?

Dalam sejumlah survei, elektabilitas Epyardi-Ekos belum yang mendapatkan nomor urut dua belum mampu menandingi elektabilitas dari Mahyeldi-Vasco.

Dari survei terbaru yang dirilis oxpol Center Research and Consulting pada Selasa (22/102/24), pasangan Mahyeldi Ansharullah - Vasco Ruseimy mendapatkan tingkat elektabilitas yang tinggi.

“Dalam pertanyaan terbuka, pasangan Mahyeldi Ansharullah-Vasco Ruseimy unggul dengan elektabilitas 66,9 persen mengalahkan (calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumbar dan nomor 2) Epyardi AsdaEkos Albar dengan elektabilitas 14,9 persen ,” kata CEO Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago saat memaparkan survei preferensi pemilih bertajuk Meneropong Peta Elektoral Terkini Pemilihan Gubernur Sumatera Barat pada Pilkada 2024, Selasa (22/10). 

Dia menambahkan dalam pertanyaan tertutup simulasi 2 nama, Mahyeldi Ansharullah unggul dengan elektabilitas 70,6 % mengalahkan Epyardi Asda dengan elektabilitas 16,3 % .


Dari sisi popularitas, Mahyeldi Ansharullah menempati peringkat pertama dengan angka popularitas 88,8 % , disusul oleh Vasco Ruseimy (61,4 % ) di posisi kedua dan Epyardi Asda (51,1 % ) di posisi ketiga.

Baca juga: Respons Vasco Ruseimy Ditunjuk Prabowo Maju Jadi Cawagub Pendamping Mahyeldi di Sumbar

Dalam pertanyaan terbuka, lanjut dia, Mahyeldi Ansharullah unggul dengan elektabilitas 56,6 % mengalahkan Epyardi Asda dengan elektabilitas 13 % . Dalam pertanyaan terbuka, Vasco Ruseimy unggul dengan elektabilitas 56,1 % mengalahkan Ekos Albar dengan elektabilitas 12,9 % .

Sementara dalam pertanyaan tertutup simulasi 2 nama, Vasco Ruseimy unggul dengan elektabilitas 63,5 % mengalahkan Ekos Albar dengan elektabilitas 16,6 % .

Dalam simulasi surat suara calon Gubernur Sumatera Barat, pasangan Mahyeldi AnsharullahVasco Ruseimy unggul dengan elektabilitas 70,3 % mengalahkan pasangan Epyardi Asda - Ekos Albar dengan elektabilitas 16,8 % .

Alasan pemilih

Pangi menambahkan mayoritas responden adalah pemilih rasional dan pemilih psikologis yang menekankan pada kapasitas dan karakter personal kandidat sehingga para kandidat semestinya lebih memfokuskan diri untuk memperkenalkan dan menunjukkan kualitas personal dari pada memainkan isu dan sentimen primordial yang cenderung rasial, Pendekatan politik identitas semacam ini sudah semestinya ditinggalkan.

Mayoritas responden sudah mantap dengan pilihan calon gubernur, namun sebagian responden masih mungkin berubah pilihannya, perubahan pilihan ini dipengaruhi oleh kinerja calon yang tidak memenuhi harapan, perubahan sikap/kebijakan dari calon yang sebelumnya didukung dan kinerja yang tidak memenuhi harapan.

Baca juga:  Profil Bupati Solok Epyardi Asda, Viral karena Marah-marah ke Gubernur Sumbar

Pangi menambahkan bahwa survei ini survei dilakukan selama 10 hari, dari 07 – 16 Oktober 2024 dengan populasi adalah seluruh WNI yang berdomisili di provinsi Sumatera Barat dan mempunyai hak pilih (memiliki KTP), ketika survei ini dilaksanakan.

Sampel berasal dari 19 Kabupaten/kota di provinsi Sumatera Barat yang terdistribusi secara proporsional berdasarkan besaran jumlah penduduk.

Jumlah responden survei ini sebanyak 800 orang dengan proporsi (50:50) laki-laki dan Perempuan. Pengambilan Sampel menggunakan metode multistage random sampling dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ±3,47 % Pada tingkat kepercayaan 95 % .

Mengkonfirmasi ulang 20?ri total sampel secara random dengan cara mendatangi dan mewawancarai kembali responden terpilih oleh koordinator wilayah dan 10 % oleh tim verifikator voxpol pusat dengan mewawancarai kembali responden melalui telepon untuk memastikan validasi data. “Setiap responden terpilih dilakukan wawancara dengan metode tatap muka (face to face) oleh pewawancara yang sudah terlatih dengan menggunakan aplikasi berbasis android, i-voxpol,” tutupnya.

Pada kesempatan sama pengamat politik Universitas Andalas, Aidinil Zetra menambahkan bahwa mayoritas responden (63,7 % ) adalah pemilih rasional, disusul oleh pemilih Psikologis (16,3 % ) dan pemilih Sosiologis (14,3 %).

Mayoritas responden (69,8 % ) sudah mantap, namun 21 % responden belum mantap / masih mungkin berubah dengan pilihan calon gubernur Sumatera Barat. 

Perubahan pilihan ini dipengaruhi oleh Kinerja calon yang tidak memenuhi harapan (34 % ), Perubahan sikap/kebijakan dari calon yang sebelumnya didukung (18,3 % ), dan Penemuan informasi baru tentang calon atau partai (8,3 % ).

“Meningkatkan kualitas pendidikan (24,4 % ), Perbaikan Infrastruktur (14,6 % ), dan Mengatasi masalah kemiskinan (14,1 % ), merupakan harapan responden kepada calon gubernur Sumatera Barat yang sudah dipilih,” tuturnya.

Baca juga: Bawaslu Khawatirkan Rendahnya Pengetahuan Politik Anak Muda Jelang Pilkada 2024

Mayoritas responden sudah mengetahui adanya pemilu serentak pada 2024, kata Aidinil, meskipun masih ada sebagian yang belum mengetahui informasi tersebut, menunjukkan perlunya peningkatan sosialisasi. Dari mereka yang sudah tahu, mayoritas menyatakan akan berpartisipasi dalam pemilihan kepala daerah, menunjukkan antusiasme yang tinggi untuk terlibat dalam proses demokrasi lokal.

Ia juga mengatakan mayoritas responden sudah punya kandidat yang akan dipilih sebagai calon gubernur-calon wakil gubernur, namun masih ada sebagian responden yang belum menentukan pilihan karena kurangnya informasi mengenai para kandidat, menekankan pentingnya kandidat untuk lebih aktif memperkenalkan diri dan program mereka kepada publik.

 Hasil Survei Lembaga Survei SBLF Myriset Consultant

Sebelumnya,  beberapa waktu lalu, Lembaga Survei SBLF Myriset Consultant kembali merilis hasil survei terbaru soal elektabilitas Calon Gubernur Sumbar dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumbar 2024.

Dalam hasilnya, petahana Gubernur Sumbar Mahyeldi meraih elektabilitas tinggi mencapai 75,53 persen untuk keterpilihan dalam Pilkada 2024.

Sedangkan rivalnya, hanya memperoleh 16,81 persen. Sedangkan yang tidak menjawab dan rahasia sebesar 7,75 persen.

Direktur SBLF Myriset Consultant Edo Andrefson mengatakan, survei ini dilakukan dari periode 27 hingga 29 Juli 2024 lalu. 

“Untuk jumlah sampelnya adalah 2 ribu Responden yang tersebar di 19 Kabupaten dan Kota di Sumbar,” kata Edo di Padang.

Sedangkan untuk tingkat Margin of Error hanya 2 persen terhadap hasil survei. “Survei ini menggunakan Metode Multistage Random Sampling atas responden,” sebut Edo.

Sebelumnya, SBLF juga merilis hasil survei terkait keterpilihan Mahyeldi dan Epyardi di Kabupaten Solok pada akhir Juli 2024.

Hasilnya, Mahyeldi juga mendapatkan elektabilitas tinggi mencapai 71,86 persen sedangkan penantangnya, Epyardi Asda hanya mendapatkan 20,43 persen.

Survei saat itu dilaksanakan menggunakan Metode Multistage Random Sampling dengan jumlah sampel 600 responden dengan margin of error 4 persen. 

Survei dilakukan dari 4 hingga 8 Juni 2024. 

Epyardi tak cari harta maju di Pilgub Sumbar

Dilansir dari Kompas.com, Epyardi adalah satu-satunya sosok penantang petahana Sumbar.

Ia mengaku maju di Pilgub Sumbar bukanlah mencari harta.

Namun ada beberapa proyek yang ingin diselesaikan jika terpilih, seperti jalan tol yang tak kunjung kelar.

Epyardi mengklaim sebenarnya dirinya masih diminta masyarakat untuk memimpin Kabupaten Solok satu periode lagi.

"Namun ada tugas yang lebih besar lagi. Saya memberanikan maju ke Sumbar," jelas Epyardi.

"Tak ada niat untuk cari kekayaan karena saya masih punya harta. Kalau mengejar jabatan, masyarakat Solok masih menginginkan saya di sini," imbuh Epyardi.

Epyardi mengatakan, selama 15 tahun, pembangunan Sumbar stagnan dan jauh tertinggal dibandingkan provinsi tetangga.

"Proyek tol dari 2018 hingga sekarang belum selesai. Jalan tembus Solok-Pesisir Selatan juga belum selesai," kata Epyardi.

 

Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Didukung Parpol Pecahan KIM, Elektabilitas Apyardi Asda Masih Tertinggal Jauh dari Jagoan Prabowo

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas