Anak Bungsu Ipda Rudy Soik Alami Trauma usai Kedatangan Provos Polda NTT
Anak perempuan Ipda Rudy Soik trauma setelah kedatangan Provost Polda NTT ke rumah.
Editor: Endra Kurniawan
![Anak Bungsu Ipda Rudy Soik Alami Trauma usai Kedatangan Provos Polda NTT](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Ipda-Rudy-Soik-Bersama-Kuasa-Hukum-Datangi-Komnas-HAM_20241025_194226.jpg)
TRIBUNNEWS.COM, Kupang - Keluarga Ipda Rudy Soik, seorang polisi yang dipecat dari Polda NTT, mengalami trauma setelah kedatangan anggota Provos Polda NTT ke rumah mereka.
Peristiwa ini terjadi pada Senin, 21 Oktober 2023, ketika Provos datang untuk membawa Rudy Soik menjalani hukuman 14 hari di sel.
Setelah insiden tersebut, anak perempuan bungsu Rudy Soik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar tidak mau pergi ke sekolah selama dua hari.
Rudy Soik menjelaskan bahwa saat dia dan anaknya sedang menonton televisi, sejumlah anggota Provos tiba-tiba datang dan mencari dirinya.
"Anak saya hanya mengatakan, Polisi punya banyak lai. Dan dia terlihat ketakutan," ucap Rudy kepada Pos-Kupang.com.
Rudy Soik langsung berusaha menenangkan keluarganya dan menjelaskan bahwa yang datang adalah teman-temannya.
Akibat kejadian ini, anak menolak untuk pergi ke sekolah setelah anggota Provos datang ke rumahnya.
“Da bilang tidak mau sekolah, dan katanya, Polisi punya banyak agi . Sepertinya anak saya trauma dengan kejadian hari itu," ungkap Rudy Soik.
“Saya juga mensuport istri saya agar jangan takut. Karena saya buka pencuri, perampok atau pengedar narkoba,” kambahnya.
Baca juga: Ipda Rudy Soik Ungkap Pesan Kapolres Kupang Soal Mafia BBM Subsidi: Waspada Musuh Dalam Selimut
Menanggapi situasi ini, Rudy Soik berencana untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta bantuan dari Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan LPSK.
Dia berharap istri dan anaknya mendapatkan dukungan psikologis untuk mengatasi trauma yang dialami.
Meskipun Polda NTT menawarkan tim trauma healing untuk mendampingi keluarganya, Rudy Soik menolak tawaran tersebut dan lebih memilih bantuan dari lembaga independen.
"Saya akan minta bantuan dari Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan LPSK," tegasnya.
Rudy Soik berharap agar Polda NTT lebih bijaksana dalam menangani kasusnya.
Ia juga meminta penjelasan Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga terkait upaya-upaya yang dilakukan yang mengakibatkan dampak trauma dan psikologis bagi istri dan anaknya.
“Saya sedang kordinasikan hal ini dengan pengacara. Saya berharap kapolda bisa menjelaskannya, kenapa istri dan anak saya di streaking. Kapolda mestinya lebih bijaksana. Istri dan anak saya kesalahannya dimana,” tegasnya.
Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Anak Perempuan Bungsu Rudy Soik Trauma Pasca Provos Polda NTT Datangi Rumah Mereka
(Pos-Kupang.com/Novemy Leo)
Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.