Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Anak Bungsu Ipda Rudy Soik Alami Trauma usai Kedatangan Provos Polda NTT

Anak perempuan Ipda Rudy Soik trauma setelah kedatangan Provost Polda NTT ke rumah.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Anak Bungsu Ipda Rudy Soik Alami Trauma usai Kedatangan Provos Polda NTT
Tribunnews/Jeprima
Mantan anggota Polda NTT Ipda Rudy Soik bersama tim kuasa hukumnya memberikan keterangan pers usai membuat laporan di kantor Komnas HAM di Jakarta pada Jumat (25/10/2024). Kedatangan Ipda Rudy Soik bersama kuasa hukumnya ke Komnas HAM untuk melaporkan berbagai macam ancaman dan intimidasi yang diterima dirinya serat keluarganya dari pihak-pihak tertentu. Sebagai Informasi, Ipda Rudy Soik dijatuhi sanksi pemecatan atau pemberhentian tidak dengan hormat (PTDH) sebagai anggota Polda NTT. Isu yang berkembang, Ipda Rudy Soik dipecat lantaran mengungkap perkara mafia bahan bakar minyak (BBM). Tribunnews/Jeprima 

TRIBUNNEWS.COM, Kupang - Keluarga Ipda Rudy Soik, seorang polisi yang dipecat dari Polda NTT, mengalami trauma setelah kedatangan anggota Provos Polda NTT ke rumah mereka.

Peristiwa ini terjadi pada Senin, 21 Oktober 2023, ketika Provos  datang untuk membawa Rudy Soik menjalani hukuman 14 hari di sel.

Setelah insiden tersebut, anak perempuan bungsu Rudy Soik yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar tidak mau pergi ke sekolah selama dua hari.

Rudy Soik menjelaskan bahwa saat dia dan anaknya sedang menonton televisi, sejumlah anggota Provos tiba-tiba datang dan mencari dirinya.

"Anak saya hanya mengatakan, Polisi punya banyak lai. Dan dia terlihat ketakutan," ucap Rudy kepada Pos-Kupang.com.

Rudy Soik langsung berusaha menenangkan keluarganya dan menjelaskan bahwa yang datang adalah teman-temannya.

Akibat kejadian ini, anak menolak untuk pergi ke sekolah setelah anggota Provos  datang ke rumahnya.

BERITA REKOMENDASI

“Da bilang tidak mau sekolah, dan katanya, Polisi punya banyak agi . Sepertinya anak saya trauma dengan kejadian hari itu," ungkap Rudy Soik.

“Saya juga mensuport istri saya agar jangan takut. Karena saya buka pencuri, perampok atau pengedar narkoba,” kambahnya.

Baca juga: Ipda Rudy Soik Ungkap Pesan Kapolres Kupang Soal Mafia BBM Subsidi: Waspada Musuh Dalam Selimut

Menanggapi situasi ini, Rudy Soik berencana untuk melaporkan kejadian tersebut dan meminta bantuan dari Komnas Perempuan, Komnas HAM, dan LPSK.

Dia berharap istri dan anaknya mendapatkan dukungan psikologis untuk mengatasi trauma yang dialami.

Meskipun Polda NTT menawarkan tim trauma healing untuk mendampingi keluarganya, Rudy Soik menolak tawaran tersebut dan lebih memilih bantuan dari lembaga independen.


"Saya akan minta bantuan dari Komnas HAM, Komnas Perempuan, dan LPSK," tegasnya.

Rudy Soik berharap agar Polda NTT lebih bijaksana dalam menangani kasusnya.

Ia juga meminta penjelasan Kapolda NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga terkait upaya-upaya yang dilakukan yang mengakibatkan dampak trauma dan psikologis bagi istri  dan anaknya.

“Saya sedang kordinasikan hal ini dengan pengacara. Saya berharap kapolda bisa menjelaskannya, kenapa istri dan anak saya di streaking. Kapolda mestinya lebih bijaksana. Istri dan anak saya kesalahannya dimana,” tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Pos-Kupang.com dengan judul Anak Perempuan Bungsu Rudy Soik Trauma Pasca Provos Polda NTT Datangi Rumah Mereka

(Pos-Kupang.com/Novemy Leo)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: Pos Kupang
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas