Dosen di Makassar Tikam Suaminya hingga Tewas, Berawal Tuduh Korban Selingkuh saat Kerja di Papua
Seorang dosen di Makassar tega menikam suaminya sendiri setelah menuduh telah berselingkuh ketika bekerja di Papua.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Seorang dosen di salah satu universitas di Sulawesi Utara (Sulut) bernama Agustin (41) tega menikam suaminya yang bernama Nurdin Basri (41) hingga tewas pada Rabu (30/10/2024) dini hari waktu setempat.
Dikutip dari Tribun Timur, peristiwa itu terjadi di kediamannya di kompleks perumahan Kelurahan Bitoa, Kecamatan Manggala, Kota Makassar.
Kapolsek Manggala, Kompol Semuel To'longan, mengatakan perbuatan keji Agustin berawal dari pelaku yang menuduh korban telah berselingkuh ketika bekerja di Papua.
Sebagai informasi, suami Agustin berprofesi sebagai kontraktor dan bekerja di Papua.
Semuel menuturkan sempat terjadi adu mulut antara pelaku dan korban sebelum aksi penikaman dilakukan.
"Kejadian ini diawali adanya keributan antara korban dan pelaku di dalam kamar," katanya.
"Yang mana permasalahannya adalah persoalan selingkuh yang diduga dilakukan oleh suaminya dengan perempuan lain," imbuhnya.
Setelah itu, Agustin langsung keluar kamar dan menuju dapur untuk mengambil pisau yang tersimpan di lemari.
Agustin, kata Semuel, menyimpan pisau tersebut di dalam jilbab yang dipakainya untuk selanjutnya diletakkan di samping kasur kamarnya.
Baca juga: Kronologi Suami di Bekasi Tikam Pria Pakai Pisau, Motif Cemburu, Istri Siri Dibawa Kabur
Beberapa saat kemudian, Agustin langsung menikam perut Nurdin ketika korban tengah bermain ponsel di kasur.
"Saat suaminya telah tertidur, pelaku kemudian mengambil pisau tersebut dan menikam sebanyak dua kali ke arah perut korban," terangnya.
Ternyata, pelaku tak cuma sekali menikam korban. Semuel menyebut Agustin menikam suaminya itu untuk ketiga kalinya ketika korban tengah memeluknya.
Pelaku Sempat Keluar Kamar Minta Pertolongan
Semuel menuturkan Agustin sempat meminta pertolongan dengan keluar dari kamar.
Pada saat yang sama, mertuanya dan anaknya berinisial T ada di rumah ketika peristiwa keji itu terjadi.