Masih Ingat Kasus Wanita yang Begal Sopir Taksi Online di Surabaya? Korban Kini Meninggal Dunia
Inilah kabar terbaru soal kasus soerang wanita yang begal sopir taksi online di Surabaya pada awal Oktober lalu
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Masih ingat kasus seorang wanita begal sopir taksi online bernama Pudjiono (47) di Surabaya, Jawa Timur?
Korban kini meninggal dunia setelah dirawat selama 28 hari di RSUD dr. Soetomo Surabaya.
Pudjiono dinyatakan meninggal dunia pada Senin (28/10/2024) sekira pukul 10.00 WIB.
Korban dibegal oleh seorang wanita bernama Maria (23).
Adik korban, Sugeng, mengaku tak menyangka kakaknya bakal meninggal dengan cara ditusuk oleh Maria saat mencari nafkah.
"Kecewa, kita kan gak tahu. Namanya takdir gimana lagi," ujar Sugeng, dikutip dari TribunJatim.com.
Sugeng dan keluarga pun kini menyerahkan semua proses hukum ke pihak berwajib.
"Berdoa. Kalau sama pelaku sih namanya sama musibah. Kita dari korban kena musibah pelaku kena musibah,"
"Soal itu urusan pihak berwajib," pungkasnya.
Sedangkan sepupu korban, Nanang, menceritakan bahwa kondisi korban sempat stabil.
Namun, akhir-akhir sebelum meninggal, kondisi korban menurun hingga tak sadarkan diri.
Baca juga: Wanita yang Begal Taksi Online di Surabaya Beraksi Tanpa Bantuan, Polisi Temukan Ini di Ponselnya
"Sejak kejadian. Karena begitu dibawa ke puskesmas dirujuk ke RSUD dr. Soetomo Surabaya,"
"Berarti korban sempat membaik sempar sadar," kata Nanang di lokasi.
Sementara itu, sahabat korban, Fajar (58) menyebut korban sudah menjalani serangkaian tahapan operasi sebanyak empat kali.
"Kurang lebih 2 hari lalu. (Untuk) menjalani operasi. Kalau gak salah. Karena saya belum mengikuti secara detail. Kurang lebih 4 kali," ujar Fajar.
Diwartakan sebelumnya, Maria yang punya nama lengkap Maria Livia ini melakukan pembegalan di Kelurahan Gunung Anyar Tambak, Kecamatan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (1/10/2024) lalu.
Ia melakukan pembegalan dengan cara meminta tolong ke orang lain untuk memesan taksi online.
Di tengah perjalanan, ia menusuk leher sopir dan bagian wajah korbannya.
Korban pun dipaksa keluar dari mobilnya oleh pelaku dalam kondisi bercucuran darah.
Saat Maria beraksi, banyak warga sekitar yang melihat.
Salah satu warga yang mengendarai mobil Calya warna hitam pun mengadang Maria yang menaiki mobil Sigra warna putih.
Tabrakan pun tak bisa terhindarkan dan Maria pun ditangkap oleh warga.
Maria diamankan warga 200 meter dari tempat korban diminta untuk keluar dari mobilnya.
Mengutip TribunJatim.com, seorang satpam perumahan sekitar lokasi pun ikut mengejar, lantaran Maria kabur dan masuk ke arah perumahan yang dijaga.
Supri, satpam yang ikut melakukan pengejaran menuturkan, pelaku mengaku sudah ada yang menunggu di suatu daerah.
Baca juga: Kepribadian Maria Livia, Wanita Pelaku Begal Mobil di Surabaya, Ngaku Terinspirasi Adegan Film
"Waktu pelaku kami tanya-tanya ngaku sudah ditunggu teman cowoknya di daerah Galaxy Mall,"
"Gak tahu itu alasan saja atau bagaimana biar polisi yang mendalami," ujarnya.
Kini, Maria sudah diamankan pihak Polsek Gunung Anyar, sementara korban dilarikan ke RS dr Soetomo, Surabaya.
Sementara itu, Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Hersya Fathoni menuturkan, Maria nekat melakukan pembegalan karena butuh dana.
Maria butuh dana untuk liburan ke luar negeri, tepatnya ke Australia.
"Pengakuannya seperti itu. Dia ingin liburan dan bekerja di sana (Australia)," ujar Iptu Hersa Fathoni.
Mengutip TribunJatim.com, Maria ternyata sudah merantau sejak kuliah beberapa tahun lalu.
Namun, pada 2022, Maria tak memiliki pekerjaan.
Karena kesulitan mencari kerja dan merasa bosan, Maria berencana untuk bekerja ke Australia.
"Dia mendapat informasi bahwa untuk bekerja di sana (Australia) harus menyiapkan sejumlah dana," ujarnya.
Karena tak memiliki tabungan, Maria akhirnya mengambil jalan pintas dengan melakukan pembegalan.
Dari informasi yang ia dapatkan, mobil tanpa surat-surat bisa dijual seharga Rp50 juta.
Namun, pihak kepolisian memastikan, meski Maria nekat membegal, namun ia tak pernah menjalin hubungan dengan penadah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul 28 Hari Berjuang Lawan Luka Parah, Driver Taksi Online yang Dibegal Wanita di Surabaya Meninggal
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Luhur Pambudi/Tony Hermawan)