Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Benarkan Ada Intimidasi ke Korban dan Saksi Kasus Penganiayaan Siswa SMP di Bogor? Ini Kata Kepsek

Diketahui, korban mendapatkan penganiayaan dari gurunya yang membuat wajahnya mendapatkan luka.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Benarkan Ada Intimidasi ke Korban dan Saksi Kasus Penganiayaan Siswa SMP di Bogor? Ini Kata Kepsek
tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi guru - Seorang guru SMP di Kota Bogor, Jawa Barat, diduga menganiaya muridnya sendiri. 

TRIBUNNEWS.COM - Diduga ada intimidasi dalam kasus penganiayaan siswa SMP di Kota Bogor, Jawa Barat.

Dugaan intimidasi tersebut diterima oleh korban dan saksi-saksi.

Hal tersebut pun terdengar hingga Umar, orang tua korban berinisial MLI (14).

Diketahui, korban mendapatkan penganiayaan dari gurunya yang membuat wajahnya mendapatkan luka.

Pihak keluarga korban mencurigai adanya intimidasi sebab para saksi sulit untuk bersedia memberikan keterangan kepada pihak kepolisian.

"Cuma saya gak tahu ancamannya berupa apa, cuma alhamdulilah ada saksi yang mau bersaksi," kata M. Umar kepada wartawan, Selasa (29/2024).

Mengutip TribunnewsBogor.com, Umar tak mengetahui secara pasti detail dugaan intimidasi ini.

BERITA REKOMENDASI

Ia pun berharap pihak kepolisian bisa mengungkapnya.

"Ya ada mungkin, cuman ini (saksi) masih diperiksa, mudah-mudahan sih dibuka semua,"

"Kalau intimidasi ke temen sekelasnya saya gak tahu ya, cuman kalau kata anak saya, 'terserah kalau MLI mau jujur berarti jangan sekolah di sini lagi', jadi seperti itu," katanya.

Sementara itu, pihak sekolah membantah ada dugaan intimidasi ini.

Baca juga: Guru SMP di Bogor Terancam 3 Tahun Penjara karena Aniaya Muridnya, Kepala Sekolah Beri Penjelasan

"Gak ada (intimidasi), mohon maaf saya belajar seperti biasa, bahkan tidak ada orang tua yang ingin mengundurkan diri, biasa saja," kata Kepala Sekolah, Dede Wahyu, dikutip dari TribunnewsBogor.com.


Ia juga menuturkan, saat bertemu dengan ibu korban, mereka menginformasikan bahwa korban masih ingin bersekolah di tempat yang sama.

"Saya dituduh seolah-olah menekan anak ini bukan untuk pindah saja, tapi juga untuk tidak menceritakan atau berbohong lah, atau diintimidasi,"

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas