Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden BEM FISIP Unair Dapat Ancaman Buntut Karangan Bunga Satire: Kebanyakan Body Shaming

Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Airlangga (Unair), Tuffahati Ullayah, mengaku memperoleh banyak ancaman cyber.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
zoom-in Presiden BEM FISIP Unair Dapat Ancaman Buntut Karangan Bunga Satire: Kebanyakan Body Shaming
TribunJatim.com
Karya seni satire BEM FISIP Unair yang membuat organisasi mahasiswa tersebut sempat dibekukan pihak rektorat. Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Airlangga (Unair), Tuffahati Ullayah, mengaku memperoleh banyak ancaman cyber. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP Universitas Airlangga (Unair), Tuffahati Ullayah, mengaku memperoleh banyak ancaman cyber.

Ancaman itu didapatkannya setelah BEM FISIP Unair memasang karya seni satire berbentuk karangan bunga atas pelantikan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI.

Belakangan, karangan bunga itu viral di media sosial hingga berujung pembekuan terhadap BEM FISIP.

Kini pembekuan yang dilakukan Dekanat FISIP tersebut sudah dicabut.

Namun, menurut Tuffahati, berbagai ancaman masih diterima fungsionaris BEM FISIP Unair di media sosial (medsos).

Dikutip dari Surya.co.id, ancaman melalui WhatsApp pribadi sudah mulai berkurang, akan tetapi muncul ancaman lewat e-mail dan medsos lain, seperti Instagram dan TikTok.

"Bentuknya adalah body shaming yang pertama, kemudian narasi setelah kampus akan susah mendapat pekerjaan dan sebetulnya yang paling banyak adalah tentang body shaming," ucap Tuffahati dalam konferensi pers Pernyataan Sikap BEM FISIP Unair: Tolak Tegas Pemberangusan Nalar Kritis Mahasiswa dalam Kebebasan Berpendapat di Ruang Akademik di kampus B Unair, Surabaya, Selasa (29/10/2024).
 
"Kemudian menyumpahkan hal-hal yang tidak baik, ke hampir semua pun ada juga ancaman bahwasanya teman-teman ketika ada di jalan akan dapat ancaman fisik, berbahaya ketika ada di jalan dan sebagainya," imbuhnya.

Berita Rekomendasi

Saat ini, Tuffa belum akan mengambil langkah hukum, tetapi koordinasi terus dilakukan dengan Lembaga Bantuan Hukum (LBH).

"Kami berkoordinasi dengan LBH, apabila kami memang memerlukan bantuan dari LBH, kami akan berhubungan dengan LBH, pun per hari ini kita sudah berkoordinasi dan menjalin komunikasi awal dengan pihak LBH," ungkapnya.

Saat ini, pihaknya masih berusaha untuk menginventarisasi ancaman dan motif serangan yang dialamatkan kepada para fungsionaris BEM FISIP.

Baca juga: Komisi X DPR Kritisi Pembekuan BEM FISIP Unair

"Tentunya apabila ke depannya akan terjadi lagi pelanggaran kebebasan akademik, apalagi di ruang kampus kami berkomitmen untuk mengawal isu tersebut supaya ini tidak menjadi preseden buruk untuk ormawa (organisasi mahasiswa) lainnya yang ada di Unair." 

"Utamanya terlebih nanti ormawa lainnya yang ada di Jawa Timur hingga lingkup nasional karena per hari ini solidaritas yang sudah terkumpul kepada BEM FISIP itu sifatnya sudah nasional," urainya.

Ia menegaskan, BEM FISIP Unair tak akan berhenti untuk bersikap kritis dan tegas.

Narasi yang digunakan ke depan akan tetap keras, ucap Tuffa, tapi BEM FISIP juga akan menghargai dalam batas koridor akademik.

"Kemudian apa pun kritik yang kami sampaikan tujuannya adalah untuk kebaikan bersama," terangnya.

Diberitakan sebelumnya, setelah pembekuan dicabut, BEM FISIP akan melanjutkan kajiannya terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran.

Hal ini disampaikan Tuffahati Ullayyah setelah pertemuan terbatas dengan dekanat, Senin (28/10/2024). 

Ia mengungkapkan, BEM FISIP akan tetap kritis tanpa keluar dari koridor akademik.

"Dan karangan bunga yang kemarin memang bentuk ekspresi dari teman-teman, bentuk ekspresi dari teman-teman Kementerian Politik dan Kajian Strategis dan itu memang di bawah BEM FISIP," tuturnya.

Lebih lanjut, Tuffa menyampaikan terima kasih atas dukungan BEM se-Unair dan BEM FISIP se-Indonesia yang terus bersolidaritas dan mendukung kebebasan berpendapat.

Ia juga menekankan bahwa BEM FISIP Unair bertekad untuk tetap kritis, tegak, dan tetap berani menyampaikan kritik kepada pemerintah.

"Untuk pemilihan diksi dan lain-lain itu nanti urusan lain," tandasnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul: Presiden BEM FISIP Unair Dapat Banyak Ancaman Cyber Usai Kasus Karangan Bunga Satir Prabowo-Gibran.

(Tribunnews.com/Deni)(Surya.co.id/Sulvi Sofiana)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas