Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Bandung Dilanda Banjir, Warga Terjebak di Atap hingga Disebut Terparah dalam 10 Tahun Terakhir

Warga Kecamatan Banjaran sebut banjir kali ini lebih parah. Dulu air hanya sepinggang, saat ini capai 3 meter

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
zoom-in Bandung Dilanda Banjir, Warga Terjebak di Atap hingga Disebut Terparah dalam 10 Tahun Terakhir
Kolase Tribunnews.com
(Kiri) Banjir akibat luapan sungai Citarum membuat sebagian rumah di Kampung Muara, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung terendam pada Selasa (5/11/2024) dan (Kanan) Anak Lina saat membereskan rumahnya yang terendam banjir di Banjaran. 

TRIBUNNEWS.COM - Banjir melanda Kampung Muara, Desa Banjaran Wetan, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/11/2024).

Banjir dari luapan Sungai Citarum ini merendam rumah warga hingga mengenai plafon atap rumah.

Seorang warga merekam sebuah video yang memperlihatkan air menggenang hingga dua meter lebih.

Dias Candra (21) warga Kampung Muara yang merekam video tersebut menuturkan, banjir tersebut membuat dirinya terjebak dan mengungsi di lantai dua rumah.

"Air di rumah saya sekarang ada sekitar 2 meter. Kebetulan rumah saya ada dua lantai,"

"Di lantai bawah, sudah terendam air," ujarnya kepada Tribun Jabar pada Selasa (5/11/2024).

Ia menuturkan, banjir tersebut bermula ketika hujan terus mengguyur sejak pukul 15.00 WIB.

Berita Rekomendasi

Tiga jam berlalu, air mulai naik hingga masuk ke rumahnya.

"Ini kejadian banjir memang sudah sering. Saya di sini dari SD, memang banjirnya dari saya masih kecil. Jadi kalau curah hujan tinggi, pasti banjir," katanya.

Dias juga menuturkan bahwa dirinya dan warga sekitar masih bertahan di rumah masing-masing hingga malam hari.

Bahkan, ada warga yang harus mengungsi di genteng rumah karena air yang menggenang begitu tingginya.

Baca juga: Kesaksian Warga Kota Sukabumi Saat Banjir Datang Menerjang: Air Bah Datang dari Depan dan Belakang

"Akses jalan juga sekarang sulit,"

"Soalnya semua ketutup banjir. Tadi juga ada yang dievakuasi dari atas genteng (atap), ke rumah warga lain yang ada lantai duanya," ucapnya.

Kondisi makin memprihatinkan lantara arus listrik mati.

"Warga masih bertahan, karena gak bisa kemana-kemana, apalagi orang tua mah. Ini sekarang kondisinya listriknya dimatiin," ujarnya.

Disebut Terparah

Sejumlah warga Desa Banjaran Wetan pun menyebut banjir ini merupakan yang terparah dibandingkan banjir sebelumnya.

Asep Suryana (40) warga sekitar menuturkan, air naik sekitar pukul 20.00 WIB dan puncaknya pada 23.00 WIB.

"Air naik itu dari malam sekitar jam 8, puncaknya jam 11 malam, ketinggian hampir 3 meter," ujar Asep, dikutip dari Tribun Jabar.

Ia menuturkan, banjir kali ini lebih parah jika dibanding banjir sebelumnya.

"10 tahun kemarin tuh (banjir) cuman sepinggang, naik juga enggak separah ini dan waktunya juga cuman 1 jam, kalau sekarang hampir 5 jam surutnya," katanya.

Asep pun merasa beruntung lantaran sebelum air makin tinggi, ia telah mengungsikan keluarganya ke tempat yang lebih aman.

"Jadi yang terendam cuman saya saja, karena ibu, bapak, istri sama anak keburu diungsikan dulu, saya disini coba menyelamatkan barang-barang tapi semua hancur," ucap Asep.

Warga lainnya, Nana Sumarna (62) juga menuturkan hal senada.

Ia mengatakan bahwa baru kali ini banjir terasa parah.

"Sebetulnya banjir sudah sering cuma baru kali ini yang parah, tapi waktu itu cuma sampai jalan, tapi sekarang air masuk semua," kata Nana.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Banjir Bandang Banjaran Tadi Malam jadi Yang Terparah, 10 Tahun Lalu Sepinggang Kini sampai 3 Meter

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJabar.id, Hilman Kamaludin/Adi Ramadhan Pratama)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas