Kemenkes Salurkan Obat-obatan dan Alkes Kepada Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
Selain bantuan kesehatan dasar dan obat-obatan, Kemenkes telah mendirikan pos kesehatan, memberikan pelayanan, serta memantau penyakit.
Penulis: Aisyah Nursyamsi
Editor: willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) mengirim bantuan untuk korban terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Kremlin: Vladimir Putin Tak Akan Beri Ucapan Selamat ke Donald Trump
Kepala Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) Kemenkes, Sumarjaya mengatakan, pengiriman bantuan ini merupakan respons tanggap darurat dan dukungan kemanusiaan bagi para korban.
“Upaya penyaluran bantuan kesehatan telah kami lakukan secara bertahap,” kata Sumarjaya dilansir dari website resmi Kemenkes, Rabu (6/11/2024).
Bantuan yang disalurkan meliputi 20 unit oxygen concentrator, 10.000 masker dewasa, 5.000 masker anak, 500 buah face shield disposable atau pelindung wajah sekali pakai, dan 10 kantong jenazah.
Baca juga: Pengakuan Guru Supriyani Soal Uang Damai Rp 50 Juta: Penyidik Polsek Baito Langsung Datang ke Rumah
Bantuan obat-obatan juga disalurkan berupa 500 ampul Dexamethasone, 1.800 oralit, 20 botol larutan infus glukosa, 1.000 tablet Metronidazole, 500 tablet Paracetamol, 1.000 tablet Ciprofloxacin, 20 botol Zinc Sulfate sirup, 20 botol Natrium Klorida infus, dan 20 botol Ringer Laktat infus.
Selain bantuan kesehatan dasar dan obat-obatan, Kemenkes telah mendirikan pos kesehatan, memberikan pelayanan, serta memantau penyakit yang muncul akibat bencana ini.
Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi besar pada Minggu, 3 November 2024, pukul 23.57 WITA. Dua kecamatan mengalami dampak signifikan akibat bencana gunung meletus tersebut, yakni Kecamatan Wulanggitang (6 desa) dan Kecamatan Ilebura (2 desa).
Hingga 5 November 2024, sebanyak 9 orang dilaporkan meninggal dunia dan 138 mengalami luka-luka dengan rincian 31 luka berat dan 107 luka ringan.
Baca juga: Kenali Tanda Saat Anak Kena Penyakit Tangan, Kaki dan Mulut, Ini Cara Menanganinya
Sebanyak 4.436 Jiwa harus mengungsi yang tersebar di 24 lokasi pengungsian serta 10.295 jiwa terdampak yang berasal dari Kecamatan Wulanggitang dan Kecamatan Ilebura.
Sepuluh fasilitas pelayanan kesehatan turut terdampak yakni Puskesmas Boru dan 8 unit kesehatan di desa wilayah kerja Puskesmas Boru, serta Unit Puskesmas Ilebura, yaitu Polindes Dulipali.
Baca juga: Spoiler One Piece Chapter 1131: Bounty Loki Terungkap, Nico Robin Bakal Reuni Dengan Jaguar D Saul
“Untuk saat ini pelayanan Kesehatan di Puskesmas Boru dan 8 unit kesehatan lainnya ditutup,” ucapnya.
Sementara itu, fasilitas kesehatan yang disiagakan ada Puskesmas Ilebura, Puskesmas Lewolaga, Puskesmas Lato, dan Puskesmas Demon Pagong. Pelayanan rujukan di RSUD Dr. Hendrikus Fernandez Larantuka.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.