Istri Sopir Truk Kecelakaan Maut Tol Cipularang: Tolong Suami Saya, Dia Tak Tahu Apa-apa
Kekinian polisi berencana memeriksa sopir truk trailer pengangkut kardus bernama Rouf yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun.
Editor: willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi hingga kini masih terus melakukan penyelidikan terkait peristiwa kecelakaan beruntun di Tol Cipularang KM 92 Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Baca juga: Ini Penampakan Sopir Truk Kecelakaan Maut Tol Cipularang: Syok dan Tak Bisa Bicara
Kekinian polisi berencana memeriksa sopir truk trailer pengangkut kardus bernama Rouf yang diduga menjadi penyebab kecelakaan beruntun.
Namun hingga kini Rouf belum bisa dimintai keterangan karena masih dalam perawatan di rumah sakit.
Sosok Rouf memang menjadi sorotan karena menurut temuan polisi truk trailer yang dikemudikannya mengalami rem blong.
Penelusuran Tribun di media sosial X(twitter) terdapat video wawancara istri Rouf bernama Tunah.
Video tersebut diunggah oleh akun @Heraloebss. Dalam video tersebut memperlihatkan kondisi rumah Rouf yang hanya berdinding bilik bambu.
Rumah Rouf berada di Desa Seuat Jaya, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang Provinsi Banten. Di video itu Tunah terlihat menangis terus menerus begitu mengetahui sang suami terlibat kecelakaan horor di Tol Cipularang KM 92 Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.
Baca juga: Praperadilan Dikabulkan, KPK Tetap Buka Peluang Periksa Gubernur Kalsel Sahbirin Noor
"Tolong suami saya, anaknya masih kecil-kecil kasihan. Suami saya juga tidak tahu apa-apa," kata Tunah sembari menangis dalam video tersebut dikutip, Selasa(12/11/2024).
Menurut Tunah, ia dan lima orang anaknya sehari-hari menempati rumah mertua dan tidak ada rumah milik pribadi.
"Saya nggak punya apa-apa. Saya saja sama anak-anak tidur di rumah mertua," kata Tunah dalam video itu.
Tunah juga sempat menceritakan tiga bulan sebelum kecelakaan terjadi suaminya sempat memperbaiki truk yang mengalami rem blong di Tol Cipularang KM 92.
"Suami saya sempat benerin truknya sendiri," kata Tunah.
Baca juga: Curhat IRT di Cilincing, Harta Ludes dan Masih Ditagih Utang Gara-gara Suami Kecanduan Judi Online
Ia juga menceritakan kardus yang dibawanya tersebut rencananya akan diantarkan ke pabrik kertas di kawasan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten.
Diketahui, Kapolres Purwakarta, AKBP Lilik Andriansyah mengatakan kendaraan truk trailer Hino bernomor polisi B 9440 JIN yang dikemudikan Rouf datang dari arah Bandung menuju Jakarta.
Saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga kurang antisipasi menabrak beberapa kendaraan yang melaju pelan karena sedang terjadi antrean.
"Tiba di TKP saat melaju di jalan yang menikung dan menurun diduga pengemudi kurang antisipasi selanjutnya menabrak beberapa kendaraan yang sedang melaju pelan karena sedang terjadi antrean," ucapnya.
Rouf, sopir truk trailer flat bed kini sedang terbaring di rumah sakit. "Sementara sopir dalam observasi dokter dan tadi pagi kami mendapatkan informasi (sopir) dalam keadaan sehat," kata Wadirlantas Polda Jabar, AKBP Edwin Affandi.
Penampakan sopir truk trailer bernama Rouf beredar di media sosial X(twitter). Pantauan Tribun dalam video yang diunggah akun @opposite6892 Rouf terlihat syok dan napasnya tersengal-sengal usai kejadian tabrakan beruntun.
Baca juga: Curhat IRT di Cilincing, Harta Ludes dan Masih Ditagih Utang Gara-gara Suami Kecanduan Judi Online
Ia terlihat duduk di rerumputan pinggir jalan tol dan bersandar di pagar pembatas jalan tol. Rouf terlihat lemah terkulai namun tidak ada luka-luka di anggota badannya. Saat diajak berbicara Rouf tidak bisa menjawab. Ia yang mengenakan t shirt berkelir hitam dan rompi orange terus berusaha menenangkan dirinya sendiri dengan napas sengal.
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri, Irjen Aan Suhanan mengatakan saat kejadian Rouf tidak memindah posisi persneling pada truk tronton yang bermuatan kardus diduga menjadi pemicu utama kecelakaan.
Persneling truk berada dalam posisi tinggi padahal sedang melaju di jalan menurun. "Posisi persneling truk tronton bermuatan kardus ini berada di gigi empat, tentu itu posisi yang tinggi untuk kondisi jalanan yang menurun," ucap Aan.
Baca juga: Berharta Rp2 Triliun, Jam Tangan Prabowo saat Bertemu Xi Jinping Bikin Salah Fokus Netizen
Dengan demikian, sambung Aan, sopir diduga tak memaksimalkan penggunaan engine brake. "Dalam posisi menurun, persneling seharusnya berada di posisi rendah untuk memaksimalkan engine brake," ujarnya.