Apa itu Madu Klanceng, Diduga Jadi Penyebab 2 Bocah Suku Anak Dalam Jambi Meninggal akibat Keracunan
Dua di antara 3 anak-anak yang keracunan madu klanceng itu meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis.
Penulis: Dewi Agustina
Sampel tersebut akan diperiksa di Labkesda Jambi.
Pihaknya juga menunggu hasil pemeriksaan itu.
"Kita tunggu saja hasilnya, apakah ini efek bakterilogi atau kimia kita juga belum tahu," ujarnya.
Dia mengatakan untuk pemeriksaan kimia biasanya tiga hari, namun pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan selesai.
Baca juga: BPOM Setop Penjualan Online Jajanan Asal China Latiao Buntut Kejadian Luar Biasa Keracunan Pangan
Terhadap 6 korban lainnya, Dinkes sudah memberikan obat oral, susu penetral dan infus.
Sementara itu kondisi terkini para korban sudah mulai membaik.
Apa itu Madu Klanceng?
Mengutip Wikipedia, lebah madu kerdil atau lebah klanceng atau Apis florea adalah salah satu dari dua spesies lebah madu liar kecil di Asia selatan dan tenggara.
Penyebarannya jauh lebih luas daripada spesies saudaranya, Apis andreniformis.
Pertama kali diidentifikasi pada akhir abad ke-18, Apis florea unik karena morfologinya, perilaku mencari makan, dan mekanisme pertahanannya seperti mengeluarkan suara pipa.
Apis florea memiliki sarang terbuka dan koloni kecil, yang membuat mereka lebih rentan terhadap pemangsaan daripada penghuni rongga dengan jumlah pekerja defensif yang banyak.
Lebah madu ini adalah penyerbuk penting dan karenanya dikomodifikasi di negara-negara seperti Kamboja.
Lebah klanceng disebut juga sebagai lebah madu kerdil karena ukurannya yang kecil dibandingkan dengan lebah madu lainnya.
Biasanya 7–10 mm panjang tubuh dan warna keseluruhannya merah-cokelat.
Koloni membangun satu sisir yang terbuka, biasanya di cabang pohon atau semak.