Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kondisi Siswa Terpengaruh Erupsi Gunung Lewotobi, Ratusan Murid SD Belajar di Teras Sekolah

Ratusan siswa SD terdampak erupsi Gunung Lewotobi terpaksa belajar di teras sekolah. Guru berharap pemerintah segera beri solusi

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Kondisi Siswa Terpengaruh Erupsi Gunung Lewotobi, Ratusan Murid SD Belajar di Teras Sekolah
TRIBUNFLORES.COM/ARNOLD WELIANTO
Suasana belajar anak-anak di posko pengungsian di Desa Bokang Wolomatang, Kecamatan Titehena, Kabupaten Flores Timur, NTT. 

TRIBUNNEWS.COM - Erupsi Gunung Lewotobi Lakilaki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah menyebabkan ribuan warga terdampak, termasuk para pelajar.

Hingga saat ini, sebanyak 107 siswa SD terpaksa belajar di teras SMAN 1 Titehena karena kondisi ruang kelas yang digunakan untuk pengungsian.

Hari ini Sabtu, 16 November 2024, para siswa SD tersebut terpaksa berdesakan di teras sekolah untuk mengikuti proses belajar mengajar.

Seharusnya, mereka belajar di tenda pengungsian yang sudah disiapkan.

Namun, tenda pengungsian yang mereka gunakan basah dan becek akibat hujan.

Hal tersebut membuat suasana belajar menjadi tidak nyaman.

“Kami takut anak-anak sakit pilek dan batuk, jadi kami berada di bawah teras ini,” ungkap Ela Lewar, seorang guru dari SD Klatanlo yang juga mengungsi.

Imbauan Pembelajaran Daring

Berita Rekomendasi

Dampak erupsi tidak hanya dirasakan di Flores Timur, tetapi juga di Kabupaten Sikka.

Mengingat aktivitas vulkanik yang masih tinggi, Pemerintah Kabupaten Sikka mengeluarkan imbauan agar siswa dari TK, PAUD, SD, dan SMP melakukan pembelajaran secara daring dari rumah.

Penetapan status siaga darurat bencana ini berlaku selama 60 hari dan direncanakan berakhir pada 7 Januari 2025.

Kebutuhan Fasilitas Belajar

Para guru di wilayah terdampak mengharapkan bantuan dari pemerintah untuk menyediakan fasilitas belajar yang lebih layak.

Baca juga: Melihat Proses Belajar Siswa Korban Erupsi Gunung Lewotobi, Berdesakan di Teras Sekolah

Tarsisia Tobi, seorang guru SD dari Desa Nurabelen, mengatakan, “Kami membutuhkan alat tulis dan buku-buku literasi supaya anak-anak bisa membaca, menulis, dan mewarnai.” Saat ini, siswa belajar menggunakan buku seadanya yang dipinjamkan oleh sekolah tetangga.


Dengan kondisi yang ada, mereka berharap pemerintah dapat memberikan bantuan untuk memperbanyak posko belajar agar siswa bisa belajar dengan nyaman.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas