Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Konflik Warisan Berujung Maut: Lansia Tega Bunuh Keluarganya di Surabaya

Seorang lansia berinisial AY (68) tega menusuk adik dan keponakannya sendiri, Kamis (14/11/2024) malam.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
zoom-in Konflik Warisan Berujung Maut: Lansia Tega Bunuh Keluarganya di Surabaya
TRIBUNJATIM.COM/LUHUR PAMBUDI
Saat Anggota Polsek Sukomanunggal Polrestabes Surabaya membawa Tersangka AAS 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang lansia berinisial AAS (68) tega menusuk adik dan keponakannya sendiri di Surabaya, Jawa Timur, pada Kamis malam, 14 November 2024.

Peristiwa tragis ini terjadi di sebuah rumah di Jalan Putat Indah Timur I, Sukomanunggal, Surabaya.

Korban penusukan, SH (60) dan anaknya CKC (34), tewas dengan luka parah akibat serangan AY.

SH meninggal dunia setelah dilarikan ke RS Mitra Keluarga Surabaya.

Sementara CKC juga meninggal di RS Mayapada Surabaya akibat luka sayatan di beberapa bagian tubuhnya.

Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Zainur Rofiq, menjelaskan bahwa sebelum penusukan terjadi, sempat terjadi cekcok yang dipicu oleh sengketa rumah warisan.

"Pada malam kejadian, ada mediasi antara seluruh anggota keluarga untuk menyelesaikan masalah sengketa yang sudah berulang kali dibahas," ungkap Zainur.

Berita Rekomendasi

Zainur menambahkan, sengketa rumah warisan ini telah menjadi perhatian pengurus RT dan RW setempat selama beberapa bulan terakhir.

"Pelaku sudah berada di ruang tamu lebih dulu, dan saat mediasi berlangsung, ia tiba-tiba ngamuk," jelasnya.

Menurut Zainur, AY meminta warisan meskipun ia sudah menerima bagiannya.

"Aksi kekerasan ini baru kali ini terjadi. Sebelumnya, pelaku hanya marah-marah tanpa ada tindakan fisik," tambahnya.

Baca juga: Motif Lansia Bunuh Adik di Surabaya, Ngaku Sakit Hati hingga Merasa Terusir

Warga Dengar Ada Teriakan

Warga sekitar mendengar teriakan minta tolong dari dalam rumah.

Ketika mereka datang, SH dan CKC sudah tergeletak bersimbah darah, sementara AY masih memegang pisau.

Seorang warga segera menghubungi polisi dan ambulans, namun sayangnya, nyawa kedua korban tidak dapat diselamatkan.

Zainur Rofiq mengungkapkan bahwa pihaknya kini berkoordinasi dengan Polres Surabaya untuk menangani kasus ini lebih lanjut.

"Kami akan terus melakukan penyelidikan dan berkoordinasi dengan Polrestabes Surabaya," jelasnya.

Peristiwa ini menjadi peringatan akan dampak serius dari konflik warisan, yang seringkali berujung pada tragedi dalam keluarga.

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Tony Hermawan)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas