Ahmad Sahroni Ungkap Alasan Temui Ivan Sugiamto, Ingin Lebih Tahu Problematika Sebenarnya
Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, mengungkapkan alasannya menemui tersangka kasus perundungan terhadap siswa SMA Gloria 2 Surabaya, Ivan Sugiamto.
Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Suci BangunDS
TRIBUNNEWS.COM - Anggota DPR RI, Ahmad Sahroni, mengungkapkan alasannya menemui tersangka kasus perundungan terhadap siswa SMA Gloria 2 Surabaya, Jawa Timur, yakni Ivan Sugiamto.
Pertemuan itu, diunggah oleh Ahmad Sahroni lewat akun Instagram pribadinya pada Minggu (17/11/2024).
Terkait alasannya bertemu empat mata dengan Ivan Sugiamto, Sahroni mengatakan bahwa dirinya ingin mengetahui duduk perkara permasalahan ini.
"Kenapa mesti gue ke sana? Karena pengen lebih tahu sebenarnya gitu. Apa sih problematika yang terjadi?" ucap Ahmad Sahroni, Senin (18/11/2024), dilansir YouTube Kompas TV.
"Ternyata kan ini antara anak dan anak saling bully-membully dan arogansi seorang bapak. Itulah yang terjadi, dan permintaan maaf pertama itu kan sudah disampaikan. Tapi kan enggak tahu, setelahnya video beredar di ruang publik begitu luas."
"Dan itulah saya posting terakhir untuk minta segera ditangkap, makanya 1 kali 24 jam ditangkap. Dan mungkin ini ada rangkaian yang lain, yang akan diperiksa oleh Polresta Surabaya," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, dalam foto yang diunggah Ahmad Sahroni, tampak Ivan duduk bersama politikus Partai NasDem ini dengan mengenakan baju tahanan berwarna oranye dan kedua tangannya diborgol.
"Tadi malam saya berkunjung ke Polrestabes Surabaya dan bertemu dengan pelaku yang melakukan hal-hal tidak layak kepada anak-anak yang mungkin dugaan mem-bully anaknya dan terjadi hal-hal seperti yang terlihat di media belakangan ini," tulis Sahroni dalam postingannya tersebut, Minggu.
Sahroni lantas menyampaikan terima kasih kepada Polrestabes Surabaya karena sudah bergerak cepat setelah video Ivan viral di media sosial.
Ia menegaskan adanya kasus ini menjadikan pembelajaran bagi seluruh pihak agar tidak merasa paling hebat sehingga berbuat seenaknya.
"Apreciate pada kecepatan gerak langkah Polrestabes Surabaya atas viralnya seseorang yg berlaku sangat buruk di hadapan semua orang."
"Mudah mudahan kasus ini menjadi pembelajaran kepada semua pihak bahwa jangan merasa hebat dan jumawa untuk melakukan seenak enaknya," ungkapnya.
Selain itu, ia berpesan kepada seluruh orang tua supaya tetap mengawasi anak-anaknya dalam bertingkah laku sehingga tak menyakiti orang lain.
"Sikap anak-anak kita kadang pergaulan yang bisa melakukan hinaan atau bully kepada seseorang yang dilihat kelucuan yang dilihat kelucuan yang menyebabkan banyak bully di semua sekolah," jelasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.