Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Surat Curhat Anak Ivan Sugiamto, Menyesal Ayahnya Dipenjara: Kalau Waktu Bisa Diputar Kembali

Anak Ivan Sugiamto menulis surat curhat yang emosional, menyesal ayahnya dipenjara.

Editor: Nanda Lusiana Saputri
zoom-in Surat Curhat Anak Ivan Sugiamto, Menyesal Ayahnya Dipenjara: Kalau Waktu Bisa Diputar Kembali
Dok. Humas Polda Jatim/Istimewa via Surya.co.id
Pengusaha Ivan Sugianto asal Surabaya, akhirnya ditangkap pada Kamis (14/11/2024), setelah sempat berjanji akan menyerahkan diri ke polisi. 

TRIBUNNEWS.COM - Ivan Sugiamto, seorang pengusaha diskotek, kini mendekam di penjara setelah ditangkap oleh Polrestabes Surabaya  pada Kamis (14/11/2024).

Ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus persekusi terhadap seorang siswa di SMA Kristen Gloria 2 Surabaya, Jawa Timur.

Penangkapan terjadi di terminal kedatangan Bandar Udara Juanda di Sidoarjo sekitar pukul 16.00 WIB.

Sementara Ivan berada di balik jeruji, anaknya yang berinisial EMS mengirimkan surat curahan hati yang berisi penyesalan mendalam.

EMS mengekspresikan rasa bersalahnya karena tindakan yang dilakukannya telah mengakibatkan penangkapan ayahnya.

Ia merasa keluarga mereka hancur dan kini hidup dalam ketakutan serta malu.

Dalam suratnya, EMS mengungkapkan betapa beratnya situasi yang mereka hadapi.

Berita Rekomendasi

Ia merasa kehilangan sosok ayah yang selalu melindungi dan memberikan yang terbaik untuk keluarga.

EMS juga menyatakan keinginannya untuk menjaga ibunya dan berdoa agar Tuhan memberi kekuatan untuk mereka berdua.

Berikut isi surat curhat anak Ivan Sugiamto:

"Pa gimana kabare di sana? Aku minta maaf ya pa, gara-gara aku malah papa yang kena masalah. Kalau waktu bisa diputar kembali, aku pasti enggak bilang ke papa sama ko Dave kalau aku dibully."

Baca juga: Nangis Bacakan Surat untuk Ivan Sugiamto, sang Anak: Gara-gara Aku, Malah Papa Kena Masalah

"Pasti sekarang keluarga baik-baik aja dan masih bisa berkumpul bersama. Gara-gara aku papa di penjara dan papa udah enggak bisa kumpul lagi sama mama dan Excel. Bahkan, sekarang yang bully satu Indonesia. Sekarang mama sama aku takut dan malu buat keluar rumah karena kalau ketemu orang difoto-foto, dikatain di mana-mana, dipanggil anak pudel, anak penjahat. Aku tahu semua ini gara-gara aku yang membuat keluarga kita hancur."

"Aku salah pa, maafin ya. Gara-gara Excel papa masuk penjara dihujat sama banyak orang padahal papa cuma membela aku. Aku harus ngapain ya pa? Aku bingung harus ngapain lagi. Aku mau melakukan apapun asal papa enggak disalahin sama orang-orang biar papa enggak dihujat lagi. Kalau aku bisa gantiin posisi papa sekarang, biar aku aja yang dihujat orang-orang di sosmed."

"Aku lebih rela dipanggil pudel seumur hidup daripada lihat papa masuk penjara lagi. Sekarang aku kehilangan sosok papa yang selalu jaga aku dan jaga mama, yang selalu berusaha memberikan terbaik untuk keluarga kita."

"Jujur aku malu pa, malu sama diri sendiri, malu sama papa mama sama orang-orang juga. Aku sebagai anak bukan malah banggain orang tua tapi malah papa masuk penjara karena membela aku. Sekarang aku bingung harus jaga mama. Karena kan sekarang mama sendirian, aku harus kuat."

"Kenapa ya aku harus melibatkan papa. Aku nyesel harus telpon papa saat kejadian itu, aku telpon papa karena aku mikir kalau papa mamanya Ethan kan sudah di situ jadi aku telpon papa aja biar lebih aman. Sekarag aku cuma bisa berdoa sama tuhan biar tuhan bisa jaga papa di dalam sana, sama biar tuhan ngasih kekuatan buat aku sama mama. Sorry ya pa."

"Sekarang aku enggak mau melibatkan siapapun di masalahku lagi pa daripada papa masuk penjara lagi meskipun Excel dibully, papa yang sabar ya. Aku sekarang harus selesaikan dulu ujian sekolah, setelah itu aku enggak usah sekolah dulu kan aku harus jaga mama. Aku tahu papa itu papa yang baik akrena cuma papa yang belain aku."

"Dan papa selalu mengasih yang terbaik untukku. Aku kangen sama papa, aku pengen papa mama Excel bisa cepet kumpul lagi kayak dulu. Jangan lupa doa ya pa, i love you."

"Papa adalah Pahlawan Excel," tulisnya. 

Kronologi Kasus

Kasus ini bermula pada 21 Oktober 2024, ketika Ivan Sugiamto dan sejumlah rekannya mendatangi SMA Kristen Gloria 2 untuk melabrak siswa berinisial EH.

Dalam insiden tersebut, Ivan terlihat memaksa EH untuk berlutut dan meminta maaf, yang kemudian viral di media sosial.

Kemarahan Ivan dipicu oleh dugaan penghinaan terhadap anaknya di sekolah lain.

Meskipun ada upaya mediasi, Ivan tetap bersikukuh untuk meminta EH berlutut dan menggonggong, yang berujung pada laporan pengaduan masyarakat ke pihak berwajib.

Setelah laporan tersebut, Ivan Sugiamto ditangkap oleh aparat Polrestabes Surabaya.

Tim penyidik telah memeriksa 11 saksi dalam kasus ini sebelum menetapkan Ivan sebagai tersangka.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Terkuak Isi Surat Curhat sang Anak ke Ivan Sugiamto, Ngaku Menyesal: Gara-gara Aku, Papa Dipenjara

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunJakarta
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas