Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Valhalla Ikut Terseret Kasus Ivan Sugiamto, Manajemen Layangkan Protes usai Rekeningnya Diblokir

Kini, manajemen Valhalla pun mengajukan protes ke PPATK. Ivan Kuncoro, pengelola Valhalla mengaku pihaknya tak ada hubungan dengan Ivan Sugiamto.

Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Valhalla Ikut Terseret Kasus Ivan Sugiamto, Manajemen Layangkan Protes usai Rekeningnya Diblokir
Surya
Pengusaha Ivan Sugiamto (kiri) dan klub malam Valhalla Surabaya. 

TRIBUNNEWS.COM - Valhalla, salah satu tempat hiburan malam di Surabaya, Jawa Timur ikut terseret dalam kasus Ivan Sugiamto.

Rekening perusahaan milik Valhalla diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) karena diduga terlibat dalam kasus Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang menyeret Ivan Sugiamto.

Kini, manajemen Valhalla pun mengajukan protes ke PPATK.

Ivan Kuncoro, pengelola Valhalla mengaku pihaknya tak ada hubungan dengan Ivan Sugiamto.

"Memang benar rekening kami diblokir sejak Ivan Sugiamto ditahan."

"Dampaknya sangat besar, tamu-tamu jadi malas datang, dipikirnya kami biang kerok."

"Dikaitkan dengan judi online, padahal tidak ada kaitan sama sekali, pure untuk usaha," ujar Ivan Sugiamto, dikutip dari Surya.co.id.

Berita Rekomendasi

Meski memiliki nama yang sama, Ivan Kuncoro mengaku tak memiliki hubungan dengan Ivan Sugiamto.

"Dia tapi tidak ada kaitannya dengan Valhalla," tegas Ivan lagi.

Ivan Kuncoro juga mengaku bahwa ia sempat memiliki rencana untuk bekerja sama dengan Ivan Sugiamto.

Namun, rencana tersebut batal karena perbedaan visi dan misi.

Baca juga: PPATK: Transaksi di Rekening Ivan Sugiamto dan Kelab Malam Valhalla yang Diblokir Lebih dari Rp100 M

Ivan Kuncoro mengajukan protes ke PPATK untuk menyelesaikan masalah dan mencari jalan tengah.

Sebab, rekening yang dibekukan merupakan rekening perusahaan.

Ia mengaku, sejak pemblokiran rekening, operasional Valhalla jadi terganggu.

"Kami harap masalah ini bisa segera selesai, karena operasional kami terganggu."

"Masalah Ivan Sugiamto seharusnya masalah pribadi, tidak perlu dikaitkan dengan usaha kami"

"Kami tidak terlibat dalam hal yang dituduhkan," tambahnya.

Ia juga menyatakan, seharusnya masalah pribadi harus diselesaikan tanpa berdampak pada usaha yang dikelola.

Valhalla sendiri merupakan salah satu tempat hiburan malam ternama di Surabaya.

Pengunjung biasa menghabiskan uang mulai Rp250 ribu hingga jutaan rupiah.

Selain menyediakan minuman beralkohol, Valhalla juga menyediakan sejumlah camilan.

Awal Mula Kasus

Ivan Sugiamto diketahui terseret kasus bullying dan dugaan TPPU.

Selain itu, tersiar kabar bahwa ia juga terseret kasus judi online.

Namanya mulai dikenal publik setelah ia meminta seorang siswa untuk bersujud minta maaf sambil menggonggong.

Diketahui, kasus ini bermula dari perselisihan antar siswa SMA Kristen Gloria 2 berinisial EV dengan siswa SMA Cita Hati berinisial AL.

Baca juga: Isi Surat Curhatan Anak Ivan Sugiamto, Merasa Malu dan Salahkan Diri: Gara-gara Aku, Papa di Penjara

Pada akhir Oktober 2024 lalu, EV mengejek AL yang sekolahnya kalah dalam pertandingan basket.

Karena tak terima, AL justru mengadu olokan EV kepada ayahnya yang bernama Ivan Sugiamto.

Ivan Sugiamto yang murka pun mendatangi EV di sekolahnya.

Di sana, ia marah-marah sambil memaksa EV meminta maaf sambil sujud dan menggonggong.

Video Ivan Sugiamto marah-marah sambil memaksa EV untuk sujud pun viral di media sosial.

Ivan Sugiamto kala itu tak datang sendiri. Ia datang bersama sekelompok orang hingga membuat banyak murid merasa terganggu keamanannya.

Saat keributan terjadi, ada ratusan orang tua yang menghubungi pihak SMA Gloria 2 Surabaya dan menanyakan apakah anak mereka aman di sekolah atau tidak.

Mengutip Surya.co.id, hal ini pun membuat pihak SMA Kristen Gloria 2 Surabaya membuat laporan ke Polres Surabaya pada 28 Oktober.

Belasan guru, kepala sekolah, dan wali murid bahkan ikut bersama-sama ke Polrestabes Surabaya untuk membuat laporan.

Demikian yang disampaikan Sudiman Sidabukke, pengacara sekolah.

Menurutnya, pelaku bisa dijerat hukum lantaran ada unsur pemaksaan.

Ia juga menuturkan, para siswa takut untuk pergi ke sekolah.

Orang tua siswa juga merasa tak nyaman karena kejadian pada 21 Oktober 2024 ini.

"Banyak siswa-siswa yang ketakutan untuk pergi ke sekolah. Orang tua juga tidak nyaman. Oleh karena itu, kami percayakan kepada pihak polisi supaya diselesaikan dengan yang terbaik," jelas Sudiman Sidabukke.

Sebagian artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Manajemen Valhalla Surabaya Pastikan Klubnya Tak Terkait Ivan Sugiamto, Protes Rekening Diblokir

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(Surya.co.id, Tony Hermawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas