P-Profil Irjen Pol Suharyono, Kapolda Sumbar Didesak Dicopot Buntut Kasus Penambakan AKP Ulil
PBHI Sumbar mendesak agar Irjen Pol Suharyono dicopot sebagai Kapolda Sumbar, buntut kasus penembakan AKP Ulil oleh AKP Dadang.
Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.com - Kapolda Sumatra Barat, Irjen Pol Suharyono, tengah menjadi sorotan pasca-kasus penembakan terhadap Kasat Reskrim Polres Solok Selatan, AKP Ryanto Ulil Anshar, oleh Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar.
Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Indonesia (PBHI) Sumbar mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencopot Suharyono dari jabatannya.
Sebab, Suharyono dianggap tak mampu memimpin Polda Sumbar buntut penembakan AKP Ulil yang diduga terkait tambang ilegal jenis galian C di Solok Selatan.
"Kapolri copot Kapolda Sumbar karena dinilai tidak mampu memimpin tubuh Polda Sumbar dengan baik dan benar," kata Ketua PBHI Sumbar, Ihsan Riswandi, dalam keterangan tertulis yang dikutip Tribunnews.com, Sabtu (23/11/2024).
Sebagai informasi, penembakan AKP Ulil oleh AKP Dadang, diduga karena pelaku tak terima rekannya yang diduga pengusaha tambang ilegal, diamankan korban.
Profil Irjen Pol Suharyono
Menurut catatan Wikipedia, Irjen Pol Suharyono adalah putra asli Jawa Tengah.
Baca juga: 2 Hari Sebelum Tewas Ditembak AKP Dadang, AKP Ulil Video Call sang Ibu, Tak Tinggalkan Pesan
Ia lahir di Temanggung pada 2 Desember 1966.
Suharyono merupakan lulusan terbaik Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1992 dan penerima Adhi Makayasa di tahun yang sama.
Pria berusia 57 tahun ini berpengalaman di bidang intel.
Sebelum menjabat sebagai Kapolda Sumbar, Suharyono merupakan Penyidik Utama Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Selama berkarier di institusi Polri, Suharyono telah menduduki sejumlah jabatan strategis.
Pada 2012, ia dilantik sebagai Kapolresta Banjarmasin.
Dua tahun setelahnya, ia mendapat promosi dan dimutasi ke Kapolda Riau sebagai Direktur Intelijen Keamanan.
Di tahun 2015, ia diangkat menjadi Analis Kebijakan Madya Bidang Politik Baintelkam Polri.