Air Mata Supriyani Tak Bisa Terbendung, Ungkap Beratnya Jalan yang Dilalui dari Awal Kasus
Guru Supriyani bersama keluarga menggelar doa bersama di Kantor Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) Sulawesi Tenggara.
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Tiara Shelavie
![Air Mata Supriyani Tak Bisa Terbendung, Ungkap Beratnya Jalan yang Dilalui dari Awal Kasus](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/Tangis-Supriyani-Jelang-Sidang-Putusan-Ungkap-Kesedihan-Ditekan-dan-Dipaksa-Bersalah-Itu-Berat.jpg)
Katiran pun akhirnya tidak mau jika harus ke Polres hanya untuk mengurus ijin kegiatan doa bersama.
"Kesimpulanya pak Katiran tidak sanggup pergi ke Polres apalagi masih ada trauma dengan pihak kepolisian dengan kasus yang menjerat istrinya Supriyani," ungkap Soni.
Akhirnya, pihak keluarga pun memutuskan untuk tak melaksanakan doa bersama.
Batalnya agenda doa bersama juga dibenarkan oleh Andri Darmawan, kuasa hukum Supriyani.
"Iya, Polsek arahkan ke polres, dan harus Katiran yg minta izin ke polres, tidak boleh diwakili,"
"Menurut kapolsek baru, atas arahan dari polres tidak boleh diwakili," tutur Andri.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsSultra.com dengan judul Supriyani Menangis Saat Doa Bersama di Kendari, Ungkap Kesedihan Dipaksa Mengakui Pukul Anak Polisi
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunnewsSultra.com, La Ode Ahlun Wahid/Laode Ari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.