Polisi yang Tembak Siswa SMK di Semarang hingga Tewas Dinilai Melanggar Prinsip
Tindakan penembakan tersebut diklaim sebagai tindakan tegas terukur oleh Kriminolog dari Undip
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Sri Juliati
Penembakan yang terjadi Minggu (24/11/2024) dini hari tersebut disebut polisi karena ada tawuran.
Namun, klaim polisi soal tawuran tersebut dibantah oleh satpam setempat.
Pihak satpam menyebut tak ada keributan atau taruwan di area lokasi kejadian.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Penyambung Titipan Rakyat (PETIR), Zainal Abidin menyatakan siap melakukan pendampingan terhadap keluarga korban.
"Jika keluarga korban meminta, saya siap memberikan pendampingan hukum selama proses penyidikan kasus ini berlangsung," ujar Zainal.
Kepada TribunJateng.com, Zainal juga mendesak Kapolresta Semarang, Kombes Irwan Anwar agar bersikap terbuka dan transparan dalam menangani kasus ini.
"Kapolrestabes harus terbuka. Jangan ada yang ditutupi, supaya masyarakat percaya pada kinerja polisi,"
"Jika memang ada kesalahan dari anggotanya, harus ditindak tegas. Jangan sampai fakta di lapangan dialihkan ke hal lain yang tidak sesuai," tegasnya.
Ia juga meminta untuk dibentuk tim pencari fakta.
"Ini penting supaya semuanya terang benderang. Kita harus tahu siapa yang salah dan siapa yang benar," tambahnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Kriminolog Undip Kecam Polisi Tembak Mati Pelajar Semarang, "Tembakan ke Pinggul Tidak Dibenarkan"
(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJateng.com, Rahdyan Trijoko Pamungkas)