Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keluarga Korban Ungkap Kejanggalan soal Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang

Keluarga GRO, siswa SMK N 4 Semarang, yang meninggal dunia karena ditembak menilai banyak kejanggalan yang dilakukan polisi dalam usut kasus ini.

Penulis: Muhamad Deni Setiawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in Keluarga Korban Ungkap Kejanggalan soal Kasus Polisi Tembak Siswa SMK di Semarang
Trubunjateng.com/ Agus Iswadi
Kepolisian melakukan ekshumasi makam siswa SMK Negeri 4 Semarang, GRO (17) di TPU Bangunrejo, Desa Saradan, Kecamatan Karangmalang, Kabupaten Sragen pada Jumat (29/11/2024) siang. 

Kemudian, sambung Diah, sekitar pukul 23.30 WIB, GRO ditelepon oleh ayahnya.

Saat ditelepon, GRO mengatakan kepada sang ayah bahwa latihan pencak silatnya sudah selesai.

Akan tetapi, dirinya tak langsung pulang karena makan malam terlebih dahulu bersama teman-temannya.

GRO mengatakan kepada ayahnya sedang menunggu makanan yang dipesan.

"Setelah itu lost contact, ditelepon berdering, tapi tidak diangkat, kita sampai siang masih mencari, ayahnya WA-nan sama saya," jelasnya.

Menurutnya, karena tidak bisa dihubungi, keluarga langsung mencari keberadaan GRO.

"Satu jam sebelum polisi menghubungi, kita masih mencari, terus polisi menghubungi kita pukul 12.27 WIB, disuruh datang ke kamar jenazah RS Kariadi," ujarnya.

DPR Panggil Kapolrestabes Semarang

Berita Rekomendasi

Buntut peristiwa ini, Komisi III DPR RI berencana memanggil Kapolrestabes Semarang, Kombes Irwan Anwar.

Hal itu disampaikan Ketua Komisi III DPR RI, Habiburokhman, dalam konferensi pers di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat kemarin.

"Kami akan memanggil khusus si Kapolres ini pada kesempatan yang secepat-cepatnya," ucap Habiburokhman.

Ia mengatakan, peristiwa penembakan ini harus menjadi atensi Komisi III DPR.

Pasalnya, kejadian tersebut bisa merusak citra Polri secara keseluruhan.

Selain itu, masyarakat juga meminta agar Komisi III DPR memberi perhatian khusus terhadap peristiwa penembakan tersebut.

Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar.
Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar. (Ist)

"Kenapa perlu kami angkat, karena ini bisa mempengaruhi citra Polri secara keseluruhan, seolah-olah Polri tidak bisa menjaga situasi kondusif padahal kejadiannya itu di Semarang," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas