Kronologis Mahasiswi Dibunuh dan Dibakar Pacar di Bangkalan, Sosok Pelaku Diungkap Pihak Kampus
EJ (22), mahasiswi Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bakalan, Madura, Jawa Timur tewas dibunuh pacarnya di Kecamatan Galis, Bangkalan.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, BANGKALAN - EJ (22), mahasiswi semester V Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Bangkalan, Madura, Jawa Timur tewas secara tragis, Minggu (1/12/2024) malam.
Wanita asal Ngunut, Kabupaten Tulungagung, jawa Timur tersebut tewas dibunuh pacarnya MMA (21), warga Dusun Besorok, Desa Lantek Timur, Kecamatan Galis, Bangkalan.
MMA diketahui sebagai mahasiswa semester VII STIT Al Ibrohimy yang tak lain kekasih korban.
MMA membunuh korban EJ dengan cara dibacok. Kemudian, jasadnya dibakar di bekas tempat pemotongan kayu di Desa Banjar, Kecamatan Galis, Bangkalan.
Peristiwa tersebut terungkap setelah warga menemukan jasad korban dalam kondisi terbakar Minggu (1/12/2024) malam.
Kondisi jasad korban ditemukan berada di bawah atap dengan tiang terbuat dari kayu.
Baca juga: Mahasiswi Dibunuh Pacar di Bangkalan Sosok Anak Tunggal, Ayah Korban Minta Pelaku Dihukum Setimpal
Tak butuh lama bagi polisi untuk menangkap pelakunya.
dalam hitungan jam, MMA pun ditangkap.
Pelaku ditangkap pada Minggu (1/12/2024) pukul 21.30 WIB atau 1,5 jam setelah jasad korban EJ ditemukan warga sekitar pukul 20.00 WIB.
“Pelaku adalah pacar korban. Setelah dilakukan interogasi, pelaku MMA mengakui telah melakukan pembunuhan,” kata Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya, Senin (2/12/2024).
Kronologis Pembunuhan
Kapolres pun membeberkan kronologis pembunuhan mahasiswi tersebut.
Pelaku MMA menghabisi nyawa korban dengan cara membacok, menggorok leher, dan membakar tubuh korban di bekas tempat pemotongan kayu.
MMA diketahui berpacaran dengan EJ sejak Mei 2024.
Baca juga: Mahasiswi Tewas Terbakar di Bangkalan Ternyata Dibunuh Pacar, Sempat Dibacok sebelum Disiram Bensin
pelaku tega menghabisi nyawa korban, karena tidak mau bertanggung jawab atas perbuatannya.
“Soalnya si cewek lagi hamil, minta digugurkan," katanya.
Pada hari kejadian, pelaku meminta korban menggugurkan kandungannya.
Saat itu MMA hendak membawa korban ke tukang urut di Desa Lantek Barat, Kecamatan Galis.
Namun, di tengah perjalanan, sejoli tersebut terlibat cekcok.
"Cekcok di atas sepeda motor mulai dari perjalanan di Tanah Merah,” kata MMA di hadapan Kapolres Bangkalan, AKBP Febri Isman Jaya.
MMA menjelaskan, korban mengancam dirinya akan melaporkan kepada pihak berwajib apabila tidak bertanggung jawab atas kehamilannya.
Situasi itu membuat pelaku panik hingga tega menghabisi nyawa korban.
Keduanya bergerak dari Kota Bangkalan menuju Desa Lantek Barat untuk menggugurkan kandungan dengan terapi pijat.
Setiba di lokasi kejadian, MMA mengatakan dirinya langsung mengeluarkan senjata tajam calok, sejenis celurit, lalu menghabisi korban.
Kekejian MMA tidak berhenti di situ.
Ia kemudian pergi meninggalkan korban untuk membeli air mineral kemasan botol.
Setelah membuang isinya, botol air mineral diganti dengan bahan bakar yang dibelinya tak jauh dari lokasi kejadian.
“Bensin langsung saya siram ke sarung yang saya jadikan selimutkan ke tubuh korban dan membakar. Saya pulang ganti baju, orang tua tahu setelah saya ditangkap,” ujarnya.
Atas perbuatannya MMA dijerat dengan Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan dengan ancaman 15 tahun penjara.
Dari perkara tersebut, polisi menyita sejumlah barang bukti berupa handphone yang ditemukan di sekitar lokasi kejadian, gagang senjata tajam terbuat dari kayu yang ditemukan di sekitar TKP.
Serta ceceran potongan rambut yang berada di sekitar TKP, dua buah botol parfum yang ditemukan di sebelah kiri jasad korban, 1 potong pakaian yang digunakan korban, serta satu unit sepeda motor Honda Scoopy.
Keluarga Korban Minta Pelaku Dihukum Berat
Zainal, ayah korban, mengenakan jaket hitam dan masker, hadir ke Gedung Satreskrim Polres Bangkalan didampingi Kepala Desa Purworejo, Darto dan beberapa anggota keluarganya.
Zainal juga turut hadir dalam siaran pers di ruang lobi Mapolres atas nasib malang yang menimpa putrinya semata wayangnya.
Ia mengutuk dan berharap pelaku mendapat hukuman berat.
“Almarhumah adalah anak tunggal, mohon (pelaku) dihukum seberat-beratnya,” kata Zainal singkat.
Mewakili keluarga korban, Kepala Desa Purworejo, Darto mengapresiasi langkah Polres Bangkalan yang berhasil mengungkap kasus pembunuhan terhadap korban EJ dalam waktu sesingkat-singkatnya.
“Saya mohon kepada pihak kampus UTM untuk bisa mengawal proses hukumnya. Saya dan pihak keluarga menyerahkan kepada proses hukum yang berlaku, mudah-mudahan (tersangka) bisa dihukum seberat-beratnya,” ungkapnya.
Darto menegaskan, pembunuhan yang dilakukan terhadap EJ merupakan kejahatan yang luar biasa. Apalagi diakui tersangka, bahwa korban saat dilakukan pembunuhan dalam kondisi sdang hamil.
“Hukum seberat-beratnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Karena ini merupakan kejahatan yang luar biasa, ada penggorokan, pembakaran. Saya meminta dari semua pihak untuk mengawal proses hukum nya agar bisa dihukum yang seberat-beratnya,” pungkasnya.
Sosok Pelaku
STIT Al Ibrohimy pun mengambil tindakan tegas terhadap MMA.
Pihak kampus memberhentikan MMA dengan tidak hormat sebagai mahasiswa STIT Al Ibrohimy.
Wakil Ketua II STIT Al Ibrohimy, Jamaluddin menjelaskan pihaknya mengapresiasi pihak kepolisian dalam mengungkap perkara tersebut sekaligus mendukung langkah-langkah maupun proses yang berlaku sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
“Untuk ceritanya seperti apa di balik perkara itu kami tidak paham, kami sebagai kampus kecil mengecam tindakan kejahatan tersebut. Sungguh kejadian itu di luar kemampuan dan kehendak kami,” jelas Jamaluddin.
Selama di kampus, ia mengenal sosok MMA sebagai pribadi yang cenderung pendiam bahkan tergolong mahasiswa yang patuh karena tidak pernah menolak atau melewatkan semua yang diperintahkan kampus.
“Kalau bertemu saya, bersikap layaknya seorang santri, artinya bukan kehidupan di kampus. Ia sangat menaruh hormat, tidak banyak bicara bahkan bahkan hampir segala tidak pernah ia tolak,” katanya.
Karena itu, lanjut Jamaluddin, pihak kampus maupun dirinya secara pribadi mengaku sangat terkejut atas peristiwa yang menimpa MMA.
Pasalnya, MMA selama di kampus dikenal dekat dengan Jamaluddin.
“Karena dia sering curhat kepada saya sehubungan keluarga, bukan perkara tersebut. Karena dia berasal dari keluarga yang tidak mampu,” ujarnya.
(Tribunmadura.com/ Ahmad Faisol)
Sebagian dari artikel ini telah tayang di TribunMadura.com dengan judul Mahasiswi UTM Bangkalan Dibakar Pacar Ternyata Anak Tunggal, Ayah Korban Kutuk Pelaku: Hukum Berat