Video CCTV Aipda Robig Tembak Siswa SMK di Semarang Dibongkar, Barang Bukti Celurit Dipertanyakan
Keluarga Gamma bongkar rekaman CCTV detik-detik Aipda Robig tembak barisan motor remaja, barang bukti celurit yang pernah dipamerkan jadi pertanyaan
Penulis: Siti Nurjannah Wulandari
Editor: Nuryanti
Barang bukti sebuah CCTV tersebut tak akan keluarga berikan kepada Polrestabes Semarang karena trauma,
"Kalau kita menyerahkan ke polrestabes kan ndak mungkin, sama sekali tidak mungkin, kita paling menyerahkannya ke Polda, terutama ke penyidiknya, beberapa bukti dari keluarga tetap kita ajukan," tegas dia.
Sampai dengan berita ini ditulis, keluarga belum menerima semua barang korban yang diambil polisi saat kejadian.
Tak terkecuali ponsel Gamma yang bisa saja menjadi petunjuk kunci korban tak bersalah.
"Keluarga belum ada yang lihat barang korban, HPnya juga," tandas dia.
Baca juga: Keluarga Siswa SMK di Semarang yang Ditembak Polisi Tuntut Nama Baik Korban Dikembalikan
Video Detik-detik Aipda Robig Lepas Tembakan Dibongkar Keluarga
Seorang anggota keluarga korban yang enggan disebut namanya pun menunjukkan video tersebut ke wartawan.
Namun, video tersebut diminta untuk tak ditunjukkan ke publik supaya tidak disalahgunakan.
Anggota keluarga korban menyebut bahwa tak ada perlawanan dari korban seperti yang disebutkan oleh Kapolres Semarang beberapa waktu lalu.
"Kalau dari Polrestabes bilangnya korban melawan lalu ditembak. Nah ini ada videonya melawan apa ndak?," ujarnya, dikutip dari TribunJateng.com.
Seperti diketahui, GRO disebut polisi ditembak karena ikut tawuran dan melakukan perlawanan saat akan diamankan.
Di video berdurasi 41 detik tersebut, seorang pria yang diduga Robig mengendarai motor dan melintangkan motornya di tengah jalan.
Ia terlihat menodongkan senjatanya ke tiga motor yang melintas dan satu di antaranya merupakan motor korban.
Di video tersebut juga tak ada gerakan perlawanan dari para korban sebelum penembakan.
"Polisinya kan naik Nmax itu. kayak nyegat gitu. saya dengar tembaknya ada 4 kali," beber keluarga korban.