Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Beda Pernyataan Polisi dan Pengacara Supriyani soal Pemerasan Rp50 Juta, Polda Sultra: Tak Terbukti

Kabid Humas Polda Sultra mengatakan isu permintaan uang Rp50 juta kepada guru Supriyani tidak terbukti.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Beda Pernyataan Polisi dan Pengacara Supriyani soal Pemerasan Rp50 Juta, Polda Sultra: Tak Terbukti
TribunnewsSultra.com/ La Ode Ari
Guru Supriyani di Pengadilan Negeri Andoolo, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Senin (11/11/2024). 

TRIBUNNEWS.COM - Dua polisi, Ipda MI dan Aipda AM, terbukti memeras guru Supriyani sebesar jutaan rupiah.

Hal itu terungkap dalam putusan sidang etik Ipda MI dan Aipda AM dalam sidang etik di Propam Polda Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis, (5/12/2024). 

Pemerasan itu terjadi saat Supriyani sedang tersandung kasus dugaan penganiayaan terhadap muridnya yang merupakan anak seorang polisi.

Ada sejumlah polisi yang memeras guru asal Kabupaten Konawe Selatan, Sultra, itu agar kasusnya tak dilanjutkan. 

Akan tetapi, Supriyani tak menyanggupinya, salah satunya karena nominalnya begitu besar bagi dia yang seorang guru honorer.

Adapun jumlah uang yang disebutkan diminta ialah Rp2 juta dan Rp50 juta.

Adanya permintaan Rp2 juta sudah terbukti, sedangkan permintaan Rp50 juta tidak terbukti.

Berita Rekomendasi

"Jadi yang terbukti itu yang Rp2 juta," kata Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol. Iis Kristian, Kamis, (5/12/2024), dikutip dari Tribun Sultra.

Iis mengatakan perihal uang Rp50 juta, kala itu Aipda AM tengah berada di pasar lalu mendengar pembahasan uang Rp50 juta.

"Kemudian dia menyampaikan kepada kepala desa, terkait kebenaran permintaan uang tersebut," ujar Iis.

"Dari Aipda WH tidak tahu soal angka Rp50 juta, kemudian Pak Kapolsek juga tidak tahu. Jadi fakta persidangan Rp50 juta itu tidak, yang ada itu yang Rp2 juta," katanya. 

Baca juga: Eks Kapolsek Baito dan Kanit Reskrim Terbukti Minta Uang ke Supriyani, Disanksi Demosi dan Patsus

Guru honorer Supriyani (kiri) dan surat pemanggilannya untuk bersaksi dalam kasus dugaan pemerasan.
Guru honorer Supriyani (kiri) dan surat pemanggilannya untuk bersaksi dalam kasus dugaan pemerasan. (Tribun Sultra)

Pengacara Supriyani sebut Aipda AM sudah mengakui

Pernyataan berbeda disampaikan oleh Andri Darmawan, kuasa hukum Supriyani.

Andri mengatakan Aipda AM, mantan Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor atau Kanit Reskrim Polsek Baito, sudah mengakui pernah meminta uang puluhan juta kepada Supriyani dan keluarganya.

Supriyani diminta menyediakan Rp50 juga supaya kasus dugaan penganiayaan olehnya terhadap muridnya tidak dilanjutkan. Bisa dikatakan bahwa uang itu merupakan uang damai.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas