Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gamma Sempat Tancap Gas saat Lihat Aipda Robig Todongkan Pistol, Korban Selamat Syok Dengar Tembakan

Korban selamat membeberkan ia dan Gamma sempat tancap gas saat melihat Aipda Robig tiba-tiba menodongkan pistol.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Nuryanti
zoom-in Gamma Sempat Tancap Gas saat Lihat Aipda Robig Todongkan Pistol, Korban Selamat Syok Dengar Tembakan
kolase Tribunnews.com/ist/TribunJateng.com
Kolase foto Aipda Robig dan GRO atau Gamma korban penembakan. Korban selamat membeberkan ia dan Gamma sempat tancap gas saat melihat Aipda Robig tiba-tiba menodongkan pistol. 

TRIBUNNEWS.com - Korban selamat penembakan anggota Polrestabes Semarang Aipda Robig Zaenudin yang juga rekan Gamma alias GRO (17), AD (17), membeberkan kronologi kejadian menurut dirinya.

AD mengaku, pada Minggu (24/11/2024) dini hari sebelum terjadi penembakan, ia bersama Gamma dan rekannya yang lain, S, baru saja selesai makan malam di sebuah warung kopi (warkop).

Saat dalam perjalanan pulang dan melewati Alfamart di Jalan Candi Penataran Raya, Ngaliyan, Kota Semarang, Jawa Tengah, para korban melihat Aipda Robig tiba-tiba sudah menodongkan pistol.

"Kami habis makan di burjo (warung kopi), terus otw (perjalanan) pulang. Tiba-tiba di lokasi kejadian ketemu (polisi), langsung nodong (pistol)" ungkap AD sebelum sidang kode etik Aipda Robig di Mapolda Jateng, Senin (9/12/2024), dikutip dari TribunJateng.com.

Karena melihat Aipda Robig yang menodongkan pistol, Gamma dan AD yang awalnya melaju pelan, langsung tancap gas.

AD mengaku ia dan Gamma, serta teman-temannya yang lain, kaget saat melihat Aipda Robig tiba-tiba menodongkan pistol.

Baca juga: Penembak Mati Siswa SMK Semarang Mengelak dari Fakta di Sidang Etik: Kapolrestabes Harus Dicopot

"Ya kami kaget ada (polisi) langsung nodong (pistol). Kalau cuma turun di tengah, masih mikir, mungkin (ada) apa. (Ini ada polisi) langsung nodong," kata AD.

Berita Rekomendasi

AD pun memastikan saat kejadian ia dan teman-temannya, bahkan Gamma, tak menyenggol kendaraan Aipda Robig.

Menurutnya, saat itu langsung terdengar suara tembakan, di mana peluru mengenai dirinya, S, dan Gamma.

AD sendiri baru mengetahui dirinya terkena peluru ketika sudah tiba di rumah.

"Tidak ada serempetan. Habis ketembak, dor, langsung lemas," aku AD.

"Saya lalu pulang, cek di rumah. Ternyata (saya) cuma sobek (bagian dada). Saya bersihkan terus tidur. Kalau S katanya langsung ke rumah sakit," jelas dia.

Ia juga menegaskan tak ada tawuran saat kejadian penembakan.

AD mengaku tak mengenal anggota geng yang ditunjukkan polisi kepadanya.

"Tidak ada tawuran, tidak benar itu," tegas AD.

"Saya tidak kenal (mereka) sama sekali," lanjutnya.

Tak Tahu Gamma Meninggal

Terkait tewasnya Gamma karena terkena tembakan Aipda Robig Zaenudin, AD mengaku ia sempat tak mengetahui.

AD baru mendengar kabar Gamma meninggal pada Minggu sore.

"(Minggu sore) saya ditelepon adik kelas, Gamma meninggal dunia," ungkap AD.

Lebih lanjut, AD mengaku dirinya sempat dicari pihak kepolisian di hari penembakan terjadi.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Penembakan Aipda Robig Diajak Bertemu Polisi

Hal itu diketahui AD yang ditelepon sang adik.

"Polisi datang ke rumah, tapi di rumah hanya ada adik saya yang masih kelas 3 SMP."

"Polisi itu telepon saya lewat ponsel adik, minta ketemu," aku AD.

AD lantas menyanggupi permintaan itu dan datang bertemu polisi tanpa ada pendampingan dari orang dewasa.

Ketika bertemu polisi, AD awalnya hanya dimintai keterangan.

Namun, saat dibawa ke Polrestabes Semarang, AD justru diajak mengikuti pra-rekonstruksi.

Tetapi, ia sama sekali tak melihat bagaimana proses rekonstruksi, sebab berada di dalam mobil.

"Pertama, awalnya saya mau dimintai keterangan. Sampai Polrestabes Semarang, malah diajak pra-rekonstruksi," ujar AD.

"Saya dimasukkan ke mobil (selama pra-rekonstruksi). Tidak lihat proses pra-rekonstruksi," imbuhnya.

Aipda Robig Resmi Dipecat

Sementara itu, buntut kasus penembakan terhadap Gamma, Aipda Robig Zaenudin disanksi Pemberhentian Tidak dengan Hormat (PTDH) alias dipecat.

Hal ini berdasarkan keputusan sidang etik yang digelar di Mapolrestabes Semarang, Senin.

"Iya, Aipda Robig di-PTDH," kata Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Artanto, saat dikonfirmasi setelah sidang, Senin.

Selain dipecat, Aipda Robig juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

Ia tengah ditahan di dalam penempatan khusus (patsus).

Baca juga: Aipda Robig Ajukan Banding usai Dipecat dan Jadi Tersangka, Kompolnas Minta Proses Pidana Dikawal

"Sudah ditetapkan tersangka," tegas Artanto.

Kompolnas: Motif Penembakan Tak Diungkap

Di kesempatan yang sama, anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Choirul Anam, mengungkapkan motif penembakan terhadap Gamma sama sekali tak diungkap selama sidang etik Aipda Robig Zaenudin.

"(Alasan menembak) pembelaan, itu hak dia yang tidak bisa kita lampaui."

"Namun, majelis kode etik menyatakan pembelaan dia tidak sesuai fakta, baik bukti CCTV dan saksi," jelas Anam, Senin.

Sementara itu, Kombes Artanto enggan menanggapi soal motif Aipda Robig melepaskan tembakan kepada Gamma dan teman-temannya.

"Saya tidak mengikuti (sidang) seluruhnya tapi akhirnya saja yang kesimpulannya di-PTDH," kata dia.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul PENGAKUAN LENGKAP : AD Korban Selamat Penembakan Polisi Ngaku Diajak Bertemu Polisi di Tempat Ini

(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, TribunJateng.com/Iwan Arifianto)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas