Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KRL Solo-Yogyakarta, Iringi Langkah Mahasiswa Gapai Cita-cita

Cerita mahasiswa asal Yogyakarta yang kuliah di Kota Solo memanfaatkan KRL Solo-Yogyakarta sebagai moda transportasi utama menuju kampus. 

Penulis: Wahyu Gilang Putranto
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in KRL Solo-Yogyakarta, Iringi Langkah Mahasiswa Gapai Cita-cita
Tribunnews.com
Cerita mahasiswa asal Yogyakarta yang kuliah di Kota Solo memanfaatkan KRL Solo-Yogyakarta sebagai moda transportasi utama menuju kampus.  

Laporan wartawan Tribunnews.com, Wahyu Gilang Putranto

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Hadirnya Kereta Rel Listrik (KRL) atau commuterline rute Solo-Yogyakarta menjadi solusi transportasi yang nyaman bagi masyarakat.

Sejak diresmikan pada 1 Maret 2021, KRL Solo-Yogyakarta menjadikan perjalanan antarkota terasa lebih mudah.

Konektivitas dua daerah yang kental akan budayanya ini juga semakin memberi manfaat bagi berbagai kalangan, termasuk mahasiswa asal Yogyakarta yang menimba ilmu di Kota Solo.

Itulah yang dirasakan Muhammad Ilham Fajri Husin (25), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yang menggunakan KRL sebagai moda transportasi pilihan.

KRL dipilih Ilham untuk pulang pergi ke kampus tanpa harus menguras kantong dan energi.

Mahasiswa program studi S2 Ilmu Komunikasi UNS itu memilih pulang pergi Yogyakarta-Solo karena memiliki pekerjaan di Yogyakarta.

Berita Rekomendasi

Selain itu, sang istri yang juga bekerja di Yogyakarta membuat Ilham memilih untuk langsung kembali ke Yogyakarta setelah perkuliahan selesai dan berkumpul bersama keluarga.

Dalam sepekan, Ilham setidaknya melakukan dua kali perjalanan pulang-pergi Yogyakarta-Solo menggunakan KRL.

“Hadirnya KRL sangat membantu sekali, menghemat waktu dan biaya karena KRL relatif lebih mudah,” ujar Ilham kepada Tribunnews, Senin (9/12/2024).

Muhammad Ilham Fajri Husin (25), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo
Muhammad Ilham Fajri Husin (25), mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo (Dok Pribadi)

Ilham biasa berangkat dari Stasiun Lempuyangan dan turun di Stasiun Solo Jebres yang tidak terlalu jauh dari UNS.

Baca juga: Tips Antilepek Adrian Maulana, Tetap Tampil Necis dengan Jas saat Naik KRL

Menurutnya, pelayanan KRL Solo-Yogyakarta sangat nyaman baginya, dari kebersihan stasiun hingga kenyamanan di gerbong KRL.

Faktor keamanan KRL juga dinilai bagus oleh pria kelahiran Lampung itu.

Seperti adanya fasilitas Lost and Found, di mana stasiun memiliki rak penyimpanan barang-barang penumpang yang tertinggal.

KRL Solo-Yogyakarta berangkat dari Stasiun Palur.
KRL Solo-Yogyakarta berangkat dari Stasiun Palur. (commuterline.id)

Selain itu, kenyamanan yang dirasakan Ilham yaitu adanya beragam metode pembayaran KRL bertarif Rp 8.000,- itu.

“Biasanya saya membayar menggunakan pakai aplikasi Gojek, lebih efektif, namun kadang kala ketika HP lowbat, saya pakai Kartu Multi Trip (KMT), keduanya sama-sama memudahkan perjalanan,” ujar Ilham.

KRL Solo-Yogyakarta mengiringi perjuangan Ilham menyelesaikan studinya.

Mahasiswa pascasarjana semester satu itu berharap bisa merampungkan studinya tepat waktu dalam empat semester.

“Harapan saya bisa menerapkan ilmu yang saya dapat untuk masa depan yang lebih baik,” harap Ilham.

Lebih lanjut, Ilham berharap KRL Solo-Yogyakarta bisa menambah jadwal pemberangkatan kereta.

“Untuk jadwal saya rasa ke depannya bisa semakin banyak pilihan waktu, jadi bisa semakin nyaman,” ujarnya.

Cerita Lainnya

Hal sama juga dirasakan Yori Okta Marina (26), mahasiswa asal Padang, Sumatra Barat yang tinggal di Yogyakarta.

Ayi, panggilan akrabnya, saat ini juga tengah menempuh studi di UNS.

Ia memilih menjadi mahasiswa pelaju lantaran memiliki pekerjaan di Yogyakarta apabila tidak sedang kuliah.

Ayi setidaknya menggunakan empat kali perjalanan menggunakan KRL dalam sepekan.

“Saat ini KRL sangat bermanfaat untuk aktivitas saya, sehingga saya tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi,” ungkapnya kepada Tribunnews, Senin (9/12/2024).

Yori Okta Marina (26), mahasiswa asal Padang, Sumatra Barat yang menempuh studi di UNS.
Yori Okta Marina (26), mahasiswa asal Padang, Sumatra Barat yang menempuh studi di UNS. (Dok Pribadi)

Ayi biasa berangkat dari Stasiun Maguwo.

“Kalau turunnya bisa di Solo Jebres, kadang juga di Palur,” ujarnya.

Menurut Ayi, keamanan dan kenyamanan di stasiun maupun gerbong KRL cukup baik.

Petugas KRL kerap mengawasi gerbong dan memberikan pelayanan kepada penumpang prioritas, seperti ibu hamil, lansia, penyandang disabilitas, dan penumpang yang membawa balita.

Terkait jadwal KRL yang ada, alumni Universitas Amikom Yogyakarta itu berharap bisa bertambah.

“Kalau bisa tiap satu jam sekali ada keberangkatan sehingga akan sangat membantu, lebih banyak jadwal KRL lebih memudahkan masyarakat dan bisa menghindari penumpukan penumpang,” ungkapnya.

Selain itu, sebagai Gen Z yang mulai terbiasa dengan transaksi nontunai atau cashless, Ayi berharap KMT ke depannya dapat melayani pembayaran nontunai.

“Untuk top up KMT masih menggunakan cash, sedangkan saat ini kebanyakan Gen Z seperti saya mulai cashless,” ungkapnya.

Meski begitu, alternatif pembayaran lain seperti aplikasi Gojek dan kartu e-money dapat membantu penumpang.

“Secara umum pelayanan KRL sudah cukup bagus dan saya sangat terbantu untuk menjalani studi saya di Solo,” ujar Ayi.

Komitmen KRL Jamin Keamanan dan Kenyamanan Pelanggan

Dihubungi terpisah, Public Relations Manager KAI Commuter, Leza Arlan mengungkapkan KAI senantiasa meningkatkan kenyamanan dan keamanan bagi pengguna.

Sejumlah fasilitas ditingkatkan baik dari stasiun, sistem pembayaran, hingga kenyamanan di dalam gerbong.

“Peningkatan fasilitas di stasiun seperti adanya water station, integrasi antar moda dan payment,” ungkapnya kepada Tribunnews, Sabtu (7/12/2024).

Sejalan dengan meningkatnya transaksi pembayaran nontunai, KRL Solo-Yogyakarta juga telah menggunakan sistem pembayaran cashless, yaitu dengan menggunakan kartu maupun QRIS.

“Selain itu adanya kerja sama dengan Gojek, transaksi pembayaran first mile-middle mile-last mile one transaction."

“Terdapat juga layanan disabilitas, pin ibu hamil, lost and found, dan CCTV analytic untuk keamanan,” ungkap Leza.

Data Penumpang KRL Solo-Yogyakarta

Lebih lanjut, Leza mengungkapkan data volume penumpang KRL Solo-Yogyakarta yang menunjukkan moda transportasi ini makin diminati masyarakat.

Volume penumpang pada bulan November 2024 mencapai 681.244 orang. Angka ini lebih tinggi dari bulan Oktober 2024 dengan 659.764 penumpang.

Adapun dalam jangka waktu Januari-November 2024, volume penumpang tertinggi tercatat pada bulan Juli dengan 783.102 penumpang yang bertepatan dengan libur sekolah.

Leza mengatakan sudah ada penambahan perjalanan KRL Solo-Yogyakarta menjadi 24 perjalanan dalam sehari, di mana sebelumnya 20 perjalanan.

Jumlah perjalanan juga akan ditambah menjadi 30 dalam momen-momen tertentu.

“Untuk penambahan jadwal perjalanan KRL setiap weekday dan weekend adalah 24 perjalanan.”

“Penambahan perjalanan menjadi 30 setiap harinya pada momen tertentu seperti angkutan lebaran, Natal dan Tahun Baru, libur sekolah dan long weekend,” ungkapnya.

Rute KRL Solo-Yogyakarta

Rute perjalanan KRL Solo-Yogyakarta berhenti di 13 stasiun, yaitu: 

  1. Stasiun Yogyakarta 
  2. Stasiun Lempuyangan 
  3. Stasiun Maguwo 
  4. Stasiun Brambanan 
  5. Stasiun Srowot 
  6. Stasiun Klaten 
  7. Stasiun Ceper 
  8. Stasiun Delanggu 
  9. Stasiun Gawok 
  10. Stasiun Purwosari 
  11. Stasiun Solo Balapan 
  12. Stasiun Solo Jebres 
  13. Stasiun Palur

“Untuk perpanjangan rute, kami masih menunggu regulator karena perlu adanya peningkatan fasilitas seperti pembangunan elektrifikasi dan perbaikan prasarana di stasiun,” pungkasnya. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas