Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir di Mojokerto: 7 Hari Tanpa Surut, Ekonomi Warga Terpuruk

Banjir di Mojokerto belum surut setelah seminggu, warga terpaksa berhenti bekerja.

Editor: Endra Kurniawan
zoom-in Banjir di Mojokerto: 7 Hari Tanpa Surut, Ekonomi Warga Terpuruk
Tribun Jatim Network/Mohammad Romadoni
Warga mengungsi akibat banjir semakin naik di Desa Tempuran, Sooko, Mojokerto, Rabu (11/12/2024). 

TRIBUNNEWS.COM, Mojokerto, Jawa Timur - Banjir yang melanda Desa Tempuran dan Desa Ngingasrembyong di Sooko, Mojokerto, telah memasuki hari ketujuh tanpa tanda-tanda surut.

Ketinggian air masih mencapai 50-70 centimeter, mengakibatkan aktivitas warga lumpuh total.

Suwarno (52), seorang warga Dusun Bekucuk, mengungkapkan bahwa banjir tahun ini lebih parah dibandingkan sebelumnya.

"Banjir kali ini merendam rumah saya hingga setinggi sepaha, meskipun sudah ditinggikan satu meter," ujarnya pada Jumat, 13 Desember 2024.

Ia terpaksa menghentikan aktivitasnya sebagai pedagang es potong keliling karena tidak bisa bekerja.

"Kondisinya banjir begini ya terpaksa kita libur dulu tidak bekerja," ungkap Suwarno.

Suwarno menilai bahwa biasanya banjir di Tempuran surut dalam waktu 3-4 hari, namun kali ini ia memperkirakan akan lebih dari dua pekan.

Berita Rekomendasi

"Dulu pernah surut sampai dua minggu, tapi tidak separah ini," paparnya.

Baca juga: Diduga Tersengat Listrik, Seorang Pekerja Ditemukan Tewas di Kali Banjir Kanal Barat Tanah Abang

Harapan Warga

Warga setempat berharap pemerintah segera menangani masalah ini, terutama dalam memperbaiki aliran Dam Sipon yang menjadi pintu masuk dari beberapa sungai.

"Saluran menuju Dam Sipon harus segera dibenahi. Waktu lalu, perbaikan saluran malah membuat aliran semakin kecil," keluh Suwarno.

Fery, warga Dusun Pendowo, menambahkan bahwa kondisi banjir di desanya juga belum surut, dengan ketinggian air sekitar 40-60 centimeter.

"Hujan setiap hari, dan meskipun ada penurunan, air masih setinggi 20 centimeter di TPQ pengungsian," ungkapnya.

Baca juga: Kemenkes Kirim Obat-Obatan untuk Korban Terdampak Banjir di Sukabumi

Data Banjir

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mojokerto, sebanyak 797 rumah di Desa Tempuran terendam dengan ketinggian air 50-100 centimeter, berdampak pada 2.723 jiwa.

Di Desa Ngingasrembyong, sebanyak 627 jiwa juga terdampak banjir, dengan ketinggian air mencapai 40-60 centimeter di Dusun Pendowo, Sanggrahan, dan Sidonganti.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Sudah Sepekan Banjir di Mojokerto Belum Surut, Derita Warga Tak Bisa Bekerja, Aktivitas Lumpuh Total

(TribunJatim.com/Mohammad Romadoni)

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas