Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Fakta Satu Keluarga di Kediri Coba Akhiri Hidup, Menewaskan Bayi Berusia 2 Tahun

Danang dan Minatun mencoba mengakhiri hidup bersama kedua anaknya, MNP (8) dan MRS (2)

Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in 5 Fakta Satu Keluarga di Kediri Coba Akhiri Hidup, Menewaskan Bayi Berusia 2 Tahun
Tribun Jatim Network/Isya Anshori
Satu keluarga di Kediri bukan keracunan, memang ingin akhiri hidup karena terlilit pinjol 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Alga 

TRIBUNNEWS.COM, KEDIRI - Satu keluarga di Dusun Sumberejo, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur bukan keracunan.

Mereka berupaya mengakhiri hidup karena tak mampu bayar pinjaman online (pinjol).

Nahasnya, aksi mereka menewaskan anak mereka yang masih berusia dua tahun.

 Adapun sosok yang mencoba melakukannya adalah suami istri yakni Danang (31) dan Minatun (29).

Danang dan Minatun mencoba mengakhiri hidup bersama kedua anaknya, MNP (8) dan MRS (2).

Berikut deretan fakta-faktanya :

  1. Campurkan racun tikus dalam susu
Berita Rekomendasi

Mereka melakukannya dengan mencampurkan racun tikus ke dalam susu yang diminumkan kepada kedua anaknya.

Beruntung, anak sulungnya sempat memuntahkan susu yang diminumnya karena terasa aneh.

Baca juga: Tersangka Pembunuhan Istri & Anak Meninggal 4 Hari Usai Kejadian, Benarkah Penyebabnya karena Racun?

Namun anak bungsu Danang dan Minatun yang baru berusia dua tahun tewas.

 Kasat Reskrim Polres Kediri, AKP Fauzy Pratama, melalui Kanit Pidana Perempuan dan Anak (PPA), Ipda Hery Wiyono mengatakan, anak pertama sudah dipulangkan karena tidak mengalami gejala serius.

Ia hanya sempat meminum sedikit, lalu memuntahkannya.

"Namun, anak kedua tidak selamat," katanya.

2. Orangtua korban belum bisa Dimintai Keterangan

Danang dan Minatun selamat dan masih menjalani perawatan intensif di RS Simpang Lima Gumul (SLG) dan belum bisa dimintai keterangan.

Dalam kasus ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti berupa pakaian yang terkena muntahan serta susu yang sudah dicampur dengan racun tikus.

Bukti tersebut bakal diperiksa di laboratorium forensik (labfor) di Surabaya pada Senin (16/12/2024).

Ipda Hery mengungkapkan. pihaknya juga bakal memeriksa penjual racun tikus yang menjualnya kepada Danang dan Minatun.

"Kami juga telah mendeteksi penjual racun tikus di sekitar Polsek Ngancar."

"Berdasarkan keterangan saksi, ibu korban membeli racun tersebut pada Kamis siang," terang Ipda Hery.  

Hanya saja, dia menuturkan, pihaknya belum menemukan bungkusan racun tikus di lokasi kejadian.

3. Polisi belum tetapkan tersangka

Ipda Hery mengatakan, belum ada tersangka yang ditetapkan dalam kasus ini.

Namun Danang dan Minatun dianggap memiliki peran vital dalam perkara ini hingga menewaskan MRS.

"Terduga pelaku laki-laki (Danang) mengetahui rencana itu dan tidak berusaha mencegahnya, bahkan seolah membantu melancarkan aksi tersebut."

"Ada kemungkinan keduanya menjadi tersangka, tetapi kami masih menunggu hasil penyelidikan dan bukti-bukti lainnya," ungkapnya.

4. Tertekan pinjol

Ipda Hery menuturkan, percobaan untuk mengakhiri hidup ini karena Minatun tertekan atas teror dari pinjol.

Itu membuat Minatun bercerita ke suaminya, Danang.

"Untuk percobaan bunuh diri sekeluarga ini karena si M perempuan merasa tertekan. Karena si perempuan memiliki utang pinjol," jelasnya.

"Tertekannya M ini karena sering mendapatkan telepon dari nomor yang tidak dikenal.

Atas telepon tersebut, membuat si perempuan tersebut kebingungan dan bercerita ke suaminya," ujar Ipda Hery.

Ipda Hery mengungkapkan, berbagai teror tagihan pinjol lewat sambungan telepon ini membuat Minatun tak tahan.

Akhirnya, Danang dan Minatun pun meminta tolong ke kerabat untuk melunasi utangnya ke pinjol.

Hanya saja, permintaan tersebut nihil, karena kerabatnya tidak ada yang bisa menolongnya.

"Dan akhirnya melakukan percobaan bunuh diri dengan minum racun bersama," tuturnya.

Peristiwa ini pertama kali diketahui pada Jumat (13/12/2024) lalu, sekitar pukul 10.00 WIB.

5. Ditemukan dalam kondisi Tidak Sadarkan Diri

Kepala Desa Manggis, Katiran mengatakan, pihaknya menerima laporan dari warga yang menemukan satu keluarga tergeletak di dalam rumah mereka.

"Saat kami tiba di lokasi, mereka semua sudah tidak sadarkan diri," terang Katiran.

Pada saat ditemukan, kondisi MRS sudah meninggal dunia, sementara kakaknya, MNP, masih sempat menghubungi sanak keluarga lewat sambungan telepon.

Kerabat yang datang langsung membuka pintu rumah dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak desa.

Selanjutnya, korban segera dilarikan ke RS Bhayangkara Kota Kediri untuk mendapatkan penanganan medis.

6. Dikenal Sosok yang Supel

Tragedi inipun menyisakan duka mendalam bagi warga sekitar apalagi satu keluarga ini dikenal sebagai pribadi yang supel dan baik hati oleh tetangganya. 

Katiran menyebut, keluarga ini tidak hanya dikenal sebagai petani yang ulet, tetapi juga memiliki hubungan yang baik dengan masyarakat sekitar. 

"Mereka petani hortikultura, seperti cabai dan sayur. Hubungannya dengan tetangga sangat baik."

"Tidak pernah ada masalah atau konflik, bahkan orang tua korban juga memastikan semuanya baik-baik saja," terang Katiran.

Danang dan Minatun merupakan pasangan petani yang setiap harinya mengelola ladang mereka dengan tekun.

Menurut tetangga, pasangan ini rajin bekerja di ladang dan selalu ramah terhadap siapapun.

"Bapak dan ibu ini sering ke ladang, mereka dikenal baik dengan warga. Tidak pernah ada masalah dengan siapapun," tambah Katiran.

 

DISCLAIMER: Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.

Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.

Berbagai saluran telah tersedia bagi pembaca untuk menghindari tindakan bunuh diri.

Kontak bantuan

Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.

Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.

Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.

Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,


Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Diteror Pinjol, Satu Keluarga di Kediri Dikira Keracunan Ternyata Coba Akhiri Hidup, Tewaskan Anak

Sumber: Tribun Jatim
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas