Tukang Jahit Terlibat dalam Jaringan Uang Palsu UIN Alauddin, Nekat Beli karena Tergiur Untung
Tergiur untung dua kali lipat, seorang tukang jahit di Mamuju, Sulbar ikut jadi sindikat uang palsu UIN Alauddin Makassar
Penulis: Muhammad Renald Shiftanto
Editor: Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru soal kasus sindikat uang palsu di Sulawesi Selatan.
Uang palsu tersebut dicetak di Perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.
Sejumlah orang terlibat dalam kasus peredaran uang palsu ini.
Mulai dari Kepala UPT Perpustakaan Pusat UIN Alauddin Makassar, Andri Ibrahim hingga tukang jahit.
Tak hanya di kawasan Sulawesi Selatan saja, pihak kepolisian berhasil menangkap sejumlah orang di Mamuju, Sulawesi Barat.
Lima orang pelaku tersebut berinisial MB (35), TA (52), IH (42), WY (32), MMB (40).
Salah satu tersangka yang diringkus di Mamuju yakni IH, seorang tukang jahit.
Ia terlibat ketika tersangka MB diperintahkan untuk menghubungi relasi untuk cari pembeli uang palsu.
MB akhirnya menawarkan ke TA, seorang ASN.
TA akhirnya menghubungi IH terkait uang palsu ini.
"TA bilang ke tukang jahit ini IH, dia bilang siapkan uang Rp 10 juta dan akan dikembalikan Rp 20 juta uang palsu," kata Kasi Humas Polres Mamuju, Ipda Herman Basir.
Baca juga: Selain Rupiah, Sindikat Upal di Sulsel juga Cetak SBN Senilai Rp 700 Triliun dan Mata Uang Asing
IH pun tergiur dengan uang tersebut dan akhirnya membelinya.
"Uang itu dari Makassar (UIN Makassar). Akhirnya IH itu menerima tawaran dari TA. Dan diserahkan lah itu uang palsu senilai Rp 20 juta," jelas Herman, dikutip dari Tribun-Timur.com.
Setelah transaksi, MB memberikan uang tanda terima kasih kepada TA dan membagikan uang palsu kepada tersangka lainnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.