Adik Ipar Tewas Minum Jamu Beracun, Rika Ditangkap saat Hendak Kabur ke Lampung, Kini Ditalak Suami
Rika Amelia ditangkap di sebuah penginapan di Palembang saat berusaha melarikan diri menuju Lampung, Kamis (19/12/2024).
Penulis: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Satreskrim Polrestabes Palembang dan Buser Polsek SU I menangkap Rika Amelia alias RK (19) di sebuah penginapan di Palembang saat berusaha melarikan diri menuju Lampung, Kamis (19/12/2024).
Rika Amelia adalah pelaku pembunuhan adik iparnya, ANF (13).
Rika sebelumnya memberikan tantangan minum jamu kepada ANF adik iparnya atau adik kandung Yuda, suaminya.
Jika ANF berhasil meminum jamu dan tidak muntah, maka akan mendapat imbalan Rp 300 ribu.
Baca juga: Kronologis Pelajar SMP di Sumsel Tewas Usai Ditantang Kakak Ipar Minum Jamu: Ternyata Dicampur Potas
Namun sayang ANF belakangan ditemukan tewas di belakang lemari pakaian.
Rika kini masih dalam pemeriksaan di Polrestabes Palembang.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Pol Harryo Sugihartono menegaskan penyelidikan masih berlangsung untuk mengungkap motif di balik kematian Aisyah alias ANF.
"Kita menerima laporan adanya peristiwa tersebut, yang saat ini sedang dalam penyelidikan atas meninggalnya korban," ungkap Harryo, Kamis (19/12/2024) siang.
Harryo mengatakan, korban tewas karena kandungan zat yang dikonsumsi.
"Yang pasti bukan penyebab akibat luka-luka, namun adanya kandungan zat yang dikonsumsi oleh korban," ujarnya.
Yuda Ceraikan Rika
Yuda (25) langsung menceraikan istrinya, Rika Amelia setelah tahu bahwa sang istri adalah orang yang membunuh adiknya, ANF, Rabu (18/12/2024).
Yusuf, ayah Yuda yang juga mertua Rika mengatakan anaknya sangat marah dengan tindakan kejam Rika Amelia.
Yuda kini menjadi seorang single parent. Anak mereka masih berusia 3 bulan.
Baca juga: Kakak Ipar di Palembang Ditangkap setelah Tantang Adik Minum Jamu Berujung Tewas, Hendak Kabur
"Anaknya masih bayi baru 3 bulan, laki-laki," ujar Yusuf.
Setelah mengetahui dan mendapat pesan singkat dari istrinya, Yuda kata Yusuf sangat terpukul dan syok.
Ia langsung memberikan talak 3 kepada Rika.
"Langsung ditalak 3, cerai sama pelaku, karena tidak terima adiknya diperlakukan seperti ini sampai meninggal dunia," katanya.
Mengenai nasib anaknya yang kini masih bayi, Yuda bersama keluarga akan merawatnya.
"Jadi Yuda dan kami keluarga yang merawatnya. Tetap disini, " katanya.
Yudha sehari-hari bekerja sebagai buruh di toko pakaian bagian gudang.
Penghasilan berkisar Rp 75 ribu hingga Rp 100 ribu per hari.
"Kalau lagi ada rezeki bisa Rp 100 ribu, tapi kalau tidak ya mentok mentok Rp 75 ribu," katanya.
Sementara itu jenazah ANF usai disalatkan di Masjid Al Ihklas, akan dikebumikan di TPU Naga Swidak, Plaju Kota Palembang.
Tantangan Minum Jamu
Rika Amalia diduga membunuh adik iparnya ANF dengan menggunakan jamu dicampur racun.
Yulis Safitri, kakak korban mengatakan, Rika memberi tantangan kepada adiknya untuk meminum jamu dengan iming-imingi uang Rp 300 ribu asalkan sanggup minum tanpa memuntahkannya.
Korban pada siang Rabu (18/12/2024) sekitar pukul 13.00 WIB sempat pamit kepada sang ibu, Asmawati.
"Sempat pamit pak dengan ibu tadi katanya hendak berkompetisi minum jamu, dari kakak iparnya RK (terlapor-red)," kata Yulis saat membuat laporan di Polrestabes Palembang, Rabu (18/12/2024) malam.
RK juga berkata kepada korban, bila korban bisa bertahan dan tidak muntah akan diberikan uang Rp 300 ribu.
"Terlapor bilang seperti itu pak dengan adik saya. Hal ini saya dapati menurut keterangan ibu," ujarnya.
Lalu, ibu pergi mengaji sekitar pukul 13.30 dan pulang sekitar pukul 15.30, dan bertemu dengan RK.
"Saat itu ibu langsung menanyakan keberadaan korban. Tapi dijawab oleh RK tidak tahu korban di mana," ungkapnya.
Karena panik, ibu langsung mencari keberadaan ANF di luar rumah. Namun juga tidak ditemukan.
"Saat pulang ke rumah RK ini tidak ada lagi. Dan mendapatkan kabar dari RD yang menerima pesan RK, mengatakan ANF tidak usah dicari lagi, ada di belakang lemari," ungkapnya.
Ketika dilihat ANF pun sudah tidak bernyawa lagi.
Saat itu korban langsung dibawa RS Bari Palembang.
Untuk menindaklanjuti proses ini pihak kepolisian langsung membawa korban ke RS Bhayangkara Palembang untuk dilakukan visum.
"Kami keluarga besar tidak terima pak. Saya mewakili warga melaporkan kejadian ini ke Polrestabes Palembang dan berhasil pelaku ditangkap, " harap Yulis.
Ketika ditanya terkait keberadaan terlapor, kata Yulis, hingga kini terlapor sudah kabur.
"Setelah WA ini terlapor ini langsung kabur pak. Dan tidak usah cari cari dia lagi katanya. Katanya Dia mau pergi ke Lampung, " ungkapnya.
Sementara, KA SPKT Polrestabes Palembang, AKP Hery membenarkan adanya laporan kakak kandung korban.
"Laporan sudah kami terima dan akan ditindaklanjuti oleh petugas Satreskrim Polrestabes Palembang unit Pidana Umum," ungkap Hery.
Hasil Forensik
Sementara itu berdasarkan hasil pemeriksaan dokter forensik RS Bhayangkara Moh Hasan, menunjukkan adanya kondisi tak biasa pada paru-paru korban.
Menurut dr Indra Nasution, hasil pemeriksaan toksikologi dan patologi anatomi masih menunggu hasil laboratorium.
"Kami melakukan pemeriksaan toksikologi dan patologi anatomi. Soal dugaan adanya racun, kami harus menunggu hasil pemeriksaan lab," ungkap dr Indra.
Dari hasil autopsi, ditemukan luka lecet di wajah korban yang diduga akibat kekerasan benda tumpul, meskipun tidak dapat dipastikan apakah luka tersebut disebabkan oleh jatuh atau tindakan kekerasan.
Selain itu, bibir korban terlihat membiru, menandakan kurangnya oksigen saat meninggal.
"Bibirnya biru menandakan kurang oksigen," jelas dr Indra.
Pemeriksaan lebih lanjut pada organ dalam menunjukkan kelainan pada paru-paru, yang tidak terlihat seperti biasanya.
"Paru-parunya tidak seperti biasa. Kantung lambungnya penuh berisi sisa makanan," tambahnya.
Pengakuan Rika Lewat Chat ke Suami
Dalam isi pesan yang disampaikannya ke Yuda, Rika mengakui dirinya memiliki masalah dengan ANF, adik iparnya yang masih berusia 13 tahun.
Rika mengirim chat panjang ke suaminya, saat kabur meninggalkan rumah usai mengetahui adiknya lemas akibat jamu yang dia berikan.
Chat WA itu dikirimkan Rika ke suaminya pada Rabu (18/19/2024), sekitar pukul 17.00 WIB.
Berikut isi pesannya:
"Maafin aku, aku benar minta maaf aku dak tahu bakalan jadi cak ini. aku ditawari main minuman sama kawan aku buat 10 uwong. bakalan dapat duit 300 ribu dan aku dapat 1 JT. Kalo dapat 10 uwong, itu mainan kami dari dulu. (Maafin aku, aku benar minta maaf aku tidak tau akan jadi seperti ini. Aku ditawari main minuman sama kawan aku untuk 10 orang. bakalan dapat duit 300 ribu dan aku dapat 1 juta. kalau dapat 10 orang, itu mainan kami dari dulu)," ucap RK seperti pesen WhatsApp nya.
Tapi aku Idak tahu bakalan cak ini. Aku cerita dengan dia (kawan aku-red) kalau aku punyo masalah dengan adek kamu. Alhasil aku kiro Dio baik dan idak tahunyo Adek kamu salah satu dari korban itu. (Tapi aku tidak tahu akan jadi seperti ini. Aku cerita kepada teman kalau aku ada masalah dengan adik mu. Aku kira dia baik tapi adik kamu salah satu dari korban)
Aku dak tau harus apo aku panik aku dak tahu adek kamu masih hidup Idak itu, aku mau mintak tolong tapi aku takut (kalau) tiba-tiba aku dibawa di penjara dan dak pacak ngejelasin ke kamu. kalu aku benar bener dak tahu pasal itu 10 uwong mati lantak minuman itu. (Aku nggak tau harus apa aku panik dak tau adik kamu masih hidup hidup atau tidak, aku mau minta tolong tapi takut tiba-tiba aku dibawa ke panjara dan tidak bisa jelaskan ke kamu. kalau aku benar=benar dak tahu soal itu 10 orang mati karena minuman itu).
Dan aku yang dicari polisi sekarang, ini aku idak di rumah lagi, aku nyusul kawan aku yang buat ulah ini. Aku nak Dio yang tanggung jawab, aku bakalan cari Dio sampe dapat, aku terlalu takut Nak ngomong sama keluarga kamu. (Dan aku yang dicari polisi sekrang, ini aku nggak di rumah lagi, aku nyusul teman yang bikin masalah ini. Aku mau dia tanggung jawab, aku akan cari dia sampai dapat, aku terlalu takut mau ngomong ke keluarga kamu)
Mak kamu pun tau Aisa dah ngomong samo Mak kalo Dio disuruh minum jamu, pas aku lihat Aisa cak itu aku lemas dan panik aku dak tahu harus buat apo ini, aku lagi Nebus kesalahan aku, aku ke Lampung tempat kawan aku itu. (Ibu kamu pun tau Aisa sudah ngomong sama ibu kalau dia disuruh minum jamu, setelah aku lihat Aisa seperti itu aku lemas dan panik tak tau harus berbuat apa, aku lagi nebus kesalahan aku, aku ke Lampung tempat kawan itu).
Aku janji aku bakalan bawak uwong itu di hadapan kamu maaf sekali lagi aku emang brengsek, kalo aku dak dapat uwong itu aku janji nyawo aku jadi taruhan sebagai tebusan nyawo" yang hilang. (Aku janji akan bawa orang itu di hadapan kamu, maaf sekali lagi aku memang brengsek, kalau aku tidak dapat orang itu aku jani nyawa aku jadi taruhan sebagai tebusan nyawa yang hilang).
Sekali lagi Zen (anak-red), sama aku aku dak biso pisah sama Dio jangan pisahke aku biarlah Dio ku bawak mati dari pada Dio di sakiti aku mintak maaf aku benar" syng samo kmu tapi ini kesalahan aku dak pantes kmu maafin (sekali lagi Zen, sama aku, aku nggak bisa pisah sama dia, jangan pisahkan aku, biarlah dia ku bawa mati dari pada dia disakikti, aku minta maaf aku sayang kamu tapi ini kesalahan aku tidak pantas kamu maafkan)," tulisnya.
Hingga berita ini diturunkan, Rika masih menjalani pemeriksaan di Satreskrim Polrestabes Palembang.
Sumber: (TribunSumsel.com/Rachmat Kurniawan)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunSumsel.com dengan judul Nasib Rika Amalia, Kakak Ipar Bunuh Adik Pakai Jamu Beracun, Langsung Ditalak Suami,Ada Bayi 3 Bulan
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.