Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

5 Populer Regional: Biaya Produksi Uang Palsu di UIN Alauddin - Penangkapan Patrick Papilaya

Berita populer regional dimulai dari update kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar hingga penangkapan Patrick Papilaya.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Sri Juliati
zoom-in 5 Populer Regional: Biaya Produksi Uang Palsu di UIN Alauddin - Penangkapan Patrick Papilaya
Kolase Tribunnews.com
Berita populer regional dimulai dari update kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar hingga penangkapan Patrick Papilaya. 

TRIBUNNEW.COM - Berita populer regional dimulai dari update kasus pabrik uang palsu di UIN Alauddin Makassar.

Terbaru terungkap biaya produksi uang palsu tersebut.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan biaya mencetak uang palsu satu lembar uang Rp 100 ribu mencapai Rp 56 ribu.

Kemudian ada penangkapan Chrisnanimory Patrick Papilaya oleh Polda Maluku.

Patrick Papilaya diduga telah melakukan pencemaran nama baik dan atau penyebaran ujaran kebencian melalui media sosial. 

Ujaran kebencian yang ditujukan kepada Hendrik Lewerissa, Gubernur Terpilih Maluku.

Berikut berita populer regional selengkapnya selama 24 jam di Tribunnews.com:

1. Sindikat Uang Palsu di UIN Alauddin Makassar Hanya Cetak Pecahan Rp100 Ribu, Ini Biaya Produksinya

Penampakan uang palsu UIN Alauddin Makassar diamankan di Mamuju, Sulawesi Barat.
Penampakan uang palsu UIN Alauddin Makassar diamankan di Mamuju, Sulawesi Barat. (Tribun Timur/HO)
Berita Rekomendasi

Sindikat uang palsu di UIN Alauddin Makassar hanya memproduksi pecahan uang Rp100 ribu.

Kapolres Gowa, AKBP Reonald Simanjuntak mengatakan biaya mencetak uang palsu satu lembar uang Rp100 ribu mencapai Rp56 ribu.

"Ini berdasarkan pengakuan pelaku," ujar AKBP Reonald di Kantor Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Jumat (20/12/2024).

Karena biayanya cukup besar, sindikat uang palsu tersebut hanya memproduksi pecahan uang Rp100 ribu.

"Pecahan lebih kecil dianggap tidak menguntungkan karena modalnya tidak sebanding dengan hasil yang didapatkan," katanya.

Ia memastikan, polisi telah menarik uang palsu yang dicetak di perpustakaan Kampus II UIN Alauddin Makassar, dari peredaran.

Reonald meminta masyarakat tidak perlu resah. Pihaknya menjamin penyidikan berjalan profesional dan tuntas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas