Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wapres Gibran Minta BBWS Bengawan Solo Cari Solusi Atasi Banjir di Simpang Joglo

Ia menyampaikan banjir yang terjadi di wilayah Simpang Joglo bisa terjadi, salah satunya karena pengerjaan proyek di Simpang Joglo belum selesai total

Editor: willy Widianto
zoom-in Wapres Gibran Minta BBWS Bengawan Solo Cari Solusi Atasi Banjir di Simpang Joglo
istimewa
Jalur layang kereta api Simpang Joglo, Surakarta, dinyatakan aman setelah uji beban berhasil. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan dan meningkatkan mobilitas masyarakat. 

​Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNNEWS.COM, KARANGANYAR - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyinggung permasalahan banjir di kawasan Simpang Joglo Solo, Jawa Tengah, di sela-sela kunjungannya di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (27/12/2024).

Baca juga: Pembangunan Underpass Joglo Solo Gagasan Gibran Tuai Protes, Kerap Bikin Banjir & Tak Ada Penanganan

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, Maryadi Utama diminta untuk memberikan perhatian atas peristiwa yang sempat menyedot perhatian publik ini.

"Beliau mohon perhatian banjir di (Simpang) Joglo, itu ranahnya kan belum selesai, di Simpang Joglo, underpass, itu juga kami ada kontribusi disitu untuk menangani genangan," ujarnya.

"Beliau juga, silahkan program apa yang ingin disampaikan dari BBWS, sudah kita siapkan," sambungnya.

Lanjutnya, setelah terjadi banjir beberapa waktu lalu, pihaknya sudah melakukan pengecekan dan mencari solusi.

Yang mana, salah satu rekomendasi yang diusulkan kepada Gibran adalah dengan pembangunan kolam retensi.

Baca juga: Reaksi Gibran Soal Sekjen PDIP Hasto Jadi Tersangka: Kenapa Malah Saya yang Ditanya? KPK Saja

Berita Rekomendasi

Kolam retensi sendiri adalah kolam yang berfungsi untuk menampung air hujan sementara waktu dan untuk mengontrol aliran air untuk mencegah banjir.

"Kita sampaikan, kemungkinan kalau ada pembebasan lahan untuk kolam retensi akan kita kerjakan, juga untuk bagaimana drainase-drainase yang menuju Simpang Joglo, dan kawasan Underpass, kita alihkan ke kolam retensi," jelasnya.

Ia menyampaikan banjir yang terjadi di wilayah Simpang Joglo bisa terjadi, salah satunya karena pengerjaan proyek di Simpang Joglo belum selesai 100 persen.

Di mana, masih ada drainase-drainase yang masih tersumbat sampah, dan adanya drainase yang belum tersambung satu sama lain.

"Untuk pompa juga belum optimal, namun itu yang buat Balai Jalan, bukan kami, kami hanya mendukung, membantu saja, kan kedepannya disana padat penduduk, sehingga air tidak bisa lewat," terang Maryadi.

Baca juga: KPK Berencana Periksa Megawati Soekarnoputri Terkait Kasus Suap PAW Harun Masiku

"Saya usul ke Mas Wapres dibuatkan kolam retensi, jadi air berkurang menuju underpass, di underpass juga sudah disiapkan drainasenya, cuma karena belum 100 persen pekerjaan selesai, keburu musim hujan, ya sudah, tapi kan sekarang sudah tidak banjir," tambahnya.

Maryadi menambahkan Gibran berkomitmen untuk membantu pembebasan lahan untuk membangun kolam retensi.

"Saat ini masih berbentuk rekomendasi, beliau menjanjikan, kalau itu direkomendasikan, beliau mau mencarikan lahannya untuk kolam retensi, untuk pembebasan lahan oleh Pemerintah Kota Surakarta," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya proyek Underpass Joglo sempat jadi sorotan ketika Kota Solo dilanda hujan lebat sejak siang sampai sore pada Minggu (22/12/2024) lalu.

Hujan deras tersebut mengakibatkan pembangunan Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah (Jateng), mengalami banjir.

Baca juga: Gibran Puji Amran di Hadapan Petani: Responsnya Cepat Sekali, Turun ke Lapangan Selesaikan Masalah

Beredar unggahan video memperlihatkan banjir setinggi lutut orang dewasa.

Penyebab banjir ini disebut-sebut lantaran adanya proyek underpass Joglo. 

Mereka yang melakukan protes membentangkan spanduk bernada sindiran bertuliskan "Proyek Nasional Membanjiri Kampung".

Salah satu warga lantas meminta pemerintah atau kontraktor penggarap proyek untuk bisa memperhatikan kondisi warga sekitar.

"Saya warga RT 1/RW 1 tolong perhatiannya untuk proyek elevated Joglo, ini dampaknya karena tidak memperhitungkan elevasi air dan selokan jadinya seperti ini."

Baca juga: Cek Kejiwaan, Tersangka Kasus KDRT Melody Sharon Jalani Pemeriksaan Psikiatrikum di RS Polri

"Belum pernah terjadi di kampung kami, setinggi ini (lutut orang dewasa)," ujar salah satu warga Kampung Sambirejo tersebut.

Sebagai informasi, proyek Elevated Rail Simpang Tujuh Joglo masuk 17 titik prioritas pembangunan Gibran Rakabuming Raka saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo (2021-2024).

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas