Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ustaz di Palas Sumut Diduga Dianiaya Anak Kepala Desa karena Tak Terima Isi Ceramah Bahas Korupsi

Seorang ustaz di Sumut diduga dianiaya anak kepala desa buntut tidak terima isi ceramah. Pelaku menganggap ceramah korban menghina ayahnya.

Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Ustaz di Palas Sumut Diduga Dianiaya Anak Kepala Desa karena Tak Terima Isi Ceramah Bahas Korupsi
kompasiana
Seorang ustaz di Sumut diduga dianiaya anak kepala desa buntut tidak terima isi ceramah. Pelaku menganggap ceramah korban menghina ayahnya. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang ustaz sekaligus imam masjid di desa wilayah Kecamatan Sosa, Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara (Sumut) bernama berinisial ARH  diduga mengalami penganiayaan oleh anak kepala desa setempat, pria berinisial RPH pada Jumat (27/12/2024).

Pengacara korban, Pitra Romadoni menyebut penganiayaan pada Jumat malam sekira pukul 20.00 WIB.

Pitra menyebut dugaan penganiayaan oleh RPH kepada ARH diduga dipicu terkait ceramah korban saat shalat Jumat di hari yang sama.

Peristiwa, cerita Pitra, berawal ketika korban bertindak sebagai khatib shalat Jumat dan berceramah.

Adapun isi ceramah ARH terkait pemimpin yang melakukan korupsi bakal dimintai pertanggungjawabannya di Padang Mashyar.

Lantas, ARH juga menyinggung bahwa kepala desa setempat harus meminta maaf kepada warga jika terbukti melakukan korupsi dana desa agar terhapus dosanya.

"Dalam khutbahnya, ia menyampaikan yang intinya 'setiap pemimpin mulai dari kepala keluarga, kepala desa, camat, dan bupati jikalau melakukan korupsi, maka akan dimintak pertanggung jawabannya di Padang Mahsyar."

Berita Rekomendasi

"Dan apabila pemimpin yang korupsi tersebut khususnya jika yang dikorupsikan dana desa, maka pemimpin tersebut harus meminta izin untuk menghapus dosanya kepada warga desa (meminta maaf)," kata Pitra dalam keterangan tertulis kepada Tribunnews.com, Senin (30/12/2024).

Lalu, di malam di hari yang sama, Pitra menuturkan rumah ARH lantas dilempari batu dan pintu kediamannya digedor-gedor.

Baca juga: Pengakuan Korban Penganiayaan Oknum Polisi di Medan, Dimasukkan ke Mobil lalu Dipukuli

Ternyata, kata Pitra, sosok yang menggedor-gedor kediaman ARH adalah anak kepala desa setempat, RPH.

"Sekira pukul 20.30 WIB, ketika sedang berada di dalam rumah, tiba-tiba ada yang melempar seng rumah dengan batu."

"Kemudian, ada yang menggedor-gedor pintu rumah, lalu ayah ARH membuka pintu dan ternyata yang menggedor pintu tersebut adalah saudara RPH," kata Pitra.

Setelah itu, RPH pun memanggil ARH yang berada di dalam rumah agar keluar menemuinya.

Pitra menyebut ajakan RPH itu untuk mengajak berkelahi dengan ARH. Tiba-tiba, pelaku disebut memukul korban.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas