Kisah 2 Warga di Sulbar dan Sumbar Meninggal Dalam Perjalanan Saat Ditandu Berjam-jam Menuju Faskes
M Nasir meninggal dunia saat ditandu sejauh 21 kilometer menuju Puskesmas Tapalang.
Penulis: Dewi Agustina
"Saat hampir mencapai jalan cor yang bisa dilalui kendaraan roda empat, tepatnya sekitar pukul 15.00 Wita, Nasir sudah tidak tertolong," ujar Pardi saat dihubungi.
Meski pihak Puskesmas Tapalang telah mengirim ambulans untuk menjemput di titik jalan cor, nyawa M Nasir tidak dapat diselamatkan.
Setelah dinyatakan meninggal, warga kembali membawa jenazah M Pardi ke kampung halaman untuk dimakamkan pada pukul 16.00 Wita.
Pardi menyampaikan harapan besar kepada pemerintah untuk segera memperbaiki infrastruktur jalan yang menjadi kendala utama bagi warga Desa Kopeang dan Desa Bela.
"Kami hanya meminta perhatian pemerintah untuk memperbaiki jalan ini. Indonesia sudah merdeka selama 76 tahun, tapi kami masih merasa jauh dari kata merdeka. Saat ada yang sakit, harus ditandu sejauh puluhan kilometer untuk mendapatkan perawatan," ungkapnya.
Latifah Meninggal dalam Perjalanan Menuju RSUD di Padang
Seminggu sebelumnya, Latifah Hanum (47), warga Jorong Rurapatontang, Nagari Pematang Panjang, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, Sumbar meninggal dunia saat perjalanan menuju rumah sakit, Senin (23/12/2024).
Latifah Hanum saat itu dalam kondisi sakit.
Saat dibawa dengan cara ditandu menuju Rumah Sakit Umum M Djamil Padang untuk menjalani pengibatan, Latifah meninggal di perjalanan.
Dalam video yang beredar, korban terlihat dibawa oleh masyarakat menggunakan tandu darurat akibat minimnya akses ke daerah itu.
Kampung yang berjarak sekitar empat kilometer dari pusat pemerintah nagari ini hanya bisa dilalui dengan roda dua, itupun butuh perjuangan yang cukup berat.
Camat Koto Balingka Makmur Hidayat kepada Tribunpadang.com mengatakan korban diketahui menderita penyakit leher bengkak dan sudah berlangsung lama.
"Korban sebelumnya juga sudah pernah berobat ke RS M Djamil Padang, dan waktu kejadian korban rencananya akan dibawa kembali," ujarnya, Selasa (24/12/2024).
Korban ketika ditandu dari rumahnya tetap dengan pendampingan oleh Bidan Jorong.
"Saat di perjalanan setelah menempuh jarak dua kilometer, rombongan beristirahat di pondok kebun pinggir jalan karena pasien muntah-muntah. Di tempat tersebut pasien dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 12.00 WIB," jelasnya.
Diketahui, kejadian serupa ini sering terjadi akibat minimnya akses jalan.
Sehingga masyarakat merasa kesulitan ketika akan mendapatkan akses pelayanan di pusat pemerintah nagari, Kecamatan, kabupaten ataupun ke provinsi.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunsulbar.com dengan judul Warga Tapalang Mamuju Meninggal Dunia Dalam Perjalanan Saat Ditandu 14 Jam ke Puskesmas
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.